DEMOCRAZY.ID - Pernyataan pengusaha dan konten kreator Mardigu Wowiek Prasantyo alias Bossman Mardigu mengenai potensi pergantian kelompok konglomerat "9 Naga" dengan "9 Haji" viral di media sosial.
9 Naga merupakan sebutan bagi kelompok konglomerat sukses yang memiliki pengaruh besar dalam berbagai sektor bisnis di Indonesia.
Mereka disebut-sebut memiliki kendali terhadap sistem ekonomi dan politik nasional.
Menurut Bossman Mardigu, era 9 Naga akan segera berakhir dan digantikan oleh 9 Haji, yang merupakan pengusaha pribumi dengan kekuatan finansial dan pengaruh yang semakin besar.
Salah satu nama yang disebut adalah Haji Isam, pengusaha asal Kalimantan, serta Haji Jusuf Hamka, bos infrastruktur dan jalan tol.
Sejumlah netizen pun mulai menebak-nebak nama-nama pengusaha pribumi yang dianggap layak menggantikan posisi 9 Naga. Beberapa di antaranya adalah:
1. Haji Isam - Pemilik Jhonlin Group, konglomerasi yang bergerak di bidang pertambangan dan energi di Kalimantan.
2. Haji Jusuf Hamka - Pengusaha jalan tol dan pemilik PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP).
3. Chairul Tanjung - Pendiri CT Corp, konglomerasi yang bergerak di sektor media, ritel, dan perbankan.
4. Sandiaga Uno - Mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta pengusaha yang sukses dalam berbagai sektor bisnis.
5. Boy Thohir dan Erick Thohir - Bos tambang Adaro serta Menteri BUMN yang disebut-sebut bisa menggantikan dominasi Hartono bersaudara.
6. Aksa Mahmud - Pendiri Bosowa Group, konglomerasi yang bergerak di berbagai sektor, termasuk semen dan infrastruktur.
7. Haji Abdul Rasyid - Pemilik Citra Borneo Indah (CBI) Group, salah satu pengusaha kelapa sawit terbesar di Indonesia.
Pergolakan Politik dan Ekonomi
Isu 9 Haji vs. 9 Naga ini juga dikaitkan dengan dinamika politik dan ekonomi di Indonesia.
Mengutip beberapa sumber aktivis LSM, kasus korupsi timah dan proyek strategis nasional (PSN) Pantai Indah Kapuk yang menyeret pengusaha Aguan diduga sengaja diletupkan untuk menggiring opini publik.
Sejumlah analis meyakini bahwa ada upaya dari kelompok pengusaha pribumi yang mendukung pemerintahan baru untuk menggeser dominasi pengusaha keturunan Tionghoa yang telah puluhan tahun menguasai berbagai sektor bisnis utama.
Hal ini terlihat dari jejak digital beberapa pengusaha pribumi yang diketahui sebagai pendukung Prabowo-Gibran, terutama mereka yang berbisnis di sektor tambang seperti batu bara dan nikel.
Banyak pihak, mulai dari pengamat ekonomi, aktivis, hingga anggota DPR dan partai politik, turut mencermati fenomena ini.
Isu tersebut dinilai memiliki dimensi politis yang kuat dan bisa mengubah peta bisnis di Indonesia ke depan.
Apakah era 9 Naga benar-benar akan berakhir dan digantikan oleh 9 Haji? Netizen pun terus berspekulasi dan menantikan perkembangan selanjutnya.
Sumber: Sawitku