5 Momen Penting Soeharto yang Bikin Pengamat Bilang: Layak Jadi Pahlawan Nasional!

DEMOCRAZY.ID – Pengamat geopolitik Hendrajit menyatakan bahwa wacana penganugerahan gelar Pahlawan Nasional untuk Presiden kedua RI Soeharto merupakan diskursus sehat yang perlu dikaji secara objektif.

Menurutnya, semua pihak baik yang pro maupun kontra harus mendasarkan pandangan pada fakta sejarah yang akurat.

Pentingnya Diskusi Terbuka Soeharto sebagai Pahlawan Nasional

Hendrajit menekankan bahwa pembahasan kelayakan Soeharto sebagai Pahlawan Nasional merupakan hal positif. Baik pihak yang setuju maupun tidak seharusnya berdiskusi secara terbuka dengan menjelaskan alasan masing-masing berdasarkan fakta sejarah yang faktual dan akurat.

5 Momen Bersejarah Soeharto di Tempat dan Waktu yang Tepat

Hendrajit mengungkapkan ciri khas Soeharto dalam sejarah bangsa Indonesia adalah kemampuannya selalu berada di tempat dan waktu yang tepat. Berikut peristiwa penting yang mendukung pernyataan tersebut:

1. Memimpin Serangan Umum 1 Maret 1949

Soeharto menjadi komandan serangan serentak di Yogyakarta saat negara dalam kekosongan kekuasaan akibat penangkapan pemimpin bangsa oleh Belanda.

2. Panglima Mandala Pembebasan Irian Barat

Soekarno menunjuk Mayjen Soeharto sebagai Panglima Mandala untuk melaksanakan operasi pembebasan Papua dalam rangka TRIKORA.

3. Pangkostrad di Masa Konfrontasi Malaysia

Tahun 1964, Soekarno kembali mempercayakan Soeharto sebagai Pangkostrad dalam operasi Dwikora.

4. Mengendalikan Situasi Pasca G30S/PKI 1965

Soeharto tampil mengambil inisiatif di tengah kekosongan kekuasaan nasional pasca tragedi G30S/PKI.

5. Penerima Supersemar 1966

Pada 11 Maret 1966, Soekarno memberikan Surat Perintah (Supersemar) kepada Soeharto yang menjadi dasar pembubaran PKI dan penertiban pemerintahan.

Kepribadian Khas Soeharto yang Menggerakkan Sejarah

Hendrajit menegaskan bahwa kehadiran Soeharto berulang kali di momen penting bukanlah kebetulan semata.

Menurutnya, hal ini menunjukkan kekuatan kepribadian Soeharto yang mampu merespons keadaan genting dengan keberanian dan ketetapan hati.

Seorang pahlawan sejati, lanjut Hendrajit, tidak hanya diukur dari ideologi atau posisi militer, tetapi dari passion dan keteguhan pribadi dalam menghadapi situasi kritis.

Karakter inilah yang membuat Soeharto, sama seperti Sukarno, mampu menggerakkan sejarah bangsa Indonesia.

Sumber: Tribun

Artikel terkait lainnya