DEMOCRAZY.ID - Mantan pendukung Joko Widodo (Jokowi) Islah Bahrawi menyindir secara satir bahwa mantan Wali Kota Solo mempunyai sifat yang mungkin berbuat dosa atau Ma’sum seperti dimiliki para Nabi dan Rasul.
“Tidak mungkin Jokowi melakukan kesalahan. Dia punya sifat Ma’sum: apapun yang dilakukan pasti benar, tidak mungkin berbuat dosa. Dia berhala kami Bismillah direksi Rans atau Shopee,” ungkap Islah di akun X, Selasa (31/12/2024).
Ia mengatakan seperti itu menanggapi berita dari tempo online berjudul “Jokowi Masuk Daftar Tokoh Dunia Paling Korup Versi OCCRP”.
Kata Islah, OCCRP menyebarkan fitnah yang menyebut Jokowi masuk daftar tokoh dunia paling korup.
“Ini pasti fitnah. Ini framing jahat. Coba para buzzer bantu narasikan, bahwa OCCRP salah orang,” jelasnya.
Kata Islah, Jokowi harusnya menjadi utusan Allah yang ke-27 setelah Musadek.
“Saya kan manusia biasa, bukan berhala. Jokowi itu terjaga dari niat jahat. Dia itu seharusnya jadi nabi ke 27 setelah Musadek,” papar Islah.
Ini pasti fitnah. Ini framing jahat. Coba para buzzer bantu narasikan, bahwa OCCRP salah orang. Tidak mungkin Jokowi melakukan kesalahan. Dia punya sifat Ma'sum: apapun yang dilakukan pasti benar, tidak mungkin berbuat dosa. Dia berhala kami!
— Islah Bahrawi (@islah_bahrawi) December 31, 2024
Bismillah direksi Rans atau Shopee. pic.twitter.com/BE0GFx1Nhh
Jokowi masuk nominasi sebagai tokoh paling korup di dunia versi Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP—organisasi jurnalisme investigasi dunia.
“Finalis 2024 untuk Tokoh dalam Kejahatan Teroganisir dan Korupsi Tahun Ini,” demikian laporan OCCRP sebagaimana dirilis dari laman resminya, dikutip pada Selasa (31/12).
“Kami mengumpulkan nominasi dari para pembaca, jurnalis, juri tahun ini, dan pihak lain dalam jaringan global OCCRP. Finalis yang memperoleh suara terbanyak tahun ini adalah:
Presiden Kenya William Ruto
Mantan Presiden Indonesia Joko Widodo
Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu
Mantan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina
Konglomerat India Gautam Adani."
Laman tersebut tidak memuat data apa pun terkait nama Jokowi. Hanya ada profil dewan juri, semisal Alia Ibrahim, CEO media daraj.com; dan pendiri OCCRP yaitu Paul Radu dan Drew Sullivan.
Respons Jokowi
"Korup apa? Yang dikorupsi apa? Dibuktikan kapan. Ya apa? Ya apa? Apalagi? Ya sekarang kan banyak sekali fitnah, banyak sekali framing jahat, banyak sekali tuduhan-tuduhan tanpa ada bukti," kata Jokowi di Surakarta, Jawa Tengah, Selasa (31/12). Dikutip dari tayangan Sapa Indonesia Malam di KompasTV.
"Ditanyakan aja (sambil terkekeh), memang (tuduhan) bisa memakai kendaraan apa pula, bisa pakai NGO (organisasi non-pemerintah), bisa pakai partai, bisa pakai ormas untuk menuduh, membuat framing jahat, membuat tuduhan-tuduhan jahat seperti itu."
Sumber: SuaraNasional