DEMOCRAZY.ID – Meski sempat dihadang puluhan relawan yang mengaku pendukung Jokowi, acara Mimbar Rakyat bertajuk “Adili Jokowi, Makzulkan Gibran” tetap terlaksana di Gedung Umat Islam Solo, Selasa (28/10/2025).
Acara yang digagas oleh sejumlah tokoh dan aktivis nasional itu dihadiri ratusan warga Solo Raya.
Pengacara Roy Suryo Cs, Ahmad Khozinuddin, mengatakan bahwa Mereka tampak antusias mengikuti jalannya diskusi publik.
Apalagi, materi yang dibahas mengenai isu seputar pemerintahan Presiden ke-7 RI, Jokowi, dan Wapres Gibran Rakabuming Raka.
Ahmad menegaskan, acara tersebut tetap berjalan lancar dan mendapatkan dukungan luas dari masyarakat, meski sehari sebelumnya sempat mendapat tekanan.
“Acara akhirnya sukses terlaksana meski sehari sebelumnya dihadang relawan Jokowi,” ujar Ahmad, Rabu (29/10/2025).
Diceritakan Ahmad, pada hari pertama, Senin (27/10/2025), sekelompok orang yang mengaku relawan Jokowi dari Desa Sawahan, Boyolali, melakukan pemblokiran jalan menuju lokasi acara.
Akses menuju tempat kegiatan ditutup total, sehingga banyak undangan tidak bisa hadir.
“Puluhan relawan memblokir akses jalan desa dan kepolisian setempat tidak mampu mengamankan, sehingga tamu undangan tidak bisa mencapai lokasi acara di hari pertama,” Ahmad menuturkan.
Dalam forum tersebut hadir sejumlah pembicara nasional, di antaranya Roy Suryo, Rismon Sianipar, jurnalis Mikhael Sinaga, aktivis Beathor Suryadi, Rizal Fadillah, dan Ade Darmawan.
Akibat insiden pemblokiran itu, kata Ahmad, Aliansi Aktivis se-Solo Raya mengeluarkan kecaman keras.
Mereka menilai tindakan penghadangan adalah bentuk pembungkaman terhadap kebebasan berpendapat, dan mendesak agar acara tetap dilanjutkan di lokasi yang lebih aman.
Sementara itu, Ahmad mengungkapkan bahwa Mikhael Sinaga telah menepis klaim bahwa acara tersebut sempat dibubarkan oleh kelompok relawan.
Ia menyebut, justru para pembicara tidak dapat hadir di lokasi karena akses ditutup secara sepihak.
“Kami sama sekali tidak bisa mencapai lokasi acara, gimana cara membubarkan acara yang belum mulai?,” tegas Ahmad menirukan gaya bicara Mikhael.
Ahmad bilang, yang tidak kalah menarik adalah ketika Roy Suryo menyinggung isu pembangunan rumah hadiah negara untuk mantan Presiden Jokowi di Colomadu, Karanganyar.
Ia menyebut biaya pembangunan rumah tersebut jauh melampaui batas yang diatur dalam undang-undang.
“Saat mantan presiden lain diberi anggaran 20 miliar rupiah, rumah Jokowi sudah menelan biaya minimal 240 miliar rupiah,” imbuhnya.
Setelah insiden pemblokiran di hari pertama, para aktivis akhirnya turun tangan sendiri untuk memastikan acara bisa terlaksana.
Dengan pengawalan dari masyarakat dan sejumlah tokoh ormas, Mimbar Rakyat “Adili Jokowi, Makzulkan Gibran” berlangsung aman dan kondusif.
“Esoknya di hari Selasa (28/10), para aktivis turun tangan mengamankan akses para pembicara ke Gedung Umat Islam Solo, dan acara berjalan dengan sangat baik,” kuncinya.
Sumber: Fajar