Gara-Gara Ocehan Mahfud MD Soal Dugaan Mark Up Kereta Cepat Whoosh, KPK Kini Tantang Publik Melapor dan Bawa Bukti!

DEMOCRAZY.ID – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meminta mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD untuk melaporkan dugaan korupsi berupa mark up anggaran proyek kereta cepat Jakarta–Bandung (Whoosh) yang sebelumnya ia ungkap.

Dalam sebuah podcast, Mahfud mengungkapkan adanya selisih besar antara biaya pembangunan versi Indonesia dan versi China.

Ia menyebut, perhitungan versi Indonesia mencapai sekitar US$52 juta per kilometer, sedangkan berdasarkan hitungan pihak China hanya sekitar US$17–18 juta per kilometer.

Mahfud menyebut terjadi kenaikan tiga kali lipat dari biaya seharusnya.

Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo kini menantang publik. Yang punya data, melapor.

“KPK mengimbau bagi masyarakat yang mengetahui informasi awal ataupun data awal terkait adanya dugaan tindak pidana korupsi, maka silakan dapat menyampaikan aduan tersebut kepada KPK melalui saluran pengaduan masyarakat,” ujarnya.

Setiap laporan yang masuk kata dia sebaiknya disertai informasi pendukung atau data awal agar proses penelaahan dan verifikasi yang dilakukan lembaga antirasuah menjadi lebih akurat.

“Tentunya dari setiap laporan pengaduan masyarakat, KPK akan mempelajari dan menganalisis, apakah substansi atau materi dari laporan tersebut termasuk dalam unsur dugaan tindak pidana korupsi atau bukan,” katanya.

Setelah dianalisis, KPK akan menentukan apakah dugaan tersebut termasuk kewenangan penanganan KPK atau tidak.

“Bila menjadi ranah KPK, maka akan diputuskan untuk ditindaklanjuti ke ranah penindakan, pencegahan, pendidikan, atau koordinasi dan supervisi,” ujarnya.

Budi menambahkan, dalam beberapa kasus, laporan juga dapat diteruskan kepada satuan pengawas internal lembaga terkait sebagai bentuk perbaikan sistem dan langkah tindak lanjut.

Mahfud MD melalui kanal YouTube Mahfud MD Official pada 14 Oktober 2025 menyebut adanya dugaan penggelembungan anggaran dalam proyek kereta cepat Whoosh.

“Menurut perhitungan pihak Indonesia, biaya per satu kilometer kereta Whoosh itu 52 juta dolar Amerika Serikat. Akan tetapi, di China sendiri, hitungannya 17–18 juta dolar AS. Naik tiga kali lipat,” kata Mahfud.

Ia melanjutkan, “Ini siapa yang menaikkan? Uangnya ke mana? Naik tiga kali lipat. 17 juta dolar AS ya, dolar Amerika nih, bukan rupiah, per kilometernya menjadi 52 juta dolar AS di Indonesia. Nah itu mark up. Harus diteliti siapa yang dulu melakukan ini.”

Sumber: Herald

Artikel terkait lainnya