DEMOCRAZY.ID – Politikus PSI, Kamaruddin, menegaskan pembangunan di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, masih berjalan meskipun Presiden Prabowo Subianto belum meneken keputusan resmi pemindahan pusat pemerintahan dari Jakarta.
Pernyataan ini menanggapi laporan media Inggris, The Guardian, yang menyebut IKN berpotensi menjadi “kota hantu” karena jumlah penduduknya masih sedikit dan anggaran berkurang drastis.
Berdasarkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Otorita IKN, alokasi pembangunan tahun 2025 tercatat Rp13,5 triliun.
Meski demikian, Kamaruddin menilai laporan tersebut terlalu berlebihan.
“Belum tentu IKN menjadi kota hantu. Progress di lapangan tetap berjalan, dan target ibu kota politik pada 2028 juga jelas,” ujar Kamaruddin yang dilansir Minggu, 2 November 2025.
PSI meyakini Prabowo tetap melanjutkan pembangunan IKN melalui Perpres Nomor 79 Tahun 2025, yang mengatur perencanaan kawasan dan pemindahan pusat pemerintahan.
Perpres ini bertujuan mendukung IKN menjadi ibu kota politik pada 2028, meski definisi “ibu kota politik” belum dijelaskan secara rinci.
“Perpres itu menunjukkan komitmen Pak Prabowo melanjutkan IKN sebagai pusat pemerintahan,” tambah Kamaruddin, yang juga Ketua DPW PSI Yogyakarta.
Namun, Direktur Charta Politika, Yunarto Wijaya, mempertanyakan makna istilah “ibu kota politik” dalam Perpres 79.
Menurutnya, Presiden sebelumnya, Jokowi, tidak pernah menggunakan istilah tersebut.
Yunarto menilai kelanjutan pembangunan IKN bukan prioritas utama era Prabowo, salah satunya terlihat dari penurunan anggaran.
“Rakyat sudah memberikan mandat politik penuh kepada presiden yang baru. Prioritas anggaran berbeda antara era Jokowi dan Prabowo, itu wajar,” kata Yunarto.
Salah satu indikasi prioritas Prabowo berbeda terlihat pada pelaksanaan HUT RI ke-80. Puncak upacara kembali digelar di Jakarta, bukan di IKN, karena infrastruktur di Kalimantan Timur belum siap.
Wakil Menteri Sekretaris Negara, Juri Ardiantoro, menjelaskan, pembangunan di IKN masih berproses sehingga konsentrasi tetap pada pengembangan kota baru.
Otorita IKN tetap menyelenggarakan upacara 17 Agustus 2025 di Istana Garuda, Kaltim, sebagai bagian dari persiapan pembangunan wilayah inti IKN.
Meski ada berbagai kritik dan penurunan anggaran, PSI meyakini IKN akan mencapai target ibu kota politik pada 2028.
Fokus pembangunan tetap pada pembangunan infrastruktur inti, pemukiman, dan fasilitas pemerintahan, sehingga anggapan media asing mengenai “kota hantu” dianggap Kamaruddin sebagai ilusi semata.
Dengan komitmen ini, IKN diharapkan menjadi pusat pemerintahan yang berfungsi penuh dan tidak meninggalkan kota baru yang kosong.
Sumber: Konteks