HOT NEWS HUKUM POLITIK TRENDING

WADUH! Hacker Anonymous Unggah Foto Jokowi Pakai Baju Oranye, Publik Antusias: Bakal Bongkar Dugaan Korupsi?

DEMOCRAZY.ID
Januari 08, 2025
0 Komentar
Beranda
HOT NEWS
HUKUM
POLITIK
TRENDING
WADUH! Hacker Anonymous Unggah Foto Jokowi Pakai Baju Oranye, Publik Antusias: Bakal Bongkar Dugaan Korupsi?



DEMOCRAZY.ID - Hacker Anonymous baru-baru ini mengunggah foto editan Jokowi yang mengenakan baju oranye. 


Postingan tersebut viral serta menuai beragam komentar dari netizen.


Akun yang mengatasnamakan sebagai Anonymous Z (@Cyb3rOG1) ini juga memanggil banyak akun hacker lain. 


Beberapa postingan mengklaim bahwa mereka bersiap membongkar data terkait dugaan korupsi Jokowi.


"Rakyat Indonesia ingin melihat para koruptor ini masuk penjara dan dihukum berat," tulis Anonymous Z melalui postingan yang diunggah pada Selasa (07/08/2025).


Perlu diketahui, akun hacker Anonymous gencar bersuara terkait keluarga Jokowi usai mantan Presiden RI tersebut masuk daftar Tokoh Terkorup 2024 dari lembaga internasional Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP).


Jaringan jurnalis investigasi global tersebut mengungkap finalis tokoh terkorup yang mencakup Presiden Kenya William Ruto, Mantan Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi), Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu, Mantan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina, dan pengusaha India Gautam Adani.


Tak berselang lama usai OCCRP merilis daftar tokoh terkorup, Anonymous Z mengajak hacker Anonymous lain untuk membongkar dugaan korupsi Jokowi. 


"Memanggil semua Anonymous di seluruh dunia. Perhatian: Kita harus membongkar korupsi terbesar di dunia. Mantan Presiden Indonesia, Joko Widodo" tulis Anonymous Z (@Cyb3rOG1).


Postingan terpisah memperlihatkan bahwa hacker Anonymous tak sabar menunggu Jokowi diadili. 


Hacker turut mengunggah ulang tuntutan dari aktivis Nurani 98 yang meminta KPK untuk mengusut harta Jokowi.


"Rilis OCCRP dengan tegas mensiratkan banyaknya warga negara RI dan dunia yang memberi perhatian atas seluk beluk serta asal usul kekayaan Joko Widodo dan keluarganya yang sangat fantastis. Desakan ini kami sampaikan agar KPK segera menindak lanjuti tuntunan ini serta memanggil Jokowi untuk dimintai keterangan tentang asal usul harta dan segera tingkatkan ke tahap penyidikan," bunyi tuntutan dari kelompok Nurani 98.


Postingan milik hacker Anonymous viral usai menerima ratusan retweet dan 1.200 tanda suka. Unggahan viral tersebut memancing beragam komentar publik.


"Semoga ilustrasinya jadi kenyataan," tulis @ha**f**ony.


"Ayo Anonymous cepat bongkar kejahatan Jokowi," cuit @fa**ra02f***ra.


"KPK masih berisi orang Mulyono, bakal susah," pendapat @ba**b**awi.


[DOC]



Sambangi KPK, Para Aktivis Desak 'Kasus Korupsi' Yang Libatkan Jokowi dan Keluarga Diusut Tuntas: Jangan Tebang Pilih!




DEMOCRAZY.ID - Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Nurani '98 mendatangi Direktorat Penerimaan Layanan Pengaduan Masyarakat (PLPM) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).


Mereka meminta KPK untuk mengusut tuntas kasus dugaan korupsi yang melibatkan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) dan keluarganya.


"Mengingatkan kembali kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), agar dalam penegakan hukum untuk memberantas korupsi tidak tebang pilih, tidak tumpul ke atas dan tajam ke bawah, siapapun sama di muka hukum termasuk mantan Presiden Joko Widodo," kata Direktur Eksekutif Lingkar Madani (LIMA) Ray Rangkuti di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Selasa (7/1/2025).


Nurani '98 mengaku ingin memantau perkembangan sejumlah kasus yang melibatkan Jokowi dan keluarga. 


Khususnya untuk perkara yang sebelumnya telah mereka laporkan ke Direktorat PLPM KPK.


Terlebih, Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) memasukkan nama Jokowi dalam daftar tokoh paling korup dunia.


Adapun sejumlah kasus yang pernah dilaporkan ialah dugaan suap atau gratifikasi oleh kedua putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep dari PT SM, dugaan gratifikasi fasilitas pesawat jet yang dinikmati Kaesang, serta kasus Blok Medan yang menyeret menantu dan putri Jokowi, Bobby Nasution dan Kahiyang Ayu.


"Dengan dasar itu, kami kembali mendatangi KPK agar menjalankan semua proses pemberantasan korupsi sesuai dengan asas-asas yang telah ditetapkan oleh undang-undang, termasuk dalam menindaklanjuti laporan kami," ucap Ray.



[FLASHBACK] HEBOH! Aktivis '98 Ungkap Dugaan 'Korupsi' Keluarga Presiden Jokowi, Soroti Pembelian Saham Hampir Rp100 Miliar




DEMOCRAZY.ID - Aktivis 98 sekaligus akademisi, Ubedilah Badrun, membeberkan dugaan korupsi yang melibatkan keluarga Presiden Joko Widodo (Jokowi).


Ubedilah menyampaikan bukti-bukti terkait keterlibatan kedua putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming dan Kaesang Pangarep, dalam aktivitas bisnis yang mencurigakan dan berpotensi menyalahi aturan.


Ubedilah menyoroti pembelian saham besar oleh salah satu putra presiden yang dijuluki “putra mahkota”. 


Putra mahkota ini, menurutnya, membeli 180 juta lembar saham di pasar modal dengan nilai hampir mencapai Rp100 miliar. 


Sementara itu, Kaesang, putra kedua Jokowi, diketahui menggunakan jet pribadi dalam kegiatan bisnisnya.


"Perusahaan mereka masih baru berdiri, tapi sudah bisa membeli jutaan saham dengan nilai miliaran rupiah. Pertanyaan kita adalah, dari mana uangnya?" ujar Ubedilah dalam YouTube Abraham Samad dikutip, Senin (14/10/2024).


Ia menegaskan bahwa karena mereka adalah anak presiden, publik berhak mengetahui asal usul dana tersebut, terutama karena putra-putra Jokowi mendapat fasilitas negara, termasuk pengawalan dari Paspampres.


Ubedilah juga menyatakan bahwa dirinya dan timnya telah menelusuri lebih dalam jaringan perusahaan yang dibangun oleh Gibran dan Kaesang.


Dalam investigasinya, ia menemukan bahwa kedua putra Jokowi berkolaborasi dengan anak seorang manajer dari perusahaan besar untuk mendirikan perusahaan baru.


"Perusahaan ini kemudian dimiliki mayoritas oleh kedua putra mahkota dari perusahaan-perusahaan tersebut, dan pada saat itu, Gibran sudah menjabat sebagai Wali Kota serta menjadi komisaris utama di perusahaan lain," tambah Ubedilah.


Lebih lanjut, Ubedilah mengungkap bahwa perusahaan ini mendapat suntikan dana besar dua kali, dengan total mencapai ratusan miliar rupiah dari perusahaan Venture Capital. 


Ia mempertanyakan bagaimana perusahaan baru yang dipimpin oleh anak presiden bisa mendapat dukungan finansial sebesar itu.


Hal yang lebih mengejutkan, lanjut Ubedilah, adalah ketika anak manajer perusahaan yang terlibat dalam kerjasama dengan putra presiden ini tiba-tiba diangkat menjadi duta besar dengan posisi strategis. 


“Ini jelas menunjukkan adanya konflik kepentingan,” tutupnya.


Ubedilah menegaskan bahwa niatnya adalah untuk mendorong transparansi dan memastikan bangsa Indonesia terbebas dari praktik KKN.


[VIDEO]



Sumber: Suara

Penulis blog