FAKTA Lengkap Kebakaran Rumah Hakim PN Medan: Telepon Misterius, Dugaan Ancaman, dan Sorotan Soal Keamanan Hakim di Indonesia!

DEMOCRAZY.ID – Insiden kebakaran rumah Ketua Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Medan, Khamozaro Waruwu, menjadi sorotan publik setelah peristiwa itu terjadi, Selasa, 4 November 2025, sekitar pukul 10.43 WIB.

Rumah yang berlokasi di Komplek Taman Harapan Indah, Jalan Pasar II, Tanjung Sari, Kota Medan itu hangus terbakar, tepat sehari sebelum sidang pembacaan tuntutan kasus korupsi besar di Sumatera Utara.

Rumah Terbakar Sehari Sebelum Sidang Kasus Korupsi Besar

Khamozaro Waruwu mengungkapkan, api melalap kamar tidur utama rumahnya saat kondisi rumah sedang kosong.

“Kejadiannya di kamar tidur utama, rumah dalam keadaan kosong,” ujar Khamozaro kepada wartawan di lokasi kejadian.

Kebakaran ini terjadi satu hari sebelum sidang pembacaan tuntutan kasus korupsi proyek jalan di Sumatera Utara yang melibatkan mantan Kepala Dinas PUPR, Topan Obaja Putra Ginting.

Kasus tersebut merupakan hasil pengembangan dari Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh KPK pada Juni 2025, yang menjerat sejumlah pejabat dan kontraktor di Sumut.

Kronologi: Telepon di Tengah Sidang dan Rumah Hangus Dilalap Api

Khamozaro menuturkan, ia pertama kali mengetahui rumahnya terbakar saat tengah memimpin sidang di PN Medan.

“Ada yang menelpon saya, tapi karena sedang sidang tidak saya angkat. Saat dibalas lewat WhatsApp, baru diberi tahu rumah saya kebakaran,” ujarnya.

Dalam kondisi syok, ia langsung menutup sidang dan bergegas pulang dengan mengendarai sepeda motor bersama sekuriti.

Saat tiba di lokasi, api sudah melahap sebagian besar bangunan.

“Yang tersisa hanya baju di badan. Pakaian dinas, dokumen penting, dan perhiasan istri yang dikumpulkan bertahun-tahun habis terbakar,” ungkapnya pilu.

Rumah sederhana yang dibelinya sejak 2009 kini hanya menyisakan puing-puing.

Khamozaro telah melaporkan insiden ini ke Polsek Sunggal dan berharap penyelidikan bisa segera mengungkap penyebab kebakaran.

Telepon Misterius dan Dugaan Ancaman terhadap Hakim

Usai kebakaran, Khamozaro mengaku menerima sejumlah panggilan telepon misterius dari nomor tak dikenal.

“Sering ada yang menelepon, tapi saat diangkat langsung dimatikan. Saya tidak anggap teror, karena biasa menangani perkara besar,” jelasnya.

Namun, fakta bahwa rumah seorang hakim terbakar tepat sebelum sidang penting kasus korupsi menimbulkan berbagai spekulasi publik.

Kapolrestabes Medan Kombes Jean Calvijn Simanjuntak mengatakan pihaknya sudah menurunkan Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Sumut untuk menyelidiki sumber api.

“Uji Labfor dulu ya,” ujar Calvijn kepada wartawan.

Pantauan di lapangan menunjukkan, bagian belakang rumah mengalami kerusakan paling parah, dengan bekas kepulan asap hitam di dinding atas dan garis polisi terpasang di sekitar lokasi.

Sorotan Publik: Perlindungan Hakim di Indonesia Dinilai Lemah

Insiden ini memicu kritik luas terhadap lemahnya sistem perlindungan keamanan bagi para hakim di Indonesia.

Laporan di laman resmi Mahkamah Agung (MA) pada Rabu, 5 November 2025, menegaskan bahwa negara wajib menjamin keamanan pribadi, keluarga, dan harta benda hakim yang menangani perkara besar.

Meskipun Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2012 telah mengatur perlindungan terhadap hakim, implementasinya dinilai belum maksimal.

Kasus ini juga mengingatkan publik pada pembunuhan tragis Hakim Ahmad Taufiq di Sidoarjo pada 2005, yang hingga kini menjadi simbol lemahnya keamanan bagi aparat peradilan.

“Hampir setiap perkara besar berpotensi mengancam keselamatan hakim,” tulis laporan tersebut.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Inilahcom (@inilah_com)

@gribjaya_id Ketua Majelis Hakim Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Pengadilan Negeri Medan, Khamozaro Waruwu, meminta Jaksa Penuntut Umum dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menghadirkan Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution sebagai saksi dalam sidang lanjutan kasus korupsi proyek pembangunan jalan di Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUPR) Sumut. Permintaan ini disampaikan hakim dalam sidang dengan agenda pembuktian dakwaan terhadap dua terdakwa, yakni Direktur Utama PT Dalihan Na Tolu Grup Muhammad Akhirun Piliang dan Direktur PT Rona Mora Muhammad Rayhan Dulasmi. Kasus ini juga menyeret eks Kepala Dinas PUPR Sumut, Topan Obaja Putra Ginting. Dasar Permintaan Hakim: Pergeseran Anggaran Hakim Waruwu secara tegas meminta kehadiran Bobby Nasution bersama Pj Sekda Sumut saat itu, Effendy Pohan, untuk mendalami legalitas dan dasar hukum Peraturan Gubernur (Pergub) Sumut mengenai pergeseran anggaran. “Soal pergeseran anggaran ini… saya minta jaksa menghadirkan Pj Sekda Sumut saat itu Effendy Pohan dan Gubernur Sumut pada sidang berikutnya,” ujar Hakim Waruwu dalam persidangan. Pergub tersebut menjadi dasar pergeseran anggaran dari sejumlah dinas di Pemprov Sumut ke Dinas PUPR Pemprov Sumut, yang kemudian digunakan untuk membiayai proyek pembangunan jalan. Diketahui, pergeseran anggaran ini diduga dilakukan hingga enam kali. “Kita mau tanyakan dasar hukum Pergub Sumut mengenai pergeseran anggaran yang dilakukan hingga enam kali. Semua orang sama di depan hukum,” tegas hakim. Dalam persidangan, terungkap pula adanya peninjauan lokasi jalan yang bermasalah tersebut oleh rombongan Gubernur. Saksi Andi Junaidi Lubis, petugas keamanan Kantor Unit Pelaksana Teknis Gunung Tua Dinas PUPR Sumut, bersaksi bahwa ia diminta menunjukkan jalan rusak kepada rombongan Gubernur Sumut Bobby Nasution dan Topan Ginting saat meninjau jalan yang akan ditender pada 22 April 2025. Namun, Hakim Waruwu mencecar saksi agar mengakui secara jujur bahwa kedatangan rombongan Gubernur adalah dalam rangka survei jalan yang akan ditender, bukan sekadar kegiatan off road. Sementara itu, Jaksa KPK Eko Wahyu menyoroti kejanggalan bahwa anggaran proyek pembangunan dua ruas jalan di Padang Lawas Utara senilai total Rp 165 miliar tersebut dikumpulkan dari pergeseran anggaran dan prosesnya tidak melalui perencanaan yang seharusnya. Faktanya, perencanaan detail baru diajukan oleh konsultan setelah pemenang tender diumumkan. #bobbynasution #bobbynasutiondipanggilkpk #bobbynasution_ #gubernursumut #korupsijalansumut #topanobajaginting ♬ suara asli – GRIB JAYA.ID

Sumber: PorosJakarta

Artikel terkait lainnya