Jokowi dan PKI: 'Janji Manis Landreform Yang Berujung di Tangan Oligarki' Oleh: Ali Syarief Akademisi Pemilu 1955 mencatat fenomena politik yang menarik: Partai Komunis Indonesia (PKI) hampir unggul di banyak daerah pada putaran kedua. Salah satu faktor utama yang membuat PKI begitu populer kala itu adalah kampanye landreform. Isu ini begitu menggema karena rakyat, terutama para petani miskin, memahami landreform sebagai janji bahwa tanah akan diberikan kepada mereka. Sebuah harapan konkret bagi mereka yang selama ini hidup dalam ketidakpastian agraria. Pemikiran ini membawa saya pada satu kecurigaan: apakah Jokowi memiliki afinitas ideologis dengan PKI? Kecurigaan ini bukan sekadar tuduhan kosong, tetapi berangkat dari pola yang mirip. Sejak awal pemerintahannya, Jokowi gencar membagi-bagikan sertifikat tanah kepada rakyat. Sekilas, kebijakan ini tampak sebagai bentuk keberpihakan kepada masyarakat kecil, mirip dengan janji PKI dulu. Namun, set...
Jokowi dan PKI: 'Janji Manis Landreform Yang Berujung di Tangan Oligarki' Oleh: Ali Syarief Akademisi Pemilu 1955 mencatat fenomena politik yang menarik: Partai Komunis Indonesia (PKI) hampir unggul di banyak daerah pada putaran kedua. Salah satu faktor utama yang membuat PKI begitu populer kala itu adalah kampanye landreform. Isu ini begitu menggema karena rakyat, terutama para petani miskin, memahami landreform sebagai janji bahwa tanah akan diberikan kepada mereka. Sebuah harapan konkret bagi mereka yang selama ini hidup dalam ketidakpastian agraria. Pemikiran ini membawa saya pada satu kecurigaan: apakah Jokowi memiliki afinitas ideologis dengan PKI? Kecurigaan ini bukan sekadar tuduhan kosong, tetapi berangkat dari pola yang mirip. Sejak awal pemerintahannya, Jokowi gencar membagi-bagikan sertifikat tanah kepada rakyat. Sekilas, kebijakan ini tampak sebagai bentuk keberpihakan kepada masyarakat kecil, mirip dengan janji PKI dulu. Namun, set...