DEMOCRAZY.ID - Malibu adalah salah satu kawasan di Los Angeles yang paling terdampak pada musibah kebakaran dahsyat yang terjadi Selasa (7/1/2025) lalu. Hampir seluruh rumah dan bangunan yang berdiri di pinggiran pantai, habis terbakar.
Namun, ada satu rumah yang tetap utuh yakni rumah milik seorang penulis sekaligus profesor pendidikan di Universitas Johns Hopkins, David Steiner.
Dilansir Daily Mail, rumah mewah tersebut ditaksir senilai US$ 9 juta atau setara dengan Rp 146 miliar (Kurs Rp 16.224).
Bagian fasad rumah tersebut berwarna putih. Di dalamnya terdiri dari 3 lantai dengan luas 390 meter persegi.
Rumah ini sejak awal dirancang agar tahan terhadap gempa bumi sehingga memiliki konstruksi yang sangat kokoh.
Dindingnya terbuat dari semen dan batu, atapnya tahan api, dan tiang pancangnya ditancapkan 15 meter ke dalam batuan dasar untuk menahan hempasan ombak di bawahnya.
Rumah 4 kamar ini mirip dengan rumah milik Paris Hilton, tetapi nasib kedua rumah tersebut berkebalikan.
Kepada The New York Post, Steiner mengungkapkan tidak menyangka daerah rumahnya akan terjadi kebakaran. Ia hanya berpikir rumahnya ini harus tahan gempa pada saat membelinya.
"Sejujurnya, aku tidak pernah menyangka kebakaran hutan akan merambat ke Pacific Coast Highway dan menimbulkan kebakaran," kata Steiner seperti yang dikutip pada Minggu (12/1/2025).
"Aku berpikir, 'Jika suatu saat terjadi gempa bumi, itu adalah ancaman terakhir yang mungkin terjadi ke depannya.' Sejujurnya aku tidak berpikir bahwa kebakaran adalah ancaman terakhir yang justru terjadi. Arsitekturnya cukup bagus. Namun, yang paling bagus adalah plesteran dan atap anti apinya," tambahnya.
Pria 64 tahun tersebut menyebut kejadian ini sebagai sebuah keajaiban. Pada saat kebakaran terjadi, ia menerima sebuah video dari kontraktor di sana. Ia sudah pasrah rumahnya tidak akan selamat. Namun, takdir justru berkata lain.
"Orang-orang mulai menghubungiku, mengatakan, 'Rumah kamu ada di semua di berita'," ujar David meniru omongan orang yang berbicara kepadanya.
Banyak sekali kenalannya yang mengirim foto-foto rumahnya yang selamat. Bangunan putih itu terlihat mencolok di antara bangunan yang hangus. Pada saat itulah ia menyadari bahwa ia berhasil melewati musibah tersebut.
Namun, ia menegaskan keberuntungannya ini bukan hal yang menyenangkan.
Ia merasa propertinya tidak ada apa-apanya jika dibanding dengan rumah yang hangus terbakar.
Rumahnya di Malibu tidak ada kenangan spesial di dalamnya karena itu bukan rumah utamanya.
"Aku menerima pesan teks dari orang-orang yang berkata, 'Kami berdoa untukmu. Sungguh mengerikan'," sebutnya.
Namun ia menanggapi pesan itu dengan rendah hati, "Aku berkata, 'Jangan doakan yang kehilangan harta benda (dirinya/0'. Tetapi orang lain yang kehilangan rumah mereka," lanjutnya.
Sumber: Detik