Forum Diaspora di New York Beri ‘Rapor Merah’ Setahun Pemerintahan Prabowo, Desak Reformasi Polri hingga Pemakzulan Gibran!

DEMOCRAZY.ID – Forum Tanah Air (FTA), lembaga yang menghimpun diaspora Indonesia di berbagai negara dan berkedudukan di New York, Amerika Serikat, merilis hasil evaluasi setahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Evaluasi ini menyoroti aspek politik dan hukum yang dinilai masih mendapat “rapor merah” dan membutuhkan tindakan cepat untuk memperbaikinya.

Menurut pemerhati politik dan kebangsaan M Rizal Fadillah, hasil evaluasi FTA menunjukkan lima agenda prioritas yang mendesak untuk ditindaklanjuti oleh Presiden Prabowo demi memperbaiki kinerja pemerintahan dan membebaskan diri dari bayang-bayang mantan Presiden Jokowi.

“Masih rapor merah dan dalam bayang-bayang Jokowi. Tidak ada pilihan lain selain Prabowo harus melepas ketergantungan dan kendali Jokowi,” ujar Rizal Fadillah, Senin (3/11/2025).

Berikut lima agenda prioritas politik dan hukum hasil evaluasi FTA:

1. Reformasi Polri secara menyeluruh

Sebanyak 86,7% responden menghendaki reformasi institusi Kepolisian, termasuk wacana menempatkan Polri di bawah kementerian agar tidak langsung di bawah Presiden.

2. Pencopotan Kapolri Listyo Sigit Prabowo

Sebanyak 95,8% responden mendesak agar Kapolri dimundurkan menyusul berbagai persoalan di tubuh kepolisian, termasuk kasus kerusuhan akhir Agustus yang menewaskan 10 orang.

3. Penuntasan skandal ijazah Jokowi

Sebesar 92,9% responden mendukung agar pemerintahan Prabowo menuntaskan polemik ijazah palsu Jokowi melalui uji forensik independen.

4. Pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka

FTA menilai Gibran tidak layak menduduki jabatan Wapres karena dianggap memiliki cacat konstitusi, administrasi, moral, dan akademik. Sebanyak 91,2% responden mendukung langkah pemakzulan.

5. Pergantian pimpinan penegak hukum

Sebanyak 96,5% responden sepakat bahwa reformasi hukum akan berjalan jika pimpinan KPK, Jaksa Agung, dan Kapolri diganti di era Prabowo.

Rizal Fadillah menegaskan bahwa enam bulan ke depan menjadi ujian bagi Prabowo untuk menunjukkan kemauan dan keberaniannya melaksanakan agenda prioritas tersebut.

“Jika lima agenda ini tidak mampu dilaksanakan, maka Prabowo memang tidak becus memimpin negara. Rakyat mesti mengevaluasi kembali keberadaannya,” tegasnya.

Ia menambahkan, Prabowo harus berani mengganti para menteri warisan Jokowi seperti Bahlil Lahadalia, Luhut Binsar Pandjaitan, Tito Karnavian, Pratikno, Airlangga Hartarto, dan Zulkifli Hasan, yang dinilai menjadi “parasit” dalam pemerintahan.

“Jalan bagi dukungan rakyat semesta adalah melaksanakan lima agenda politik prioritas itu — mundurkan Listyo, reformasi Polri, ganti pimpinan KPK dan Jaksa Agung, tuntaskan ijazah Jokowi, serta makzulkan Gibran,” pungkasnya.

Sumber: RadarAktual

Artikel terkait lainnya