Waspada! Operasi Pendongkelan Presiden Prabowo Ditargetkan Jatuh Tahun 2026

Waspada! Operasi Pendongkelan Presiden Prabowo Ditargetkan Jatuh Tahun 2026

Oleh: Tarmidzi Yusuf | Kolumnis

Kejatuhan Presiden Prabowo tahun 2026 semakin dekat? Diduga kuat saat ini sedang berlangsung operasi pendongkelan Presiden Prabowo dari RI-1.

Seperti penulis yakini, “kudeta merangkak,” istilahnya politisi senior, M. Hatta Taliwang. Isu kudeta merangkak bukan sekadar isu.

Kembali beredar selentingan. Operasi tingkat tinggi. Konspirasi mantan penguasa melalui jaringan kekuasaan yang dibangun selama ini. Backing, China komunis tentunya.

Akhir-akhir ini mantan penguasa dan China komunis kepentingannya sedang terancam. Jokowi terancam ijazah palsunya.

Skandal ijazah palsu Jokowi bakal terungkap. Satu-satunya jalan menghentikan kasus ijazah Jokowi melalui pergantian kekuasaan.

Sedangkan kepentingan China di Indonesia mulai diusik. Salah satu kepentingan strategis China di Indonesia yang mulai “diusik” adalah private airport di Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP).

Yang “mengusiknya” adalah orang dekat Presiden Prabowo, Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin.

Babak baru konflik terbuka antara Presiden Prabowo vs Jokowi yang didukung China.

Pertemuan Presiden Prabowo dengan Luhut Binsar Pandjaitan beberapa hari lalu disinyalir salahsatunya membahas isu panas.

Soal private airport. Isu ini jadi panas setelah Sjafrie Sjamsoeddin secara terbuka mengungkapkannya ke publik.

China diusik. LBP mulai bergerilya. Saat bersamaan bocornya rekaman rahasia percakapan Presiden Prabowo dan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menjadi petunjuk ada yang “bermain” di istana.

Isu bocornya rekaman rahasia tersebut diungkap oleh pengamat intelijen, Amir Hamzah.

Menurut Amir Hamzah, “Kebocoran semacam itu bisa jadi hasil dari upaya penyusupan pihak luar, tindakan pengkhianatan dari dalam, atau manuver licik di level elit politik yang bertujuan merusak keseimbangan kekuasaan.”

Posisi Presiden Prabowo saat ini tidak aman. Ada upaya pendongkelan Presiden Prabowo. Kudeta merangkak.

Penyebabnya tentu saja banyak pihak yang terancam dengan kebijakan Presiden Prabowo. Terutama Jokowi and the gank.

Misalnya saja, Presiden Prabowo melakukan pembiaran terhadap pengungkapan isu ijazah palsu Jokowi.

Meski Roy Suryo cs telah jadi tersangka. Polisi belum menangkap dan memenjarakan Roy Suryo cs. Rumor menyebut belum dapat restu istana.

Sisi lain ekonomi dalam kondisi ngeri-ngeri sedap. Secara gamblang, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memperingatkan potensi resesi ekonomi yang berujung pergantian kekuasaan di tahun depan.

Tentu Purbaya Yudhi Sadewa bukan asal omong. Ia pasti punya data. Ia menilai perekonomian Indonesia telah mengalami perlambatan dalam kurun waktu bertahun-tahun.

Boleh jadi jatuhnya Presiden Prabowo di tahun 2026 tidak akan jauh berbeda dengan skenario jatuhnya Presiden Soeharto di tahun 1998.

Pengkhianatan dari dalam dan sabotase ekonomi nasional. Diikuti gerakan massa seperti peristiwa akhir Agustus 2025 yang menghebohkan itu.

“Bermainnya” elit politik tertentu yang secara diam-diam sedang melakukan upaya pendongkelan Presiden Prabowo. Momentumnya; ekonomi dan proyek strategis China.

Bocornya rekaman rahasia Presiden Prabowo dengan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dan kondisi ekonomi nasional merupakan sinyal kuat sedang berlangsungnya operasi pembusukan dari internal kekuasaan.

Percakapan rahasia saja bisa bocor. Itu artinya sistem pengamanan presiden jebol. Tidak menutup kemungkinan nyawa Presiden Prabowo pun terancam.

Dibunuh seperti Indira Ghandi oleh pengawalnya tahun 1984 atau diracun oleh orang dekat presiden.

Sedangkan ekonomi nasional dalam ancaman serius. Ekonom Indonesia sudah mewanti-wanti.

Persis apa yang disampaikan oleh Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa tentang adanya potensi perlambatan dan risiko krisis jika tidak diatasi.

Mampukah Presiden Prabowo bertahan dari serangan ekonomi dan konspirasi politisi yang menjadi musuh dalam selimut Presiden Prabowo selama ini? ***

Artikel terkait lainnya