Pemasok Onad Ditangkap di Sunter, Polisi Bongkar Jejak Jaringan Narkoba Artis yang Bikin Publik Kaget!

DEMOCRAZY.ID – Kasus narkoba yang menjerat artis Onadio Leonardo Arya alias Onad mulai membuka babak baru.

Polisi berhasil meringkus seorang pria berinisial KR, yang diduga kuat menjadi pemasok ganja dan ekstasi bagi mantan vokalis Killing Me Inside tersebut.

Menurut keterangan Kasi Humas Polres Metro Jakarta Barat, AKP Wisnu Wirawan, penangkapan KR dilakukan di kawasan Sunter, Jakarta Utara, pada Rabu (29/10).

“Perannya sebagai orang yang kasih barang narkotika ke OL (Onad),” ujar Wisnu kepada wartawan, dikutip dari Antara.

Penangkapan KR ini menjadi titik kunci bagi penyidik dalam membongkar jaringan distribusi narkoba di kalangan artis dan publik figur.

Polisi kini tengah mendalami intensitas pasokan dan asal-usul barang haram tersebut.

Barang Bukti dan Jejak Pemasok

Dari tangan KR, polisi menyita sejumlah barang bukti, termasuk narkotika jenis ekstasi dan sabu, serta alat hisap dan plastik klip bekas pakai.

Temuan itu memperkuat dugaan bahwa KR bukan sekadar pengguna, melainkan juga pemasok aktif di lingkaran tertentu.

“Masih kita dalami berapa kali KR memasok barang ke Onad dan siapa di balik jaringan ini,” jelas Wisnu.

Polisi juga belum mengungkap sumber utama peredaran narkoba tersebut. “Belum dapat, sementara itu,” tambahnya.

Langkah penyidik ini menjadi sinyal bahwa aparat kini lebih fokus menelusuri rantai pemasok ketimbang sekadar menjerat pengguna.

Pola serupa sebelumnya juga muncul dalam beberapa kasus artis lain yang terlibat narkoba, di mana pelaku utama justru berasal dari lingkaran pemasok bawah tanah yang beroperasi lintas wilayah Jakarta.

Onad Positif Ganja dan Ekstasi, Istri Negatif

Sebelumnya, Onad ditangkap bersama sang istri Beby Prisillia di sebuah perumahan kawasan Rempoa, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, pada Kamis (30/10).

Dalam penggeledahan, polisi menemukan satu plastik klip kecil berisi ganja, lembar papir, boks kecil, dan tiga ponsel.

Dari hasil tes urine, Onad dinyatakan positif mengonsumsi ganja dan ekstasi, sedangkan Beby negatif.

KR yang ditangkap di Sunter juga terbukti positif narkoba. Saat ini, ketiganya tengah menjalani pemeriksaan intensif di Mapolres Metro Jakarta Barat oleh Satuan Reserse Narkoba.

Jaringan Gelap di Balik Dunia Hiburan

Penangkapan KR menjadi bukti bahwa peredaran narkoba di dunia hiburan masih jauh dari kata selesai.

Polisi menilai, kasus ini tidak berdiri sendiri. Beberapa tahun terakhir, sejumlah artis dan figur publik juga tersandung kasus serupa, yang sebagian besar terhubung dengan jaringan pemasok tetap di wilayah Jabodetabek.

Menurut pengamat hukum pidana dari Universitas Trisakti, Dr. R. Andri Setiawan, pendekatan penegakan hukum seharusnya tidak hanya berhenti pada pengguna.

“Yang paling penting adalah memutus jalur suplai dan sindikat pemasok. Kalau ini tidak disentuh, kasus seperti Onad akan terus berulang,” katanya saat dihubungi secara terpisah.

Polisi kini berupaya memetakan pola transaksi dan peredaran barang melalui jejak digital serta komunikasi antar-pelaku.

Jika berhasil, kasus ini bisa membuka fakta baru soal jalur narkoba ke kalangan artis yang selama ini sulit terendus publik.

Di media sosial, banyak netizen menyoroti pola yang berulang dalam kasus artis pengguna narkoba. Beberapa warganet menyebut, dunia hiburan kerap menjadi sasaran empuk pemasok karena gaya hidup tinggi dan tekanan psikologis yang rentan membuat artis mencari “pelarian”.

Namun ada pula yang berharap Onad bisa berubah dan menjadikan kasus ini sebagai pelajaran hidup.

“Semoga setelah ini sadar dan bantu kampanye anti-narkoba. Biar gak ada lagi artis muda yang jatuh ke lubang sama,” tulis akun @filmariani di X (Twitter).

Polisi: Fokus Bongkar Jaringan, Bukan Sekadar Pengguna

Hingga kini, penyidik masih menahan Onad untuk pendalaman kasus. Sementara itu, KR tengah diperiksa intensif guna mengungkap pemasok lain yang mungkin berada di tingkat lebih tinggi.

“Kami fokus ke arah jaringan. Jadi bukan hanya berhenti di pengguna,” tegas AKP Wisnu.

Langkah ini menunjukkan perubahan pendekatan kepolisian dalam menangani kasus narkoba, dari represif terhadap pengguna, menuju investigatif terhadap pemasok dan pengendali jaringan.

Jika berhasil, kasus Onad bisa menjadi momentum penting untuk membongkar rantai distribusi narkoba di kalangan artis, yang selama ini hanya diketahui di permukaan.

Sumber: HukamaNews

Artikel terkait lainnya