DEMOCRAZY.ID - Pemerintah Indonesia sedang mencanangkan program tiga juta rumah untuk rakyat.
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait atau Ara mengatakan salah satu lahan yang bakal digunakan adalah lahan hasil sitaan dari koruptor.
"Bagaimana tanah-tanah dari koruptor itu bisa dibangun untuk perumahan rakyat? Setuju gak kalau itu dilakukan? Setuju kan?
Nah jadi kita membuat itu terjadi. Dan ini terobosan luar biasa dari Pak Prabowo," kata Maruarar Sirait kepada wartawan setelah meninjau layanan PBG di Pemkot Tangerang, Selasa (14/1/2025).
Selain lahan sitaan dari koruptor, pemerintah menyiapkan lahan rampasan eks HGU dan HGB, serta donasi tanah atau CSR dari korporasi.
"Saya sudah diminta untuk mempersiapkan dari Setneg lahan-lahannya di mana. Ya dari Kemayoran, dari Senayan, dari BUMN saya sudah sampaikan Pak Erick (Thohir), dari Perumnas Kereta Api dan PTPN.
Kemudian juga dari Departemen Keuangan, itu Dirjen Kekayaan Negara kan banyak yang BLBI ya, dari kejaksaan juga," ungkapnya.
Tak hanya itu, pria yang dipanggil Ara itu menyebutkan ada negara lain yang mau membantu pemerintah mewujudkan program 3 juta rumah itu.
Bantuan dari negara lain juga tak hanya soal program perumahan.
"Nomor satu ya, saya berterima kasih kepada Pak Prabowo yang sangat dipercaya ya bagaimana di dunia internasional ya, RRC ya, di Republik Rakyat Cina. Bagaimana di Amerika, di Rusia, Jepang kemarin datang ya," ucapnya.
"Kemudian Ketua Satgas Perumahan Pak Hashim ya, yang sudah banyak membantu kami. Ya dengan Satgasnya, berapa hari lalu itu kan dari Qatar sudah datang," imbuh dia.
Pemerintah Siapkan Lahan untuk Proyek 1 Juta Rumah, Fokus di Perkotaan
Pemerintah resmi meneken kerja sama proyek pembangunan 1 juta rumah dengan pemerintah Qatar. Pemerintah akan segera menyiapkan lahan untuk proyek tersebut.
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait mengatakan pengadaan lahan ini akan melibatkan sejumlah kementerian. Mulai Kementerian BUMN hingga Kemensetneg.
"Kita menjadi tim yang solid, kita menyiapkan lahan yang dimiliki negara. Pak Erick nanti akan menyiapkan dari PTP, Kereta Api, Perumnas, kemudian juga dari Kemensetneg ada di Kemayoran, ada di sekitar Senayan. Kemudian dari Kementerian Keuangan dari DJKN ada di Kalibata. Kami juga akan membawa investor yang datang sekarang untuk bergerak cepat untuk bisa memahami aturan di Indonesia," kata Maruar kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (7/1/2025).
Maruarar mengungkap arahan Presiden Prabowo Subianto untuk bergerak cepat. Pihaknya memastikan akan segera mengajak pemerintahan Qatar untuk segera mengecek lapangan.
"Kemudian juga bisa melakukan survei ke lapangan langsung. Karena arahan dari Presiden Prabowo kita bekerja dengan cepat ya aturannya seperti ini kemudian lapangannya langsung dicek," ujarnya.
Sementara itu, Wamen Perumahan dan Kawasan Permukiman Fahri Hamzah mengatakan fokus pembangunan proyek ini adalah di wilayah perkotaan.
Ia pun membeberkan kendala di perkotaan yakni masih banyaknya kawasan kumuh.
"Jadi gini, problem perumahan di Indonesia kalau di desa-desa itu terutamanya adalah perbaikan rumah. Tapi fokus dari investasi kali ini adalah di kota dan problem perkotaan adalah rumah susun. Karena banyak daerah kumuh, daerah yang menumpuk. Ini nanti akan menjadi salah satu orientasi pertama sehingga 98 kota di Indonesia juga sekaligus kita bersihkan," ujarnya.
Kendala itu, menurutnya, akan dibereskan secara perlahan. Fahri pun mengungkap kemungkinan proyek rumah itu akan dibangun secara vertikal.
"Pelan-pelan pinggir sungai, pinggir kali, pinggir laut yang kumuh-kumuh juga kita bereskan pelan-pelan. Tapi ini adalah komitmen dan pernyataan dari beliau dan grup beliau khususnya sebagai bagian dari keluarga kerajaan. Itu kira-kira 1 juta yang di komitmen, 1 juta unit di komitmen. Ini yang lebih rusun dulu ya, lebih vertikal ya, vertical housing," ujarnya.
Sumber: Detik