DEMOCRAZY.ID - Tersangka sindikat uang palsu di Universitas Islam Negeri Alauddin Kabupaten Gowa, Syahruna mengaku berencana mencetak uang palsu sebanyak 20 triliun rupiah. Syukurnya, hal tersebut tidak terealisasi karena ditangkap polisi. Syahruna bertugas sebagai pencetak uang palsu. Ia mengaku belajar secara otodidak. Sebagian ilmu mencetak uang palsu juga didapatkan dari pengusaha Annar Salahuddin Sampetoding. Annar saat ini sudah ditetapkan sebagai tersangka bersama 17 orang lainnya. "Saya belajar sendiri dan diajari sama bos Annar, " ucapnya dikutip dari akun youtube TVOne, Selasa, 31 Desember 2024. Ia menjelaskan, produksi uang palsu yang dikerjakan tidak selalu berhasil. Setidaknya butuh 12 kali cetak ulang hingga mendapatkan hasil yang nyaris sama dengan mata uang sah. Sekali print, lanjutnya, mesin itu bisa menghasilkan 19 lembar uang pecahan 100 ribu. "Dalam satu hari bisa sampai 100 juta, tapi sekitar 60 persen yang rusak. Warnanya pudar dan blepotan. Jadi t...
DEMOCRAZY.ID - Tersangka sindikat uang palsu di Universitas Islam Negeri Alauddin Kabupaten Gowa, Syahruna mengaku berencana mencetak uang palsu sebanyak 20 triliun rupiah. Syukurnya, hal tersebut tidak terealisasi karena ditangkap polisi. Syahruna bertugas sebagai pencetak uang palsu. Ia mengaku belajar secara otodidak. Sebagian ilmu mencetak uang palsu juga didapatkan dari pengusaha Annar Salahuddin Sampetoding. Annar saat ini sudah ditetapkan sebagai tersangka bersama 17 orang lainnya. "Saya belajar sendiri dan diajari sama bos Annar, " ucapnya dikutip dari akun youtube TVOne, Selasa, 31 Desember 2024. Ia menjelaskan, produksi uang palsu yang dikerjakan tidak selalu berhasil. Setidaknya butuh 12 kali cetak ulang hingga mendapatkan hasil yang nyaris sama dengan mata uang sah. Sekali print, lanjutnya, mesin itu bisa menghasilkan 19 lembar uang pecahan 100 ribu. "Dalam satu hari bisa sampai 100 juta, tapi sekitar 60 persen yang rusak. Warnanya pudar dan blepotan. Jadi t...