DEMOCRAZY.ID – Publik, khususnya warga Kabupaten Langkat, dihebohkan oleh beredarnya video seorang wakil rakyat yang tampak asyik berpesta di atas kapal mewah di Danau Toba.
Video tersebut langsung memicu kontroversi dan perdebatan sengit di dunia maya pasalnya sosok orang tersebut merupakan seorang anggota DPRD Langkat dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), M. Rizki Rifai.
Siapa sosoknya dan bagaimana kronologi sebenarnya?
Berikut adalah 5 fakta penting yang merangkum duduk perkara dari video viral tersebut.
Semua bermula dari sebuah video pendek yang menyebar cepat di media sosial.
Dalam video itu, M. Rizki Rifai, seorang anggota DPRD Langkat dari Fraksi PAN, terlihat sedang menikmati musik dan berjoget bersama sejumlah orang di atas sebuah kapal mewah yang berlayar di Danau Toba.
Suasana pesta yang terekam membuat banyak pihak menilai perilaku tersebut tidak mencerminkan citra seorang pejabat publik.
Video di Akhir Artikel
Sebagai seorang wakil rakyat, tindakan M. Rizki Rifai dinilai tidak pantas oleh sebagian besar warganet.
Banyak yang menyayangkan sikapnya yang dianggap bergaya hidup mewah dan hura-hura, terutama karena pejabat publik diharapkan menjadi teladan kesederhanaan dan kepekaan sosial bagi masyarakat yang diwakilinya.
Situasi menjadi semakin pelik karena tindakan dalam video tersebut bertentangan langsung dengan instruksi resmi dari DPP PAN.
Dalam surat edaran partai, seluruh kader PAN secara tegas dilarang untuk melakukan flexing, bersikap arogan dan tidak sopan.
Menggelar pesta atau kegiatan hura-hura yang bisa menimbulkan citra negatif.
Instruksi ini dibuat agar para kader lebih peka terhadap kondisi sosial masyarakat.
Video pesta di kapal mewah ini pun dianggap sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap arahan partainya sendiri.
Menanggapi kehebohan yang terjadi, M. Rizki Rifai akhirnya angkat bicara. Ia membantah bahwa acara tersebut adalah pesta pribadi yang liar.
Menurutnya, kegiatan itu adalah event resmi yang diselenggarakan oleh komunitas IQOS di Danau Toba. Ia hadir dalam kapasitasnya sebagai anggota komunitas yang menerima undangan resmi.
“Saya diundang IQOS di Danau Toba. Mereka mengadakan event di atas Kapal Pinisi. Jadi bukan acara pribadi atau hiburan bebas seperti yang diberitakan,” tegasnya.
Rifai memberikan rincian lebih lanjut untuk meluruskan kesalahpahaman.
Ia menjelaskan bahwa seluruh fasilitas, termasuk kapal, disediakan oleh penyelenggara dan bersifat gratis bagi anggota komunitas.
Ia juga menyebutkan bahwa acara tersebut hanya berlangsung satu hari pada 20 September 2025.
“Kami datang beramai-ramai naik mobil Toyota Hiace. Tidak menginap, dan langsung pulang hari itu juga,” tambahnya.
Ia berharap masyarakat tidak menilai sepihak berdasarkan potongan video dan siap memberikan klarifikasi resmi jika diperlukan.
Kisah video viral M. Rizki Rifai di Danau Toba menjadi cerminan sempurna dari tantangan seorang pejabat publik di zaman modern.
Di satu sisi, ada tuntutan untuk menjaga citra dan kesederhanaan. Di sisi lain, ada klarifikasi yang mencoba meluruskan konteks.
Sumber: Suara