DEMOCRAZY.ID – Mantan Menko Polhukam Mahfud MD kembali bicara lantang soal dugaan korupsi proyek kereta cepat Whoosh.
Dalam pernyataannya, ia menegaskan bahwa jika benar ada praktik korupsi dalam proyek strategis tersebut, maka tanggung jawab tertinggi ada pada Presiden yang saat itu menjabat, yaitu Jokowi sebagai kepala pemerintahan.
“Kalau terjadi korupsi di situ (proyek kereta cepat Whoosh), tentu memang yang bertanggungjawab pertama presiden dong, karena dia yang pada waktu menjaminkan dirinya bahwa itu ide dia,” tandas Mahfud MD di acara Nusantara TV, Selasa sore (28/10/2025).
SIMAK SELENGKAPNYA VIDEO DI BAWAH:
Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD tidak percaya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah menyelidiki dugaan korupsi dalam proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) alias Whoosh sejak awal 2025.
Sebagai informasi, pernyataan tersebut sempat disampaikan Juru Bicara KPK Budi Prasetyo pada Senin (27/10/2025).
Ketidakpercayaan Mahfud lantaran KPK baru buka suara setelah dirinya menyebut adanya dugaan korupsi berupa mark up dalam pembangunan Whoosh.
Seperti diketahui, Mahfud mengungkap adanya dugaan mark up Whoosh dalam podcast di kanal YouTube pribadinya pada 14 Oktober 2025 lalu.
Selain itu, dia juga mengungkapkan tidak percaya KPK sudah melakukan penyelidikan karena baru meminta dirinya melapor setelah dugaan korupsi Whoosh menjadi perbincangan publik.
“Saya agak tidak percaya juga (KPK sudah menyelidiki) karena itu baru dinyatakan sudah ribut sedunia, baru (KPK mengatakan) ‘kami sudah (menyelidiki) sejak awal Januari 2025, katanya. Padahal dua hari sebelumnya meminta saya melapor,” kata Mahfud MD dikutip dari YouTube Nusantara TV, Selasa (28/10/2025).
Mahfud mengatakan KPK bisa memulai penyelidikan dengan menyelidiki proses perpindahan kerja sama dari awalnya Jepang dipindah ke China.
[VIDEO]