Blending vs Oplosan: 'Ketika Permainan Kata Mencoba Menutupi Korupsi' Oleh: Ali Syarief Akademisi Di Indonesia, praktik pencampuran bahan bakar kembali menjadi sorotan setelah muncul pernyataan kontroversial dari Kejaksaan Agung dan Pertamina. Kejaksaan menggunakan istilah “oplosan” dalam kasus dugaan korupsi di sektor energi, sementara Pertamina membela diri dengan menyebut proses tersebut sebagai “blending.” Sekilas, dua istilah ini tampak serupa, namun perbedaan makna yang terkandung di dalamnya justru membuka celah bagi manipulasi kebenaran. Oplosan: Konotasi Kecurangan dan Bahaya Dalam pemahaman umum, “oplosan” identik dengan tindakan mencampur sesuatu secara tidak sah, sering kali demi keuntungan pribadi tanpa mempertimbangkan standar atau keselamatan. Dalam kasus bahan bakar, istilah ini merujuk pada pencampuran yang dilakukan di luar prosedur resmi, biasanya dengan bahan tambahan yang lebih murah dan berpotensi merugikan kualitas serta keamanan. Istilah i...
Blending vs Oplosan: 'Ketika Permainan Kata Mencoba Menutupi Korupsi' Oleh: Ali Syarief Akademisi Di Indonesia, praktik pencampuran bahan bakar kembali menjadi sorotan setelah muncul pernyataan kontroversial dari Kejaksaan Agung dan Pertamina. Kejaksaan menggunakan istilah “oplosan” dalam kasus dugaan korupsi di sektor energi, sementara Pertamina membela diri dengan menyebut proses tersebut sebagai “blending.” Sekilas, dua istilah ini tampak serupa, namun perbedaan makna yang terkandung di dalamnya justru membuka celah bagi manipulasi kebenaran. Oplosan: Konotasi Kecurangan dan Bahaya Dalam pemahaman umum, “oplosan” identik dengan tindakan mencampur sesuatu secara tidak sah, sering kali demi keuntungan pribadi tanpa mempertimbangkan standar atau keselamatan. Dalam kasus bahan bakar, istilah ini merujuk pada pencampuran yang dilakukan di luar prosedur resmi, biasanya dengan bahan tambahan yang lebih murah dan berpotensi merugikan kualitas serta keamanan. Istilah i...