DEMOCRAZY.ID - Guru Besar Universitas Airlangga sekaligus pengamat politik, Prof. Henri Subiakto, menyoroti isu yang mengemuka setelah Presiden ke-7, Jokowi, masuk dalam daftar pejabat terkorup versi OCCRP (Organized Crime and Corruption Reporting Project).
Dikatakan Prof. Henri, persepsi global tentang korupsi di Indonesia memiliki dampak signifikan pada perekonomian, khususnya dalam menarik investor asing.
"Sekarang kita harus sadar, mengapa Indonesia selalu gagal atau kalah dari negara lain dalam mengundang investor Asing," ujar Prof. Henri dalam keterangannya di aplikasi X @henrysubiakto (3/1/2025).
Ia menilai laporan OCCRP mencerminkan persepsi asing dan media global terhadap Indonesia.
"Banyak investor besar dan hebat-hebat yang sudah kita undang dan kita minta menanamkan modal dan industri di sini," cetusnya.
"Ternyata mereka lebih memilih ke negara tetangga Asean, karena para investor besar itu tidak percaya dengan kondisi politik negeri ini," sambung dia.
Kondisi ini, menurutnya, diperparah oleh proses demokrasi yang dijalankan dengan cara-cara tricky, manipulatif, dan menyalahgunakan kekuasaan.
"Tak peduli etika hingga bersifat korup karena dilakukan dengan menyalahgunakan kekuasaan," tukasnya.
Prof. Henri juga mengingatkan bahwa hanya investor yang menoleransi perilaku korup yang mau berbisnis dengan pihak yang terindikasi korup.
"Itulah persepsi asing, persepsi para investor, dan juga persepsi media-media global yang suaranya banyak terakomodasi dalam laporan investigasi lembaga para jurnalis global OCCPR yang menghebohkan itu," sebutnya.
Kata Prof. Henri, hanya investor yang menolerir perilaku korup yang masih mau bergandengan kerja dengan tangan tangan yang korup juga.
"Itu justru harus jadi perhatian penegak hukum khususnya KPK," terangnya.
Prof. Henri berharap Presiden Prabowo Subianto, sebagai Presiden RI ke-8, mampu memutus rantai korupsi yang sudah mengakar.
"Dengan kondisi demikian, semoga pak presiden Prabowo memiliki semangat dan kekuatan untuk menghentikan kondisi buruk yang tidak menguntungkan bangsa ini," imbuhnya.
Ia mengingatkan bahwa tanpa langkah nyata, rakyat akan semakin kecewa, dan kondisi Indonesia bisa semakin terpuruk.
"Hanya dengan ketegasan dan keberanian pak Presiden Prabowo dalam penegakkan hukum, menindak para koruptor dengan tidak pandang bulu, jika itu dilakukan maka citra pemerintahan Indonesia akan kembali baik," tandasnya.
Prof. Henri bilang, Prabowo mesti memotong rantai ikatan dengan para koruptor yang sudah terlanjur ada dimana-mana.
"Tanpa tindakan tegas presiden Prabowo, rakyat akan makin kecewa dan Indonesia bisa makin terpuruk dan merana," kuncinya.
Sekarang kita harus sadar, mengapa Indonesia selalu gagal atau kalah dari negara lain dalam mengundang investor Asing. Banyak investor besar dan hebat2 yang sudah kita undang dan kita minta menanamkan modal dan industri disini, ternyata mereka lebih memilih ke negara tetangga… pic.twitter.com/xRuqnkDqco
— Henri Subiakto (@henrysubiakto) January 3, 2025
Sumber: Fajar