DEMOCRAZY.ID - Calon pelatih baru timnas Indonesia, Patrick Kluivert, ternyata pernah menjadi duta situs judi JohnnyBet.
Dalam situs JohnnyBet, tertera keterangan mantan bintang Timnas Belanda, Patrick Kluivert menjadi duta JohnnyBet selama 1 tahun.
Itu terjadi dalam periode bulan Oktober tahun 2022 sampai Oktober tahun 2023.
“We are proud that Patrick Kluivert – former football star of the Dutch national team and FC Barcelona – has been the ambassador of JohnnyBet for the duration of 1 year between October 2022 and October 2023. We wanted to work with Patrick due to his professionalism, diligence, credibility, and sporting achievements – similar ideals guide JohnnyBet, which provide our users with a positive experience, and education in betting on sports results,” begitu bunyinya.
Dalam deskripsinya, terlihat jelas JohnnyBet merupakan website untuk penggemar taruhan olahraga. Situs ini tersedia dalam 29 bahasa.
Memang di sebagian besar negara di luar Indonesia, judi bukan sesuatu hal yang ilegal. Namun, itu bakal menjadi kontras ketika Kluivert menginjakkan kaki di Indonesia.
Cepat atau lambat, latar belakang tersebut bakal menjadi bibit curiga bagi sebagian besar publik sepakbola.
Terlebih jika timnas Indonesia nantinya mengalami kekalahan yang cukup telak.
[DOC]
🚨 | TERKUAK: Calon pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert merupakan Brand Ambassador komunitas judi internasional pada periode Oktober 2022 sampai Oktober 2023.
— United About (@utdabout) January 6, 2025
Yang berarti ini merupakan hal yang sangat fresh, kurang lebih masih satu tahun yang lalu.
Bagaimana bisa lolos… pic.twitter.com/HbTU2pFlPj
LINK: https://www.johnnybet.com/patrick-kluivert-has-become-a-johnnybet-ambassador
Beredar rumor, pemecatan pendahulu Kluivert, Shin Tae-yong ada kaitan dan keterlibatan mafia sepakbola. (Erick Thohir membantah kabar itu dalam konpers, Senin [6/1/2024]).
Selain menjadi duta rumah judi, ada juga latar belakang lain ketika Patrick Kluivert terlibat kasus seputar pasal 303 KUHP tersebut.
Menukil media bleacherreportcom (March 25, 2017), Patrick Kluivert pernah menjadi korban pemerasan geng kriminal selama bertahun-tahun. Penyebabnya, Kluivert memiliki utang judi lebih dari €1 juta.
Tuduhan itu pertama kali terbit di surat kabar Belanda De Volkskrant (h/t EFE, untuk Marca) pada tanggal yang sama.
Dalam laporan tersebut, utang Kluivert menumpuk pada tahun 2011 dan 2012, saat dia menjadi pelatih tim Jong Twente (tim cadangan FC Twente) di liga Belanda.
Ketika itu, bertaruh untuk pertandingan klub sendiri tidak termasuk pelanggaran hukum.
Pengacara Patrick Kluivert, Gerard Spong secara tidak langsung mengiyakan hal tersebut. Menurutnya, Kluivert sudah melunasi sebagian besar utangnya.
Dia juga mengatakan Patrick Kluivert tidak mendapat panggilan penyelidikan atas tuduhan pengaturan pertandingan, karena menjadi korban pemerasan.
Latar belakang Patrick Kluivert tersebut, menambah rentetan misteri pergantian Shin Tae-yong.
Sebelumnya, Ketum PSSI menyebut ada konflik internal di ruang ganti timnas pascakekalahan Indonesia atas China, Selasa (15/11/2024).
Padahal secara kasat mata, terlihat semua baik-baik saja sampai kemenangan sensasional Timnas Indonesia atas Arab Saudi, Selasa (19/11/2024).
Mari kita lanjut. Momen mesra pertemuan Erick Thohir dengan Tommy Welly, saat Indonesia bersua Laos di Piala AFF, Kamis (12/12/2024) menambah poin misteri berikutnya.
Apakah isi pembicaraan keduanya?
Sudah menjadi rahasia umum, Tommy Welly adalah orang yang paling lantang mendiskreditkan Shin Tae-yong (STY). Pokoknya, STY tak pernah bagus di empat matanya.
Sekadar informasi, pengguna media sosial X (dulu: Twitter) sempat heboh pada Jumat (5/4/2024).
Saat itu, akun @sinaaaaal menyebut Bung Towel sapaan akrab Tommy Welly, terus menyudutkan STY karena kehilangan lahan bisnisnya.
Towel disebut menjadi makelar jasa titipan pemain dari mafia sepakbola untuk menjadi pemain Timnas.
Dia nantinya akan mendekati pihak klub untuk mendapatkan fee, karena harga pemain tersebut langsung melambung tinggi. Ini menjadi keuntungan berlipat bagi klub asal pemain.
Selanjutnya, tentu saja pernyataan dan sikap kedua pihak yang kurang lebih bertolak belakang.
Dalam konpers, Senin (6/1/2024), petinggi PSSI mengatakan perpisahan dengan STY berjalan baik. Namun, yang agak mengherankan, STY kedapatan sudah tak lagi mengikuti Instagram PSSI.
Bukan hanya itu, munculnya komentar putra STY, Shin Jae Won di unggahan Instagram Timnas Indonesia, menambah keyakinan publik ada kekecewaan besar di balik keputusan tersebut.
“Mari kita lihat bagaimana kalian akan melangkah lebih jauh tanpa dia. Dia telah memberikan segalanya untuk menempatkan Indonesia pada tahap ini. Banyak yang mau aku katakan tentang bagaimana PSSI memperlakukan ayahku selama lima tahun, tapi aku akan tetap diam,” tulisnya.
Semua pembaca tanpa perdebatan, tentunya sangat paham dan mengerti isi curahan hati tersebut.
Secara logika, jika STY termasuk putranya, tak keberatan dengan pemecatan, tentu tidak akan melakukan tindakan tersebut.
Yang terakhir atau menjadi pelengkap misteri, tentu saja sosok pengganti STY, Patrick Kluivert yang memiliki kualitas jauh di bawah STY.
Berdasar CV, karir kepelatihan Patrick Kluivert kurang mentereng, untuk memperhalus kata buruk.
Memang, sebagai pemain Kluivert sangat moncer, saat bersinar dengan generasi emas Ajax Amsterdam, juara Liga Champion 1995. Dia kemudian pindah ke sejumlah klub raksasa.
Sayang, kehebatannya menjadi pelatih tak seperti saat dia menjadi pemain aktif. Dia bahkan tergolong pelatih kelas tiga.
Karir kepelatihan Kluivert mulai tahun 2008 ketika menjadi asisten pelatih di AZ Alkmaar. Selanjutnya dia menjadi asisten pelatih di Brisbane Roar.
Kluivert menjadi pelatih kepala tahun 2011 di Jong Twente, asisten pelatih Belanda, kemudian ke Curacao, Ajax Youth, asisten pelatih Kamerun, dan kembali ke Curacao. Terakhir tahun 2023 dia melatih tim Adana Demirspor.
Yang agak menonjol, Kluivert pernah menjadi asisten Louis van Gaal saat tampil di Piala Dunia Brazil 2014.
Publik sepakbola langsung berpikir soal harganya, mungkin seperti harga pakaian jelang lebaran alias diskon 80 persen.
Kesimpulannya, kasus ini di luar Nurul dan membuat banyak orang tak habis Fikri.
Layaknya kebenaran berita politik, semua misteri tersebut mungkin takkan pernah terkonfirmasi. Semua menjadi bias atau hanya menjadi kisah di belakang layar.
Erick Thohir Sepakat Bung Towel, PSSI Pecat STY
Semua itu mengapungkan dua pertanyaan besar,
Beranikah STY membuka semuanya ketika sudah berada di Korsel?
Apakah benar Erick Thohir takluk pada mafia sepakbola?
Biar waktu yang menjawabnya….
Sumber: Newsantara