DEMOCRAZY.ID - Sebuah penyakit misterius di Distrik Bundibugyo, Uganda, baru-baru ini menjadi sorotan dunia. Bagaimana tidak, wabah bernama Dinga Dinga ini membuat penderitanya mengalami gejala "joget-joget" atau gerakan tubuh tak terkendali yang menyerupai tarian. Wabah ini terutama menyerang perempuan dan anak-anak perempuan, sehingga membuat mereka kesulitan untuk berjalan dan melakukan aktivitas sehari-hari. Menurut laporan Times of India, Senin 23 Desember 2024, sekitar 300 kasus telah dilaporkan di daerah tersebut. Meskipun belum ada korban jiwa, gejala yang dialami para penderitanya cukup mengkhawatirkan. Gejala utamanya termasuk gemetar hebat, demam tinggi, kelemahan fisik, dan dalam beberapa kasus, penderita merasa hampir lumpuh. Kondisi ini membuat banyak pihak membandingkan Dinga Dinga dengan Dancing Plague of 1518, wabah serupa yang pernah terjadi di Strasbourg, Prancis, di mana orang-orang menari tanpa henti hingga kelelahan. [ VIDEO ] Over 600 people in...
DEMOCRAZY.ID - Sebuah penyakit misterius di Distrik Bundibugyo, Uganda, baru-baru ini menjadi sorotan dunia. Bagaimana tidak, wabah bernama Dinga Dinga ini membuat penderitanya mengalami gejala "joget-joget" atau gerakan tubuh tak terkendali yang menyerupai tarian. Wabah ini terutama menyerang perempuan dan anak-anak perempuan, sehingga membuat mereka kesulitan untuk berjalan dan melakukan aktivitas sehari-hari. Menurut laporan Times of India, Senin 23 Desember 2024, sekitar 300 kasus telah dilaporkan di daerah tersebut. Meskipun belum ada korban jiwa, gejala yang dialami para penderitanya cukup mengkhawatirkan. Gejala utamanya termasuk gemetar hebat, demam tinggi, kelemahan fisik, dan dalam beberapa kasus, penderita merasa hampir lumpuh. Kondisi ini membuat banyak pihak membandingkan Dinga Dinga dengan Dancing Plague of 1518, wabah serupa yang pernah terjadi di Strasbourg, Prancis, di mana orang-orang menari tanpa henti hingga kelelahan. [ VIDEO ] Over 600 people in...