Beranda
CATATAN
EDUKASI
EKBIS
POLITIK
'Kutukan Makan Gratis'


'Kutukan Makan Gratis'


Oleh: Karyudi Sutajah Putra

Analis Politik pada Konsultan dan Survei Indonesia (KSI)


Mulutmu harimaumu, mengerkah kepalamu.


Demikianlah. Presiden Prabowo Subianto pun semacam terkena kutukan akibat ucapannya sendiri. Tepatnya janji. Janji Makan Bergizi Gratis (MBG).


Program MBG itu ia janjikan saat kampanye Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Hasilnya jitu. 


Bersama pasangannya, Gibran Rakabuming Raka, keduanya terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI.


Namun kini, janji itu menjelma jadi bumerang yang menyerang diri sendiri. Senjata makan tuan.


Pemerintahan Prabowo-Gibran ternyata tak mampu membiayai program MBG yang mencapai 450 triliun rupiah untuk lima tahun ke depan. Termasuk tahun ini yang mencapai 71 triliun rupiah. 


Akhirnya pemerintah minta tambahan anggaran 140 triliun rupiah agar program MBG yang sudah dimulai sejak 6 Januari lalu bisa berlangsung hingga Desember mendatang.


Sayangnya, pemerintah tak punya uangnya. Akhirnya Prabowo melakukan pemangkasan anggaran hingga 306,6 triliun rupiah atau 8% dari APBN 2025.


Dampaknya, anggaran semua kementerian/lembaga mengalami pemotongan. Pemutusan hubungan kerja (PHK) pun tak terelakkan.


Banyak proyek terpaksa dihentikan. Termasuk Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang anggarannya terpaksa diblokir tahun ini, sehingga terancam mangkrak.


Dampak lanjutannya adalah gelombang PHK di perusahaan-perusahaan swasta. 


Tak terkecuali Sritex, pabrik tekstil terbesar di Asia Tenggara yang berlokasi di Sukoharjo, dekat Solo, Jawa Tengah. Sritex mem-PHK 10 ribu karyawannya sekaligus tutup per 1 Maret 2025.


Janji Wakil Menteri Ketenagakerjaan Emmanuel Ebenezer untuk menyelamatkan Sritex pun cuma “omon-omon” belaka yang bisa saja akan menjadi semacam kutukan untuknya kelak.


Selain Sritex, sejumlah perusahaan manufaktur lain juga melakukan PHK. Antara lain PT Yamaha Musik Indonesia yang mem-PHK 1.100 karyawannya dan menutup dua pabriknya di Cakung dan Pulogadung, Jakarta Timur.


Kutukan Gibran


Masifnya gelombang PHK juga menjadi semacam kutukan bagi Wapres Gibran Rakabuming Raka. 


Saat kampanye Pilpres 2024, putra sulung Presiden ke-7 RI Joko Widodo ini menjanjikan 19 juta lapangan kerja.


Ternyata yang terjadi sebaiknya. Alih-alih menciptakan lapangan kerja, justru terjadi gelombang PHK massal, salah satunya karena pemangkasan anggaran yang kemudian dialihkan ke program MBG.


Percuma saja anak-anak dapat makan gratis jika orang tuanya terkena PHK. Bahkan mestinya tak perlu ada MBG asalkan tidak ada PHK.


Apalagi, berdasarkan sigi Global Strategi Riset Indonesia (GSRI) yang dirilis akhir Februari lalu, program MBG menunjukkan berbagai kelemahan dalam perencanaan, distribusi, dan pengelolaan anggaran yang berpotensi menyebabkan pemborosan besar-besaran terhadap keuangan negara.


Progam MBG akan menjadi lahan korupsi baru bagi para petualang yang mencapai triliunan rupiah.


Implementasi di lapangan juga banyak masalah. Di antaranya menu yang tidak sesuai selera. Lalu makanan yang sudah basi. Bahkan ada yang keracunan akibat makanan MBG.


Mau dihentikan? Prabowo sudah terlanjur menjanjikan MBG. Ternyata janji itu kini jadi bumerang. 


Ibarat terkena kutukan. Begitu pun Gibran yang menjanjikan 19 juta lapangan pekerjaan.


Mulutmu harimaumu, mengerkah kepalamu, kawan! ***

Penulis blog