DEMOCRAZY.ID - Miftah Maulana Habiburrahman Gus Miftah resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Agama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
Langkah ini diambil Miftah setelah videonya yang mengolok-olok penjual es teh saat acara pengajian di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pada Rabu (20/11/2024) viral di media sosial.
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Abdul Wachid mengaku dirinya sempat menelepon Gus Miftah untuk menegur candaan bernuansa merendahkan orang tersebut.
Abdul Wachid menegur Gus Miftah agar mengevaluasi model dakwahnya agar jangan seperti dulu saat belum menjadi bagian dari pemerintahan, meskipun saat ini sudah mengundurkan diri.
Atas adanya polemik ini, Politisi Fraksi Partai Gerindra ini menjelaskan dalam waktu dekat Komisi VIII bersama Kementerian Agama (Kemenag) akan membahas terkait dengan model dakwah yang harus ada batasan tertentu.
“Sehingga yang terkait dengan kerukunan beragama dan menyangkut masalah sosial ada aturan yang dipegang oleh para dai yang turun di daerah,” jelas Abdul Wachid dalam keterangannya, Senin (9/12/2024).
Di sisi lain, ia menilai dalam situasi dan kondisi masyarakat Indonesia yang majemuk, perlu melihat situasi dan kondisi, khususnya dalam berdakwah.
Menurutnya, kadang kelakar itu menjadi suatu yang tidak baik dalam hal tertentu karena dianggap itu pelecehan.
“Saya kira Gus Miftah tidak melecehkan tapi dianggap pelecehan. Bisa jadi ini karena persoalan politis atau apa, kita sedang pelajari itu. Persoalan Gus Miftah sudah selesai. Presiden sudah negur, kami di DPR Komisi VIII juga sudah negur. Saya kira ini menjadi evaluasi untuk Gus Miftah dan para dai semuanya,” pungkasnya.
PKB Bela Gus Miftah, Jazilul Fawaid: Manusiawi Keseleo Lidah, kan Sudah Saling Memaafkan
Jika saat ini publik menghujat tokoh agama Miftah Maulana alias Gus Miftah, lain halnya dengan politisi PKB, Jazilul Fawaid.
Dia justru membela Gus Miftah, dan minta Presiden Prabowo Subianto tak mengabulkan permintaan mundurnya dari jabatan utusan khusus.
Menurut Wakil Ketua Umum PKB ini, Gus Miftah bisa memberikan kontribusi dan dukungan yang sangat besar kepada Prabowo untuk membangun keumatan.
”Kami berharap agar Pak Prabowo tidak menerima pengunduran diri Gus Miftah, sebab sejatinya Gus Miftah ini juga pro wong cilik," katanya.
"Saya sangat yakin Gus Miftah akan dapat memberikan kontribusi yang lebih besar untuk keumatan," imbuhnya.
Dia menegaskan, peristiwa hinaan Gus Miftah terhadap pedagang es teh, Sunhaji, sejatinya sudah selesai karena keduanya sudah saling memaafkan.
Lagipula, kata Jazilul, Gus Miftah dengan penuh kerendahan hati bersedia datang dan meminta maaf langsung ke kediaman Sunhaji.
Tidak hanya itu, Gus Miftah juga berencana menggelar pengajian akbar di kediaman Sunhaji.
”Sebagai manusia, kita semua, siapa pun termasuk kiai, tidak luput dari salah," ujarnya.
"Kalau Gus Miftah dalam ceramahnya ada yang keseleo lidah, itu manusia," imbuhnya.
"Toh beliau sudah bersedia meminta maaf langsung dan sudah dimaafkan. Tetapi saya yakin, jauh lebih banyak nasihat baik yang diberikan beliau selama ini," kata Jazilul lagi.
Menurutnya, kini kondisi Sunhaji menjadi sangat terangkat oleh peristiwa yang viral dan perbincangan publik tersebut.
”Kita ambil hikmahnya saja dan kita jadikan pelajaran bersama," ujarnya.
"Pasti ada banyak hikmah di balik peristiwa ini. Kita jadi tahu, kiai itu guyonannya saja menjadi berkah, apalagi doa dan nasihat-nasihatnya,” ucapnya.
Jazilul menambahkan, selama ini, Gus Miftah sangat digemari oleh kalangan wong cilik.
Terbukti, dalam setiap pengajian yang digelarnya, tidak pernah sepi dan memberikan keberkahan bagi masyarakat.
”Berapa banyak orang yang mendapatkan hikmah dan berkah dalam setiap kali Gus Miftah menggelar pengajian. Ada pedagang kecil yang bisa berjualan, dan banyak lagi, selain nasihat baik yang beliau sampaikan," ungkapnya.
Sumber: Fajar