DEMOCRAZY.ID – Baru-baru ini jagat maya dihebohkan oleh video viral yang memperlihatkan ada gesekan antara Airlangga Hartarto pada Dedi Mulyadi.
Insiden itu terjadi di sebuah acara bertajuk “3 Juta Ekspor bagi Indonesia: Perjalanan Tumbuh Bersama Membangun Kesejahteraan Bangsa” di PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Karawang, Kamis, 9 Oktober 2025.
Dalam video itu, terlihat ada sejumlah petinggi perusahaan dan para pejabat, seperti Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Jusuf Kalla.
Awalnya, ketiganya tampak akrab sedang melihat-lihat mobil yang dipamerkan dalam acara tersebut.
Kemudian tiba-tiba, Airlangga Hartarto mendorong lengan Dedi Mulyadi, diduga karena ingin berfoto bersama Jusuf Kalla yang berada di antara keduanya.
Terdengar bahwa eks Ketua Umum Partai Golkar periode 2017 sampai 2024 itu meminta Dedi Mulyadi untuk bergeser sembari mendorong lengannya.
Dedi Mulyadi terlihat agak terkejut dengan dorongan itu tapi tak memperlihatkan ekspresi negatif ketika tiba-tiba lengannya didorong.
Mantan Bupati Purwakarta itu tetap tersenyum dan langsung bergeser memberi ruang agar Airlangga Hartarto bisa difoto oleh awak media bersama Jusuf Kalla.
“Siap. Siap. Geser, pak,” ucap Dedi Mulyadi sembari melempar senyuman khasnya.
Video singkat ini langsung viral di media sosial, sebagian netizen melihat cara yang dilakukan Menko Perekonomian itu kurang sopan.
Akan tetapi, tak sedikit juga yang menyebut apa yang dilakukan Airlangga Hartarto merupakan hal wajar karena Dedi Mulyadi dianggap menghalangi Jusuf Kalla yang tanpa sepengetahuannya berada di belakangnya.
@bangato92 gak gitu juga erlangga dorong bpak aing . #kitaciriinerlangga #masihkitapantau #klarifikasiloe ♬ suara asli – Bang_ATO
Momen ini juga menjadi tanda tanya besar mengenai hubungan di antara pejabat, sebagaimana diketahui bahwa pria yang akrab disapa KDM itu mengawali karier politiknya bersama Golkar.
Sejak duduk di kursi DPRD Purwakarta pada 1999 hingga menjadi Bupati Purwakarta 2 periode, Dedi Mulyadi tetap setia pada Golkar.
Sampai akhirnya, jaket kuning tersebut dilepas Dedi Mulyadi pada tahun 2023 dan memutuskan pindah ke Gerindra.
“Saya memandang ingin berkontribusi secara langsung bagi Pak Prabowo memenangkan pilpres 2024,” ungkap KDM.
Gubernur Jawa Barat ini juga mengatakan ada berbagai alasan lainnya perihal kepindahannya ke Gerindra.
Di sisi lain, sejumlah pihak menduga kepindahannya terkait masuknya Ridwan Kamil menjadi anggota Golkar.
Akan tetapi, KDM menegaskan kepindahan kendaraan politiknya tidak ada kaitannya dengan Ridwan Kamil.
Sementara itu, Airlangga Hartarto disebut sudah bergabung dengan Golkar antara tahun 1998 dan 2004.
Dalam kepengurusan partai Golkar, putra dari menteri era Orde Baru ini tercatat sebagai wakil bendahara pada 2004.
Pria kelahiran Surabaya tersebut sempat mencapai puncak karier di partai sebagai Ketua Umum Golkar selama 2 periode.
Akan tetapi, ia mengundurkan diri pada bulan Agustus 2024 sebagai Ketua Umum Golkar.
“Maka dengan ini saya menyatakan pengunduran diri sebagai Ketum DPP Golkar,” kata Airlangga Hartarto, 11 Agustus 2024.
Sumber: PojokSatu