DEMOCRAZY.ID - Aksi unjuk rasa menentang revisi Undang-Undang TNI yang berlangsung di depan Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, pada Kamis 27 Maret 2025, berujung ricuh.
Di tengah bentrokan antara demonstran dan aparat, beredar video viral yang menunjukkan ambulans terjebak karena polisi diduga memblokade jalan.
Video tersebut diunggah oleh akun X @GreedyPasta_ pada Kamis 27 Maret 2025.
Dalam rekaman itu, tampak mobil ambulans tertahan di jalan yang dipenuhi aparat kepolisian serta kendaraan taktis.
“Ini medis, bapak ini medis, ini sudah pada berdarah-darah semua, medis ini sudah banyak loh, sudah jalan, tapi polisinya enggak ngasih lewat, pura-pura budek, aku enggak ngerti maksudnya apa, ini kemanusiaan, sudah medis, tapi enggak ngasih lewat,” terdengar suara seorang wanita dalam video tersebut.
Tak hanya itu, potongan video lain menunjukkan tas medis yang digeledah aparat hingga rusak.
“Ini digeledah sampai rusak, ini tas medis, sudah jelas-jelas tanda medis,” ujar seseorang dalam rekaman tersebut.
👇👇
🚨Hati Hati kawan kawan yang aksi di Jakarta, Parcol mulai represif :
— Fredy (@GreedyPasta_) March 27, 2025
- Ambulance di intimidasi gabisa lewat
- beberapa perempuan terlihat mau ditarik
- Tas Medis digeledah sampe rusak
sebarin kelukuan parcol parcol ini‼️#TolakRUUPolri #CabutUUTNI pic.twitter.com/hO4KUiAfAd
🚨2 Kelakuan Parcok padahal Aksi belum mulai di Jakarta :
— Fredy (@GreedyPasta_) March 27, 2025
- Ambulance @nctzenhumanity di geledah
- Posko Medis diusir dibuat posko parcok
Sebarin kelakuan parcok parcok ini, INDONESIA GELAP, KAWAL SAMPAI MENANG ‼️#TolakRUUPolri #CabutUUTNI pic.twitter.com/bUOXanNTuu
Bentrokan Pecah di Jalan Gatot Subroto
Aksi unjuk rasa yang menolak revisi UU TNI ini awalnya berlangsung damai sebelum akhirnya berujung bentrokan.
Kericuhan pecah ketika aparat kepolisian berusaha membubarkan massa menggunakan water cannon.
Demonstran yang tak terima dibubarkan secara paksa lantas membalas dengan melempar molotov dan kembang api ke arah aparat.
Suasana semakin memanas saat demonstran meneriakkan seruan "revolusi" sambil melempar berbagai benda ke arah petugas keamanan.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Polisi Susatyo Purnomo Condro, menyatakan bahwa pihak kepolisian mengerahkan 1.824 personel gabungan dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemprov DKI Jakarta, dan instansi terkait untuk mengamankan jalannya aksi.
"Dalam rangka pengamanan aksi penyampaian pendapat dari mahasiswa dan beberapa aliansi, kami melibatkan 1.824 personel gabungan," ujar Susatyo dalam keterangan tertulisnya, Kamis 27 Maret 2025.
Sumber: VIVA