Said Didu: Peringatan Keras Allah Bagi Para Pembohong dan Pendukungnya!

DEMOCRAZY.ID – Aktivis dan pemerhati kebijakan publik, Muhammad Said Didu, kembali menyampaikan pesan keras kepada publik lewat unggahan di media sosial X (Twitter).

Melalui unggahan berjudul “Sekadar Mengingatkan”, Said Didu mengutip beberapa ayat Al-Qur’an yang berisi peringatan tegas terhadap para pembohong dan pendukung kebohongan.

Dalam tulisannya, Said Didu mengajak masyarakat untuk merenungkan kembali makna kejujuran di tengah kehidupan sosial dan politik yang kerap diwarnai manipulasi serta distorsi kebenaran.

“Peringatan Allah kepada pembohong dan pendukungnya,” tulis Said Didu, Jumat (31/10/2025). “

Masih mau mendukung atau bersama pembohong?”

Peringatan dalam Surah Al-Mursalat: “Celakalah Para Pendusta”

Said Didu memulai pengingatnya dengan mengutip Surah Al-Mursalat, di mana sepuluh dari lima puluh ayatnya diakhiri dengan kalimat: “Celakalah pada hari itu para pendusta (pembohong).”

Ayat-ayat itu, menurut Said Didu, menegaskan bahwa kebohongan bukan hanya perbuatan yang menipu sesama manusia, tetapi juga perlawanan terhadap kebenaran yang ditetapkan Allah.

“Berulang-ulang Allah menegaskan kecelakaan bagi para pendusta, agar manusia sadar bahwa kebohongan akan berbalik menjadi bencana,” ujarnya.

Kutukan dalam Surah Az-Zariyat: “Terkutuklah Orang-Orang yang Banyak Berdusta”

Lebih jauh, Said Didu menyinggung Surah Az-Zariyat ayat 10 yang berbunyi:

“Terkutuklah orang-orang yang banyak berdusta.”

Ia menyebut ayat ini sebagai bentuk penghukuman moral dari Allah kepada para pembohong.

“Bohong itu bukan hanya soal lisan. Tapi juga sikap, janji, dan perilaku. Jika sudah terbiasa berbohong, hidupnya akan jauh dari keberkahan,” tegasnya.

Dalam pengingat ketiganya, Said Didu menukil Surah Asy-Syu’ara’ ayat 222, yang berbunyi: “Mereka (setan) turun kepada setiap pendusta lagi banyak dosa.”

Ayat ini, menurutnya, menunjukkan bahwa kebohongan memiliki akar spiritual yang gelap.

“Setan menjadi teman dekat para pembohong. Karena dari kebohongan lahir dosa-dosa lain — pengkhianatan, fitnah, dan kezaliman,” tulisnya.

Terakhir, Said Didu mengutip Surah Al-Waqi’ah ayat 91-93, yang menggambarkan nasib para pendusta di akhirat:

“Jika dia termasuk golongan pendusta, jamuannya berupa air mendidih, dan dibakar di Neraka Jahim.”

Ia menekankan bahwa hukuman terhadap pembohong tidak berhenti di dunia, tetapi akan berlanjut di akhirat.

“Allah sudah memperingatkan bahwa kebohongan punya konsekuensi kekal. Maka berhati-hatilah mendukung kebohongan, karena setiap dukungan kepada yang dusta ikut mengundang murka,” tulisnya menutup unggahan tersebut.

Sumber: MoneyTalk

Artikel terkait lainnya