DEMOCRAZY.ID - Mantan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengkritisi program Food Estate yang telah berjalan sejak 2019 dengan alokasi anggaran sebesar Rp539,7 triliun. Hasilnya hanya berbuah malapetaka. Menurutnya, proyek tersebut mengalami kegagalan sistemik dalam perencanaan, eksekusi, dan pemahaman mengenai ketahanan pangan. Ganjar menyoroti bahwa proyek lumbung pangan di Gunung Mas, Kalimantan Tengah, yang awalnya ditargetkan menghasilkan singkong, justru mengalami kegagalan. Ia menduga hal ini terjadi karena pemerintah tidak melibatkan petani sebagai ahli dalam prosesnya. "Kalau mau tanam singkong, tanahnya bisa enggak buat tanam singkong? Kalau enggak bisa, ya jangan tanam singkong," ujarnya. Lebih lanjut, Ganjar mengusulkan agar pemerintah mendata lahan menganggur di berbagai desa dan melibatkan petani lokal serta generasi muda desa untuk bertani dengan metode modern, sambil tetap memperhatikan kearifan lokal. Ia menekankan pentingnya pendampingan pem...
DEMOCRAZY.ID - Mantan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengkritisi program Food Estate yang telah berjalan sejak 2019 dengan alokasi anggaran sebesar Rp539,7 triliun. Hasilnya hanya berbuah malapetaka. Menurutnya, proyek tersebut mengalami kegagalan sistemik dalam perencanaan, eksekusi, dan pemahaman mengenai ketahanan pangan. Ganjar menyoroti bahwa proyek lumbung pangan di Gunung Mas, Kalimantan Tengah, yang awalnya ditargetkan menghasilkan singkong, justru mengalami kegagalan. Ia menduga hal ini terjadi karena pemerintah tidak melibatkan petani sebagai ahli dalam prosesnya. "Kalau mau tanam singkong, tanahnya bisa enggak buat tanam singkong? Kalau enggak bisa, ya jangan tanam singkong," ujarnya. Lebih lanjut, Ganjar mengusulkan agar pemerintah mendata lahan menganggur di berbagai desa dan melibatkan petani lokal serta generasi muda desa untuk bertani dengan metode modern, sambil tetap memperhatikan kearifan lokal. Ia menekankan pentingnya pendampingan pem...