Matinya 'Menteri Korup' di Dalam Penjara Jusuf Muda Dalam dikenal sebagai politikus handal hingga menjabat sebagai menteri di Kabinet Dwikora tahun 1963-1966. Namun kejayaannya berakhir tragis. Divonis mati karena korupsi. Anda bisa membohongi semua orang dalam satu waktu. Anda juga bisa membohongi satu orang sepanjang waktu. Tapi Anda tidak bisa membohongi semua orang sepanjang waktu,” ucap Abraham Lincoln, Presiden Amerika Serikat ke-16, periode 1861-1865. Salah satu sosok yang dianggap membohongi rakyat seperti ucapan Lincoln itu, menurut Effendy Sahib dalam bukunya, adalah Teuku Jusuf Muda Dalam, seorang menteri di Kabinet Dwikora II atau Kabinet 100 Menteri era Presiden Sukarno. Jusuf Muda Dalam menjabat sebagai Menteri Urusan Bank Sentral, sekaligus Direktur Bank Negara Indonesia atau Bank Nasional Indonesia (BNI) pada periode 1963-1966. “JMD (Jusuf Muda Dalam) orang yang dulu pernah ngaku pemimpin rakyat dari rezim 100 Menteri, ini pada hakikatnya telah diseret rakya...
Matinya 'Menteri Korup' di Dalam Penjara Jusuf Muda Dalam dikenal sebagai politikus handal hingga menjabat sebagai menteri di Kabinet Dwikora tahun 1963-1966. Namun kejayaannya berakhir tragis. Divonis mati karena korupsi. Anda bisa membohongi semua orang dalam satu waktu. Anda juga bisa membohongi satu orang sepanjang waktu. Tapi Anda tidak bisa membohongi semua orang sepanjang waktu,” ucap Abraham Lincoln, Presiden Amerika Serikat ke-16, periode 1861-1865. Salah satu sosok yang dianggap membohongi rakyat seperti ucapan Lincoln itu, menurut Effendy Sahib dalam bukunya, adalah Teuku Jusuf Muda Dalam, seorang menteri di Kabinet Dwikora II atau Kabinet 100 Menteri era Presiden Sukarno. Jusuf Muda Dalam menjabat sebagai Menteri Urusan Bank Sentral, sekaligus Direktur Bank Negara Indonesia atau Bank Nasional Indonesia (BNI) pada periode 1963-1966. “JMD (Jusuf Muda Dalam) orang yang dulu pernah ngaku pemimpin rakyat dari rezim 100 Menteri, ini pada hakikatnya telah diseret rakya...