CATATAN POLITIK

'Presiden Prabowo di Bawah Kendali Jokowi'

DEMOCRAZY.ID
Februari 23, 2025
0 Komentar
Beranda
CATATAN
POLITIK
'Presiden Prabowo di Bawah Kendali Jokowi'


'Presiden Prabowo di Bawah Kendali Jokowi'


Oleh: Jajang Al Bughory

Pemerhati Sosial


Sejak terpilih sebagai Presiden Indonesia, Prabowo Subianto dihadapkan pada spekulasi mengenai sejauh mana ia akan memiliki otonomi dalam pemerintahannya, mengingat peran besar Joko Widodo (Jokowi) dalam peta politik saat ini. 


Salah satu indikasi yang memunculkan anggapan bahwa Prabowo masih berada dalam pengaruh Jokowi adalah keberlanjutan sejumlah menteri dari kabinet Jokowi di pemerintahan Prabowo.


Keberadaan beberapa menteri era Jokowi dalam kabinet Prabowo menjadi salah satu faktor yang menimbulkan dugaan bahwa pengaruh Jokowi masih kuat. 


Menteri-menteri seperti Pratikno, Raja Juli Antoni, Erick Thohir, Budi Gunadi Sadikin, dan Sri Mulyani, jika tetap bertahan dalam kabinet, dapat diinterpretasikan sebagai cara Jokowi mempertahankan kontinuitas kebijakan atau bahkan sebagai bentuk kontrol terhadap pemerintahan yang baru.


Faktor ini diperkuat oleh kenyataan bahwa partai-partai politik yang menjadi poros utama dalam pemerintahan Jokowi, seperti Golkar, PKB, PAN, PSI dan Demokrat, masih memiliki posisi strategis dalam pemerintahan Prabowo. 


Jika komposisi ini tetap bertahan, maka besar kemungkinan Prabowo akan menghadapi dilema antara menerapkan kebijakan yang benar-benar baru atau tetap melanjutkan warisan Jokowi.


Dinamika Politik Jokowi dan Prabowo Jokowi, meskipun tidak lagi menjadi presiden, masih memiliki pengaruh politik yang besar. 


Faktor utama yang menjadikannya tetap relevan adalah jaringan politik yang luas dan hubungan dekatnya dengan berbagai elite ekonomi serta militer. 


Jokowi juga masih mengendalikan sebagian besar opini publik, terutama melalui media dan platform komunikasi politik yang selama ini ia manfaatkan.


Selain dari susunan kabinet, kebijakan-kebijakan yang diambil oleh Prabowo juga menunjukkan keterkaitan erat dengan arah yang telah ditetapkan Jokowi. 


Beberapa kebijakan utama yang mencerminkan kesinambungan ini antara lain: hubungan dengan China. 


Di bawah pemerintahan Jokowi, Indonesia mempererat hubungan dengan China dalam berbagai sektor, terutama infrastruktur dan investasi. 


Prabowo juga tampaknya mempertahankan kebijakan luar negeri ini, meskipun dengan sedikit penyesuaian untuk menyeimbangkan hubungan dengan negara lain.


Di sisi lain, Prabowo sebagai presiden tentu memiliki hak prerogatif dalam menentukan arah kebijakannya sendiri. 


Namun, dengan keberlanjutan figur-figur lama di pemerintahan, ada kemungkinan ia harus menyeimbangkan antara kehendak politiknya dengan ekspektasi dari Jokowi dan kelompok pendukungnya. 


Hal ini dapat menghambat upaya Prabowo untuk menegaskan kepemimpinan yang lebih independen.


Jika Prabowo memilih untuk melanjutkan kebijakan Jokowi dengan mempertahankan sebagian besar menteri dan program, maka hal ini akan memperkuat anggapan bahwa ia berada di bawah kendali Jokowi.


Keberlanjutan sejumlah menteri Jokowi dalam kabinet Prabowo memang menimbulkan asumsi bahwa Jokowi masih memiliki kendali atas pemerintahan yang baru. 


Namun, politik bersifat dinamis, dan Prabowo masih memiliki peluang untuk menegaskan kepemimpinannya sendiri jika ia mampu memainkan strategi yang tepat. ***

Penulis blog