GLOBAL PERISTIWA

NGERI! Ilmuwan Prediksi 'Kiamat' Terjadi 2026, Ini Penjelasan Lengkapnya

DEMOCRAZY.ID
Januari 07, 2025
0 Komentar
Beranda
GLOBAL
PERISTIWA
NGERI! Ilmuwan Prediksi 'Kiamat' Terjadi 2026, Ini Penjelasan Lengkapnya



DEMOCRAZY.ID - Ilmuwan memprediksi umat manusia akan punah pada tahun 2026. Apa alasannya?


Ilmuwan telah berlomba-lomba memperhitungkan akhir peradaban manusia. Perhitungan ini pertama dikemukakan oleh ilmuwan ternama abad ke -17, Thomas Malthus.


Ia memprediksi manusia akan mencapai akhir peradabannya jika mereka tidak berhenti bereproduksi. 


Ia khawatir jika pada akhirnya manusia akan mengalahkan jumlah makanan yang tersedia.


Namun, tanggal kiamat ini terbukti salah. Majalah TIME menemukan jika negara-negara maju telah berhasil menciptakan teknologi produksi pangan yang jauh melampaui pertumbuhan populasi.


Amerika Serikat bahkan telah mencapai titik surplus panen. Hanya negara-negara yang terbelakang secara teknologi yang benar-benar merasakan tekanan populasi.


Siapa yang Menetapkan Kiamat Tahun 2026?


Teori kiamat akibat pertumbuhan manusia terus mengemuka hingga zaman modern. 


Terbaru datang dari fisikawan Universitas Illinois, Heinz von Foerster. Ia melakukan perhitungan ilmiah dan menetapkan kiamat akan terjadi pada tahun 2026.


Profesor von Foerster menghitung dengan matematika yang rumit apa yang akan terjadi jika spesies manusia menghindari bencana berskala besar, mendirikan masyarakat dunia yang kooperatif, dan mengembangkan metode teknis yang menghasilkan pasokan makanan tak terbatas. 


Menurutnya, puncak kiamat akan datang pada tanggal yang dapat dihitung.


"Untuk alasan yang jelas akan disebut 'kiamat,' karena pada tanggal itulah N (jumlah 'elemen,' atau orang) menjadi tak terbatas, dan populasi yang cerdas memusnahkan dirinya sendiri," ujar Foerster.


Persamaannya mengatakan bahwa kiamat akan datang dengan sangat cepat. Prediksinya, tanggal yang paling mungkin yakni Jumat, 13 November 2026.


Ia menggunakan persamaan untuk mengilustrasikan perhatian bahwa populasi apa pun yang bertambah dengan kecepatan yang semakin cepat sedang menuju masalah besar. 


Bahkan teknologi pangan terbaik, katanya, tidak dapat melaju cepat di depan kurva yang semakin curam.


Namun, ia percaya jika tidak perlu menunggu hingga mekanisme eksternal memengaruhi aktivitas manusia. 


Ia menyoroti lingkungan manusia semakin tidak dipengaruhi oleh 'kekuatan alam' dan semakin dipengaruhi oleh kekuatan sosial yang ditentukan oleh manusia.


Cara 'Menjauhkan' Kiamat


Foerster menyatakan jika umat manusia ingin menghindari kiamat populasi yang sangat padat, ia harus membangun mekanisme pengendalian untuk menjaga populasi dunia pada tingkat yang diinginkan. 


Hal ini dapat dilakukan saat ini dengan apa yang ia anggap sebagai metode yang relatif tidak menyakitkan, seperti pajak yang tinggi pada keluarga dengan lebih dari dua anak.


"Besok, tentu saja akan lebih sulit, karena kesenjangan antara angka kelahiran dan angka kematian semakin melebar setiap menit, " Kata Foerster.


Sumber: Detik

Penulis blog