Soal Isu Titip Pejabat ke Kapolri, Prabowo: Dari Ratusan Ribu, Cuma Dua Tiga Orang, Boleh Dong!

DEMOCRAZY.ID – Presiden RI Prabowo Subianto tampil lugas saat menghadiri acara pemusnahan barang bukti narkoba seberat 214,84 ton senilai Rp29,37 triliun di Mabes Polri, Rabu 29 Oktober 2025.

Dalam sambutannya, ia mengaku tak ingin bertele-tele dan menegaskan dukungannya terhadap kerja keras kepolisian.

“Kita buka-bukaan, saya ini orang yang tidak mau basa-basi. Polisi selalu dijelek-jelekkan, dimaki-maki. Di mana-mana, di seluruh dunia, karena memang polisi tugasnya menertibkan,” kata Prabowo.

Presiden juga menyampaikan bahwa pekerjaan polisi sering kali tidak terlihat oleh publik, padahal peran mereka sangat penting dalam menjaga ketertiban dan keamanan nasional.

Prabowo Tegaskan Tak Pernah Titip Pejabat ke Kapolri

Dalam kesempatan yang sama, Prabowo membantah tudingan bahwa dirinya menitipkan seseorang untuk menduduki jabatan tertentu di kepolisian.

“Di awal, saya hormati Anda, saya tidak cawe-cawe, saya tidak titip pejabat, saya tidak titip satu pun pejabat. Benar, Kapolri?” ujarnya menegaskan di hadapan Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Meski begitu, Prabowo mengakui pernah menitipkan mantan pengawalnya agar bisa mengikuti sekolah calon Bintara (Secaba).

“Kalau mantan saya, yang dulu ngawal saya, ya tolonglah masuk Secaba. Itu sah, boleh dong? Dari ratusan ribu, saya cuma titip dua-tiga orang,” ujarnya sambil berkelakar.

Fokus pada Tiga Permintaan Utama

Prabowo kemudian menegaskan kembali tiga permintaannya kepada Kapolri sejak awal masa pemerintahannya pada Oktober 2024 lalu yaitu memberantas narkoba, penyelundupan, dan judi online.

Ia berharap Polri bisa memperkuat integritas dan efektivitas penegakan hukum di tiga sektor tersebut.

“Saya tidak pernah titip keluarga, tidak pernah minta jabatan. Saya hanya ingin Polri fokus bekerja untuk bangsa,” tegasnya.

Saat Prabowo Sebut Kartel Narkoba Punya Kapal Selam dan Tak Mau Kalah dengan Pemerintah

Presiden Prabowo Subianto menyinggung soal alat yang digunakan para kartel narkoba untuk mengedarkan barang haram ke masyarakat.

Dia menyebut, kartel kini sudah punya kapal selam untuk mengedarkan produknya.

Awalnya, Prabowo menyampaikan contoh perahu yang merapat di dermaga pada pukul 01.00 WIB.

Dia lantas mengatakan, Polri harus harus menjadi polisi rakyat dengan demikian rakyat akan jadi mata dan telinga.

Rakyat, kata dia, akan melapor ke polisi jika melihat hal yang mencurigakan seperti perahu yang sandar di dermaga saat dini hari.

“Nggak ada kapal mau mendarat jam 1 malam di pantai yang sunyi. Niatnya sudah pasti brengsek,” kata usai pemusnahan narkoba di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu 29 Oktober 2025.

“Kalau dia niatnya baik, akan mendarat ke pantai, ya waktu terang. Jadi ini masalah di seluruh dunia. Bahkan sekarang ada modus si kartel-kartel narkoba punya kapal selam. Dia punya kapal selam,” imbunnya.

Para kartel, kata dia, tak akan mau kalah dengan tindakan pemerintah memberantas narkoba. Kepala Negara mendorong agar Polri selalu sigap melawan kartel narkoba.

Prabowo pun mengingatkan agar Polri selalu bekerja sama dengan instansi lain terkait pemberantasan narkoba.

“Walaupun kita bisa bayangkan bahwa kartel-kartel itu tidak akan mau kalah. Ini di mana pun seperti itu. Jadi polisi harus lebih sigap, kompak, kerja sama dengan TNI, Bea Cukai, Kejaksaan, semua, semua lembaga kita harus jadi satu tim,” tegasnya.

“Saya selalu katakan kita harus kerja dengan team work. Jangan ego sektoral, jangan loyalitas korps berlebihan. Kita satu korps, korps merah putih, korps NKRI,” tegasnya lagi.

Dia pun berterima kasih kepada Polri yang paham tugas dan dapat merampungkannya.

“Memang satu tahun ini saya fokus ke hal lain, tapi saya mengerti dan saya terima kasih Anda menangkap tugas yang saya berikan di awal pemerintahan saya,” ujarnya.

“Tiga hal Anda sudah jalankan, sekarang sudah Anda buktikan ke rakyat. Anda sudah mencegah tersebarnya narkoba yang sedemikian besar,” pungkasnya.

Sumber: Konteks

Artikel terkait lainnya