%20(Custom).jpg)
DEMOCRAZY.ID - Hubungan erat antara pengusaha, pejabat pemerintah, dan militer bukan hal baru di Indonesia. Jalinan kepentingan saling menguntungkan ini berakar pada kebutuhan pengusaha akan akses kebijakan, perlindungan keamanan, hingga dukungan politik. Fenomena kedekatan para taipan dengan militer dan pejabat pemerintah menunjukkan betapa kuatnya simbiosis kepentingan di Indonesia. Akses politik, dukungan keamanan dan sokongan dana kampanye menjadi alat tukar yang melanggengkan oligarki tanpa sentuhan hukum. Meski berbagai kasus mencuat, hingga kini negara belum mampu menegakkan hukum secara setara terhadap para taipan ini. Berikut lima konglomerat yang dikenal dekat dengan kekuasaan dan militer, namun nyaris tak tersentuh hukum meski kerap diterpa kasus. 1. Tomy Winata Tomy Winata, pendiri Artha Graha Network (AG Network), memiliki hubungan erat dengan militer sejak awal karier bisnisnya. Pada 1989, ia bersama Sugianto Kusuma (Aguan) menyehatkan Bank Propelat milik Yayasan Siliwa...