7 FAKTA Gubernur Riau Abdul Wahid Kena OTT KPK, Harta Cuma Rp4,8 Miliar

DEMOCRAZY.ID – Panggung politik Riau diguncang hebat oleh operasi senyap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Gubernur Riau, Abdul Wahid, diciduk dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang digelar pada Senin (3/11/2025).

Penangkapan orang nomor satu di Bumi Lancang Kuning ini sontak menjadi sorotan nasional, menyeret sejumlah pejabat dan menguak dugaan korupsi di sektor vital.

Penangkapan ini dikonfirmasi langsung oleh pimpinan komisi antirasuah. Wakil Ketua KPK, Fitroh Rohcahyanto, membenarkan bahwa timnya telah mengamankan sang gubernur.

“Ya salah satunya (gubernur Riau) dilakukan penangkapan,” ujar Fitroh saat dikonfirmasi pada Senin (3/11/2025) malam.

Senada dengan itu, Ketua KPK Setyo Budiyanto juga menegaskan hal yang sama, “Benar, sementara masih berproses,” katanya.

Berikut adalah rangkuman fakta-fakta mengejutkan di balik OTT Gubernur Riau Abdul Wahid yang berhasil dirangkum dari pemberitaan.

1. Diciduk Bersama 9 Orang Lainnya

Tim penindakan KPK tidak hanya mengamankan Abdul Wahid seorang diri. Dalam operasi senyap tersebut, total ada sembilan orang lainnya yang turut diangkut.

Mereka yang diamankan diduga kuat terlibat dalam lingkaran dugaan korupsi yang sedang diusut oleh KPK.

2. Pejabat Teras Dinas PUPR Ikut Terseret

OTT ini diduga kuat berkaitan dengan “proyek basah” di lingkungan pemerintah provinsi.

Dua pejabat teras dari Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (PUPRPKPP) Riau ikut digelandang ke Jakarta.

Mereka adalah Kepala Dinas Muhammad Arif Setiawan dan Sekretaris Dinas Ferry Yunanda. Keduanya tiba di Gedung Merah Putih KPK bersama Abdul Wahid pada Selasa (4/11/2025) pagi.

3. Diduga Terkait Suap Proyek Infrastruktur

Meskipun KPK belum merilis detail resmi kasusnya, sumber internal dan konfirmasi awal dari pimpinan KPK mengarah pada dugaan suap terkait proyek infrastruktur di Dinas PUPR Provinsi Riau.

Sektor ini memang telah lama menjadi sorotan sebagai salah satu area yang rawan praktik korupsi di berbagai daerah.

4. Wajah Lesu Tiba di KPK

Setelah semalaman menjalani pemeriksaan awal di Riau, Abdul Wahid tiba di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, pada Selasa pagi sekitar pukul 09.35 WIB.

Dengan mengenakan kaus putih sederhana dan masker, ia tampak tertunduk lesu. Tak ada sepatah kata pun yang diucapkannya saat diberondong pertanyaan oleh awak media, ia memilih bungkam seribu bahasa.

5. Barang Bukti Segepok Uang Diamankan

Setiap OTT KPK hampir selalu disertai dengan penyitaan barang bukti uang tunai, dan operasi kali ini tidak terkecuali.

Tim KPK berhasil mengamankan segepok uang yang diduga merupakan bagian dari transaksi suap dalam kasus yang menjerat Abdul Wahid dan para pejabatnya.

Jumlah pasti dari uang tersebut masih dalam proses penghitungan oleh tim penyidik.

6. Harta Kekayaan “Hanya” Rp4,8 Miliar

Berdasarkan data dari situs e-LHKPN KPK, Abdul Wahid terakhir kali melaporkan harta kekayaannya pada 31 Desember 2024.

Total kekayaan bersih yang dilaporkannya mencapai Rp 4.806.046.622.

Aset terbesarnya berupa 12 bidang tanah dan bangunan senilai Rp 4,9 miliar yang tersebar di Pekanbaru, Kampar, Indragiri Hilir, hingga Jakarta Selatan. Ia juga tercatat hanya memiliki dua unit kendaraan pribadi.

7. Karier Moncer dari Kuli Bangunan

Penangkapan ini terasa ironis jika melihat kembali perjalanan hidup Abdul Wahid.

Sebelum terjun ke politik dan memiliki karier moncer sebagai anggota DPRD, anggota DPR RI, hingga menjadi Gubernur, ia berasal dari latar belakang yang sangat sederhana.

Lahir dari keluarga biasa di Indragiri Hilir, ia pernah berjuang membiayai kuliah dengan bekerja sebagai kuli bangunan dan petugas kebersihan.

Sumber: Suara

Artikel terkait lainnya