POLITIK

Bikin Geleng-Geleng Kepala! Garin Nugroho Bongkar Strategi 'Pencitraan Jokowi'

DEMOCRAZY.ID
Januari 06, 2025
0 Komentar
Beranda
POLITIK
Bikin Geleng-Geleng Kepala! Garin Nugroho Bongkar Strategi 'Pencitraan Jokowi'



DEMOCRAZY.ID - Dalam panasnya dinamika politik Indonesia, Presiden ke-7 Jokowi terus menjadi sorotan.


Tidak sedikit yang bertanya bagaimana akhir dari drama perpolitikan ini. Apakah Jokowi adalah sekutu atau musuh dalam panggung politik nasional?


Sejarawan dan sutradara Garin Nugroho menyoroti pencitraan yang menjadi kekuatan utama Jokowi.


Dikutip dari unggahan akun TikTok @Forum Keadilan, Garin mengungkapkan bahwa terdapat lima foto penting yang merangkum pencitraan Jokowi selama masa pemerintahannya.


"Instagram dua tahun Jokowi itu ada lima foto penting," ujar Garin memulai ceritanya, dikutip pada Senin (6/1/2025).


Dijelaskan Garin, di antara foto penting itu seperti dekat dengan rakyat, kerja keras, gaul dalam mengenakan pakaian (berupaya dekat dengan anak muda).


"Hanya Presiden Jokowi, yang Presiden lain gak ada ganti-ganti baju terus," cetusnya.


Pencitraan yang dibangun Jokowi itu bukan hanya berhenti di situ, tapi juga ketika hendak berolahraga atau dekat dengan tokoh adat atau agama.


"Mau basket, baju basket, mau ini, ini. Pokoknya sangat pencitraan. Kemudian dekat dengan agama, dekat dengan keluarga. Lima ini," Garin menuturkan.


"Peristiwa sekarang pun tetap foto dengan keluarga. Lima foto ini jenius sebetulnya. Mereka yang merancang ini. Saya harus kagum ini jenius," tambahnya.


Rasa kagum itu diakui Garin karena aksi Jokowi sangat luar biasa dalam melahirkan pencitraan yang luar biasa.


"Tapi sahabat-sahabat saya bilang kamu coba lihat deh mas Garin, saya bilang aku bukan ahli ekonomi," sebutnya.


Namun, di balik pencitraan tersebut, Garin mempertanyakan tujuan dari kunjungan Jokowi ke berbagai daerah, seperti Papua, Sumatera, dan Sulawesi.


"Kunjungan Jokowi ke tempat-tempat seperti Papua, Sumatera, Sulawesi, itu wilayah miskin atau investasi? Wilayah investasi," imbuhnya.


Ia menilai, wilayah-wilayah yang dikunjungi lebih banyak berkaitan dengan kepentingan investasi dibandingkan kesejahteraan rakyat.


"Nah, maka dalam sejarah Indonesia selalu ada semacam PR bagi seluruh pemimpin kedepan," tandasnya.


Garin juga membandingkan peran Jokowi dengan sejarah kedatangan VOC, yang saat itu beroperasi sebagai korporasi terbesar dengan kekuatan militer.


"Ketika VOC datang sebagai korporasi terbesar dengan militer, korporasi bersenjata dan berhukum internasional, itu tidak sekadar pedagang biasa," bebernya.


Ia menyatakan bahwa para pemimpin Indonesia dihadapkan pada dua pilihan, menjadi mandor korporasi atau pembela rakyat.


"Maka para pemimpin Indonesia, termasuk raja ataupun tidak, itu hanya ada dua. Menjadi mandor korporasi atau menjadi pembela rakyat untuk menuntut hak-haknya," terangnya.


Menurutnya, Jokowi lebih cenderung menjadi mandor korporasi yang berkolaborasi dengan militer dan hukum.


"Kebanyakan apa yang dilakukan Jokowi adalah menjadi mandor korporasi campur militer, hukum," ungkapnya.


Garin bilang, jika kelima foto pencitraan Jokowi dijejerkan dan diberikan penilaian, maka akan mendapatkan agregat yang tinggi.


"Tapi untuk apa hidup seperti itu? Kalau banyak yang jatuh cinta sampai sekarang, saya bisa mengerti karena pencitraannya luar biasa. Kamu cinta monyet betul," kuncinya.


[VIDEO]



Sumber: Fajar

Penulis blog