Dugaan Markup Kereta Cepat Whoosh Ditangani KPK, Luhut Puji Jokowi Setinggi Langit!

DEMOCRAZY.ID – Di tengah kasus dugaan korupsi Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh yang tengah diselidiki Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan akhirnya buka suara.

Luhut menegaskan, proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang digagas Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) menjadi bukti bahwa keberanian mengambil keputusan strategis, dapat membuat Indonesia berjalan di rel kemajuan.

Saat menuju Kota Bandung, Jawa Barat untuk menghadiri agenda pembekalan kepada calon perwira di Seskoad, Luhut memilih moda transportasi publik Kereta Cepat.

Dilihat dari unggahan Instagram @luhut.pandjaitan, Luhut pun memperlihatkan suasana saat dirinya menaiki Whoosh.

“Whoosh menjadi bukti bahwa keberanian mengambil keputusan strategis adalah awal menuju kemandirian bangsa,” sebut Luhut dikutip dari Instagram @luhut.pandjaitan, Jumat 31 Oktober 2025.

Terlepas dari pro dan kontra yang terjadi, Luhut menegaskan, faktanya Whoosh kini sudah mampu menutup biaya operasionalnya sendiri dan melayani lebih dari 12 juta penumpang sejak beroperasi pada Oktober 2023 sampai Februari 2025.

Moda transportasi publik ini juga nyata memberi dampak ekonomi yang besar bagi wilayah yang dilintasinya.

“Ini adalah langkah awal menuju pengelolaan proyek besar yang efisien dan bertanggung jawab,” tegasnya.

Luhut berpendapat bahwa setiap pekerjaan besar yang tuntas, pasti ada tim yang solid di baliknya.

“Karena itulah saya tegaskan kepada para perwira untuk belajar mengelola sebuah tim. Tentara hari ini tidak boleh hanya mahir memegang senjata, tetapi harus punya skill manajerial bagaimana membentuk tim yang solid. Junjunglah tinggi Sapta Marga dengan integritas dan kredibilitas agar engkau dipercaya untuk menunaikan setiap tugas dalam pengabdian kepada bangsa dan negara,” ungkapnya.

Lebih jauh Luhut juga menyinggung pencapaian ekonomi pada satu tahun pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming yang menunjukkan kinerja kuat dan stabil.

“Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, kami mengambil langkah akselerasi, baik dari sisi fiskal maupun moneter. Hal ini menjadi fondasi yang kuat, untuk pencapaian pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi,” paparnya.

“Karena kekuatan sebuah bangsa lahir dari kemampuannya bernavigasi di tengah tantangan zaman, sembari tetap menjaga arah pembangunan agar tetap berpihak pada kesejahteraan masyarakat dan kemajuan negerinya,” pungkas Luhut.

Diberitakan sebelumnya, KPK resmi menyelidiki dugaan korupsi proyek kereta cepat Whoosh.

Kabar berhembus, ada dugaan mark up biaya dalam proyek ini dan bahkan biayanya 3 kali lipat dari proyek serupa di China.

Nilai proyeknya Rp118 triliun, sebagian besar proyek ini dibiayai utang.

Kini, KPK bahkan berpeluang memanggil Luhut Binsar Pandjaitan yang saat itu menjabat Ketua Komite Kereta Cepat antara Jakarta dan Bandung, untuk dimintai keterangan.

Sumber: Fajar

Artikel terkait lainnya