VIRAL Usai Jadi Jihad Budiman Sudjatmiko, Apa itu Prabowonomics?

DEMOCRAZY.ID – Nama Budiman Sudjatmiko mendadak trending di X (Twitter) pada Kamis, 30 Oktober 2025.

Ini setelah ia membahas tentang Prabowonomics, yang diakuinya sebagai jihad personal.

Lantas apa itu Prabowonomics? Sebagai referensi, istilah Prabowonomics merujuk pada strategi ekonomi yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto sejak kampanye Pemilu 2024.

Mengenal Pengertian Prabowonomics

Prabowonomics bukan sekadar slogan kampanye. Prabowonomics adalah kerangka kebijakan yang bertujuan membawa Indonesia menuju pertumbuhan ekonomi tinggi, swasembada pangan, dan penguatan industri nasional.

Namun, istilah ini mendadak viral di media sosial setelah Budiman Sudjatmiko, seorang politisi dan mantan aktivis, menyebutnya sebagai bentuk “jihad” melawan kemiskinan dan kebodohan dalam sebuah wawancara di CokroTV.

Pandangan Budiman ini memicu perdebatan sengit di X.

Sebagian melihatnya sebagai metafor inspiratif, sementara yang lain mengkritiknya sebagai penggunaan kata yang sensitif.

Prabowonomics pertama kali muncul sebagai bagian dari visi Prabowo selama kampanye presiden.

Mirip dengan “Jokowinomics” yang identik dengan era Joko Widodo, Prabowonomics menekankan pendekatan ekonomi yang lebih nasionalis dan berorientasi pada kemandirian.

Konsep Prabowonomics terdiri dari tiga pilar utama: swasembada pangan, ketahanan energi, dan penguatan industri strategis.

Presiden Prabowo berambisi mencapai pertumbuhan ekonomi hingga 8% per tahun, yang dianggap sebagai target ambisius untuk mengangkat Indonesia menjadi kekuatan ekonomi baru di Asia.

Dalam pidato pelantikannya, Presiden Prabowo menekankan bahwa kebijakan ini akan fokus pada hilirisasi sumber daya alam, seperti nikel dan sawit, untuk meningkatkan nilai tambah ekspor dan mengurangi ketergantungan pada impor.

Secara lebih rinci, Prabowonomics terbagi menjadi 17 program prioritas dan 8 program unggulan.

Program prioritas mencakup aspek seperti pembangunan infrastruktur, peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan dan kesehatan, serta reformasi birokrasi untuk mengurangi korupsi.

Sementara program unggulan meliputi makan bergizi gratis (MBG) untuk anak sekolah, pembangunan rumah murah, dan pengembangan teknologi hijau.

Pendekatan ini sering digambarkan sebagai campuran antara kapitalisme berbasis pasar dengan intervensi negara yang kuat, di mana pemerintah berperan aktif dalam mengalokasikan sumber daya untuk kepentingan rakyat.

Kritikus menyebutnya sebagai “big government spending” yang berisiko menambah utang negara.

Sementara pendukung melihatnya sebagai langkah berani untuk mengatasi ketimpangan.

Opini Budiman Sudjatmiko tentang Prabowonomics

Dalam video berjudul “Jihad Personal Budiman Sudjatmiko Hingga Mendukung Prabowonomics” di kanal YouTube CokroTV, Budiman menggambarkan konsep ini sebagai “jihad moral dan intelektual”.

Budiman menjelaskan bahwa Prabowonomics bukan hanya strategi ekonomi, melainkan perjuangan (jihad) untuk melawan kemiskinan dan kebodohan yang telah lama membelenggu bangsa.

Dalam wawancara tersebut, Budiman berbagi pengalaman pribadinya: bagaimana obsesi melawan kemiskinan sejak kecil membawanya mendukung visi Prabowo.

Ia menyebut jihad ini sebagai “perjuangan panjang” yang menggabungkan idealisme politik dengan aksi nyata, seperti pemerataan pendidikan dan penguasaan teknologi.

Pernyataan ini langsung meledak di media sosial, khususnya di platform X.

Banyak pengguna membagikan klip video tersebut dengan hashtag #BPTaskinDukungPrabowonomics, di mana “jihad” diinterpretasikan sebagai semangat gotong royong melawan ketimpangan.

Dampak dari viralnya Prabowonomics ini cukup signifikan. Di satu sisi, ia memperkuat dukungan terhadap pemerintahan Prabowo, terutama di kalangan kelas menengah bawah yang melihat konsep ini sebagai harapan baru.

Program seperti swasembada pangan telah mulai diimplementasikan, dengan target 1.100 desa teraliri listrik pada 2025.

Di sisi lain, kritik muncul dari ekonom yang khawatir dengan risiko inflasi dan utang negara, seperti yang disebut dalam diskusi tentang “suicidonomics” atau pencetakan uang berlebih.

Budiman sendiri, melalui akun X-nya, sering membagikan pemikiran tentang bagaimana Prabowonomics bisa menjadi alat untuk mengalahkan korupsi dan membangun Indonesia berdikari.

Pada akhirnya, Prabowonomics mewakili transisi dari era Jokowi ke Prabowo. Fokus bergeser dari infrastruktur besar-besaran ke kesejahteraan rakyat secara langsung.

Pernyataan Budiman Sudjatmiko yang viral menambahkan dimensi emosional, mengubah konsep ekonomi menjadi narasi perjuangan nasional. Apakah ini akan berhasil? Waktu yang akan menjawab.

Namun, satu hal pasti: Prabowonomics telah menjadi topik hangat yang memengaruhi diskusi publik tentang masa depan Indonesia.

Dengan lebih dari 100 hari pemerintahan Prabowo, kita bisa melihat implementasi awalnya sebagai ujian nyata bagi jihad ekonomi ini.

[VIDEO]

Sumber: Suara

Artikel terkait lainnya