AGAMA CATATAN POLITIK

'Figur-Figur Kedzaliman Diabadikan Dalam Berbagai Kitab Suci'

DEMOCRAZY.ID
Januari 13, 2025
0 Komentar
Beranda
AGAMA
CATATAN
POLITIK
'Figur-Figur Kedzaliman Diabadikan Dalam Berbagai Kitab Suci'


'Figur-Figur Kedzaliman Diabadikan Dalam Berbagai Kitab Suci'


Oleh: Ali Syarief

Akademisi


Dalam Al-Qur’an, nama Abu Lahab diabadikan sebagai simbol kedzaliman dan permusuhan terhadap kebenaran. 


Surat Al-Lahab (Al-Masad) menyebutnya dengan tegas, menjelaskan akibat dari perbuatannya yang penuh keangkuhan dan kebencian terhadap risalah Nabi Muhammad SAW. 


Sosok Abu Lahab menjadi pengingat bahwa kesombongan dan kedzaliman akan berujung pada kehancuran. 


Namun, apakah konsep seperti ini juga terdapat dalam kitab-kitab suci lainnya?


Abu Lahab: Simbol Kedzaliman dalam Al-Qur’an

Abu Lahab adalah paman Nabi Muhammad SAW, tetapi hubungan darah tidak menjadi penghalang baginya untuk memusuhi Islam. 


Dengan sikap arogan dan penghinaan yang terus-menerus, Abu Lahab menunjukkan kedzaliman yang melampaui batas. 


Dalam Al-Qur’an, ia disebutkan sebagai contoh manusia yang kekayaannya, statusnya, dan pengaruhnya tidak mampu menyelamatkan dari azab Allah:


“Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan benar-benar binasa dia. Tidaklah berguna baginya hartanya dan apa yang dia usahakan.” (QS. Al-Masad: 1-2)


Kedzaliman yang Diabadikan dalam Kitab Suci Lainnya


Sebagaimana Al-Qur’an mengabadikan sosok Abu Lahab, kitab-kitab suci lain juga mencatat individu atau kelompok yang merepresentasikan kedzaliman dan kejahatan moral.


1. Firaun dalam Taurat dan Injil

Dalam Taurat (Perjanjian Lama) dan Injil (Perjanjian Baru), Firaun disebut sebagai raja Mesir yang menentang Musa dan menyiksa Bani Israil. 


Firaun digambarkan sebagai simbol kekuasaan yang tiran dan keras kepala, yang akhirnya dihancurkan oleh kuasa Tuhan.


“Tetapi Firaun mengeraskan hatinya dan tidak mau mendengarkan mereka, seperti yang telah difirmankan Tuhan.” (Keluaran 7:13)


Firaun, seperti Abu Lahab, diabadikan sebagai contoh pemimpin zalim yang tidak tunduk pada kebenaran dan akhirnya binasa bersama kekuasaannya.


2. Haman dalam Taurat

Haman adalah tokoh dalam Kitab Ester yang mencoba memusnahkan kaum Yahudi di Persia. 


Kedengkiannya terhadap Mordekhai, seorang Yahudi yang menolak untuk bersujud kepadanya, memotivasinya untuk merencanakan pembantaian besar-besaran. 


Tuhan menggagalkan rencana Haman, dan ia dihukum mati dengan cara yang ia rencanakan untuk Mordekhai.


Haman adalah sosok yang serupa dengan Abu Lahab dalam hal kedengkian, kesombongan, dan kehancuran akibat kedzaliman.


3. Yudas Iskariot dalam Injil

Dalam Perjanjian Baru, Yudas Iskariot diabadikan sebagai pengkhianat Yesus. Yudas menjual gurunya dengan harga tiga puluh keping perak, sebuah tindakan yang mencerminkan kerakusan dan penghianatan. 


Nasibnya berakhir tragis, dan namanya menjadi simbol penghianatan hingga saat ini.


“Celakalah orang itu yang oleh dia Anak Manusia diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan.” (Matius 26:24)


Pelajaran yang Abadi


Sosok seperti Abu Lahab, Firaun, Haman, dan Yudas Iskariot diabadikan dalam kitab-kitab suci sebagai pengingat bahwa kedzaliman, kesombongan, dan pengkhianatan tidak hanya menghancurkan pelaku di dunia, tetapi juga mencatatkan mereka dalam sejarah sebagai contoh buruk yang tak terhapuskan.


Allah mengabadikan kisah-kisah ini bukan hanya untuk mencela individu, tetapi untuk memberikan pelajaran kepada umat manusia agar menjauhi jalan kezaliman. 


Dalam perspektif yang lebih luas, tokoh-tokoh ini menjadi simbol bahwa setiap bentuk kedzaliman akan menemui balasannya, baik di dunia maupun di akhirat.


Kesimpulan


Pengabadian sosok seperti Abu Lahab dalam Al-Qur’an, atau tokoh-tokoh kedzaliman dalam kitab suci lainnya, menunjukkan bahwa pesan-pesan ilahi memiliki benang merah yang sama: kezaliman dan kesombongan tidak pernah dibiarkan tanpa hukuman. 


Bagi kita, ini adalah peringatan untuk selalu memilih jalan kebenaran, keadilan, dan kerendahan hati, sehingga nama kita tercatat sebagai bagian dari mereka yang mendukung kebaikan, bukan kedzaliman.


Sumber: FusilatNews

Penulis blog