DEMOCRAZY.ID - Pengamat telematika Roy Suryo kembali membuat publik heboh.
Dalam pernyataannya terbarunya di podcast Forum Keadilan TV, Roy mengungkap bahwa sosok pria bertoga dalam foto yang selama ini diyakini sebagai Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, ternyata bukanlah Jokowi.
Menurut Roy, berdasarkan analisis teknologi pengenalan wajah (face recognition) dan pembandingan wajah (face comparison), pria dalam foto tersebut cocok dengan seseorang bernama Dumatno Budi Utomo.
Dumatno disebut sebagai sepupu Jokowi dan pernah menjabat sebagai Direktur PT Bara Toba Energy, sebuah perusahaan tambang batu bara.
“Kita semua tahu siapa pemilik tambang itu,” ujar Roy dalam siaran, Jumat 11 April 2025.
Tak hanya itu, Dumatno juga diketahui pernah mencalonkan diri sebagai anggota DPR dari Partai Hanura di daerah pemilihan Jawa Tengah IX pada Pemilu 2014 dan 2019.
Riwayat pendidikannya pun berbeda—ia merupakan alumni STIES Surakarta, bukan Universitas Gadjah Mada (UGM) seperti yang diklaim dalam narasi foto Jokowi.
Roy menjelaskan bahwa foto yang dipersoalkan telah dianalisis secara digital dan menunjukkan beberapa kejanggalan.
Salah satunya adalah garis pinggir khas hasil fotokopi berwarna serta posisi jas wisuda yang tidak menutupi cap institusi, mengindikasikan bahwa foto tersebut ditempel setelah dokumen dicap.
“Dari scanning lebih tajam, terlihat jelas garis fotokopi. Cap tidak tertutup jas, artinya foto ditempel setelahnya,” terang Roy.
Roy juga menyebut nama Dumatno Budi Utomo sebenarnya bukanlah temuan baru. Sosok ini sudah pernah disebut-sebut beberapa tahun lalu dalam diskusi publik soal keaslian dokumen akademik Jokowi.
“Kalau dicek lebih jauh, memang ada orangnya. Dia juga dikenal sebagai mantan atlet bulu tangkis dan memiliki GOR di Solo,” ungkap Roy.
Ia menambahkan, lewat platform X (Twitter), telah beredar foto Jokowi bersama Dumatno yang ketika dicek dengan face recognition menunjukkan tingkat kecocokan wajah lebih dari 80%.
“Sudah ketemu sosoknya. Dengan face recognition, kita bisa simpulkan bahwa yang di foto toga itu adalah Dumatno, bukan Jokowi,” tegas Roy.
Roy menyebut, bila informasi ini benar-benar terbukti, maka dugaan pemalsuan dokumen bisa semakin menguat.
Ia mengisyaratkan bahwa hal ini akan berdampak besar ke publik.
👇👇
Deep face matcher atas DATMONO BUDI UTOMO versus JOKO WIDODO pakai sejumlah model: VGG-Face, Facenet, Facenet512, ArcFace, dan SFace.
— Rismon Hasiholan Sianipar (@SianiparRismon) April 7, 2025
100% Sangat mirip (identik) 80% Mirip 50% Cukup mirip <30% Tidak mirip / wajah berbeda pic.twitter.com/xYbLCsJSKA
Ini ilmu genetika
— Dokter Tifa (@DokterTifa) April 11, 2025
Belahan tengah atau belahan samping rambut laki-laki berkaitan dengan genetik.
Jadi ngga ada cerita laki-laki belah tengah tiba tiba belah samping.
Kalau rambutnya belah tengah maka secara genetik pula, kalau dia menyisir rambut dengan jari akan pakai kedua… pic.twitter.com/pH51JAdTe8
Sementara itu, di tempat terpisah, Joko Widodo enggan menanggapi serius.
Ia menyerahkan sepenuhnya kepada pihak yang menuduh untuk membuktikan klaimnya di ranah hukum.
“Silakan saja buktikan kalau memang ada yang menuduh,” ujar Jokowi singkat kepada wartawan.
👇👇
Sumber: Sawitku