Rocky Gerung: Manuver Budi Arie Pindahkan Projo ke Gerindra ‘Sogokan Politik’ Jokowi Demi Dinasti!

Rocky Gerung, Presiden Prabowo Subianto, Budi Arie dan Jokowi

DEMOCRAZY.ID – Ambisi Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi untuk segera bergabung dengan Partai Gerindra menjadi sorotan tajam usai Kongres III Projo pada Sabtu (1/11/2025) dan Minggu (2/11/2025).

Mantan Menteri Koperasi dan UKM ini secara gamblang menyatakan keinginannya untuk beralih ke partai pimpinan Presiden Prabowo Subianto tersebut.

Dia akan meninggalkan jejaknya di PSI (berdasarkan konteks akhir analisis Rocky Gerung).

Manuver politik Ketua Umum relawan pendukung Joko Widodo atau Jokowi ini langsung direspons oleh Pengamat Politik Rocky Gerung.

Rocky Gerung melihatnya sebagai indikasi adanya “transaksi politik besar-besaran” di balik layar kekuasaan.

Strategi Tukar Tambah Dinasti Jokowi?

Rocky Gerung, melalui kanal YouTube-nya pada Senin (3/11/2025), menduga kuat bahwa langkah Projo yang akan “diwariskan” atau “dihibahkan” ke Gerindra telah mendapatkan restu dari Presiden Jokowi.

“Karena bayangkan Projo pada akhirnya harus pindah ke Gerindra dan ya mungkin itu strategi yang jitu oleh ketua Projonya saudara Budi untuk memungkinkan ada tukar tambah baru dalam politik,” kata Rocky Gerung.

Ketidakhadiran Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Jokowi dalam Kongres Projo juga menjadi catatan penting bagi Rocky.

Menurutnya, absennya kedua tokoh ini adalah sinyal kehati-hatian Jokowi dalam “mendiplomasikan Projo ke Gerindra.”

Sogokan Politik Redam Kasus Dinasti?

Lebih jauh, Rocky Gerung menilai perpindahan haluan Projo ini sebagai bentuk sogokan politik dari lingkaran kekuasaan Jokowi kepada Partai Gerindra.

Tujuannya, disebut Rocky, adalah untuk menghentikan opini publik dan analisis yang mendesak pemeriksaan terhadap berbagai kasus yang melibatkan dinasti Jokowi.

Kasus-kasus yang disinggung meliputi:

– Kasus kereta cepat Whoosh.

– Kasus dugaan korupsi proyek pembangunan jalan di Sumatera Utara, yang menyeret nama Gubernur Sumut sekaligus menantu Jokowi, Bobby Nasution, yang disebut Rocky siap diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Menurut Rocky Gerung , “menghibahkan Projo ke Gerindra” adalah upaya untuk meredam gelombang kritik tersebut.

Ia bahkan memprediksi akan terjadi “gempa bumi politik baru” atau “radical break” dalam waktu dekat, di mana dugaan tukar tambah antarelite ini akan terkuak.

“Mungkin dalam satu minggu ini ya akan ada berita baru tuh tentang kasus-kasus yang menyangkut dinasti Pak Jokowi itu,” ujar Rocky.

Ia menambahkan, konstruksi kasus yang menyangkut dinasti Jokowi, mulai dari kasus Fufufafa (istilah Rocky untuk kasus tertentu), ijazah Jokowi, dugaan ijazah palsu Gibran Rakabuming Raka, hingga kasus Whoosh kini semakin lengkap.

Hal ini memicu pertanyaan tentang apakah transaksi politik antara kepentingan kekuasaan Jokowi di masa lalu dengan kepentingan Presiden Prabowo Subianto hari ini akan menghasilkan dinamika politik baru yang signifikan.

Sumber: Tribun

Artikel terkait lainnya