DEMOCRAZY.ID – Presiden Prabowo Subianto memuji Polri yang ikut berkontribusi dalam urusan pangan lewat penanaman jagung.
Dia mengatakan negara-negara Barat mungkin bingung kenapa polisi di Indonesia ikut urusan pangan.
Hal itu disampaikan Prabowo setelah menyaksikan pemusnahan 214,84 ton barang bukti narkotika di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (29/10/2025). Prabowo mulanya mengatakan TNI, Polri, dan institusi lain bekerja sama dalam urusan pangan.
“Saya lihat polisi sekarang semakin peka terhadap tuntutan bangsa dan negara. Polisi sekarang berada di depan bersama yang lain, bersama TNI di bidang produksi pangan,” kata Prabowo.
Prabowo lalu menyebut orang-orang di negara-negara Barat mungkin bingung melihat polisi di Indonesia terlibat di urusan pangan.
Dia menegaskan Indonesia memiliki perbedaan dengan negara lain.
“Kalau kau berangkat ke Inggris, Prancis, ke Barat, mungkin mereka merasa aneh, kok polisi urusin jagung, oh masa polisi kok buka dapur. Ya ini Indonesia, Bung. Kita nggak usah ragu-ragu, kita nggak usah, apa yang dari barat itu pasti benar. Benar untuk mereka, kita hormati, tapi kita lain,” ujar dia.
Prabowo menegaskan semua institusi harus bekerja sama demi rakyat. Menurutnya, gotong royong dapat mengatasi banyak masalah.
“Kita ini gotong-royong semua ini ya, kita satu keluarga. Polisi punya kekuatan, tentara punya kekuatan, ya kita kerja semua untuk rakyat. Kalau rakyat sejahtera saya yakin kriminalitas berkurang. Kalau rakyat hilang dari kelaparan dan kemiskinan, saya percaya kriminalitas akan sangat sedikit,” kata Prabowo.
Presiden RI Prabowo Subianto meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan 3 tugas utama Polri saat ini.
Ketiga tugas utama itu adalah pemberantasan narkoba, penyelundupan, dan judi online.
“Saya minta Kapolri, tiga hal ada yang memimpin untuk saya, satu pemberantasan narkoba, dua penyelundupan, tiga judi online,” kata Prabowo dalam kegiatan pemusnahan narkoba seberat 214 ton di Lapangan Bhayangkara, Jakarta, Rabu (29/10/2025).
Prabowo mengatakan narkoba merusak masa depan bangsa. Selain narkoba, Prabowo mengaku turut menyoroti kebocoran anggaran dan kekayaan negara.
“Masalah utama yang saya lihat adalah kebocoran kekayaan negara. Apapun yang kita inginkan, mustahil kita capai kalau kekayaan kita tidak kita kuasai, tidak kita kelola. Kekayaan itu ibarat darah di suatu badan. Kalau darah kita bocor, mengalir sekian cc, di ujungnya manusia badan itu mati, sama,” katanya.
Diketahui, Prabowo menghadiri pemusnahan narkoba dengan berbagai jenis seberat 214,84 ton yang turut dihadiri Kapolri Jenderal Listyo Sigit.
Presiden Prabowo Subianto mengapresiasi sebesar-besarnya keberhasilan Polri mengungkap kasus narkoba tersebut.
Menurut Prabowo, ratusan ribu kilogram (kg) narkoba itu nilainya lebih dari Rp 29 triliun.
“Pemusnahan barang bukti narkoba hasil bekerjanya Polri selama satu tahun Oktober 2024-Oktober 2025 yang berhasil mereka sita rebut adalah 214,84 ton yang nilai uangnya Rp 29,37 triliun,” kata Prabowo dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (29/10/2025).
Prabowo mengatakan penyitaan narkoba berkat kinerja Polri ini telah menyelamatkan dua kali jumlah penduduk bangsa Indonesia. Ada 629 juta jiwa yang berhasil diselamatkan.
“Dan bila tidak berhasil mereka cegah atau mereka sita, mereka tangkap, itu bisa digunakan oleh 629 juta manusia, berarti lebih dari 2 kali bangsa Indonesia hampir dua kali,” ujar Prabowo.
Sumber: Detik