HUKUM KRIMINAL POLITIK

TERKUAK Foto Presiden PKS Ahmad Syaikhu Datangi Lokasi Awal Pembuatan 'Uang Palsu' di UIN Alauddin

DEMOCRAZY.ID
Desember 25, 2024
0 Komentar
Beranda
HUKUM
KRIMINAL
POLITIK
TERKUAK Foto Presiden PKS Ahmad Syaikhu Datangi Lokasi Awal Pembuatan 'Uang Palsu' di UIN Alauddin



DEMOCRAZY.ID - Sebuah video menguak kehadiran Presiden PKS Ahmad Syaikhu di lokasi pembuatan uang palsu di UIN Alauddin Makssar. 


Foto itu menampilkan Ahmad Syaikhu bersama dengan sejumlah kader PKS Sulsel di awal pembuatan uang palsu. 


Kasus uang palsu di UIN Alauddin Makassar ini melibatkan seorang pengusaha Annar Salahuddin Sampetoding (ASS).


Fakta terbaru menunjukkan bahwa rumah Annar di Jalan Sunu 3, Kota Makassar, kini tengah menjadi fokus penyelidikan pihak kepolisian.


Menariknya, rumah tersebut ternyata pernah menjadi lokasi penting bagi sejumlah pertemuan elite politik.


Pada Kamis, 14 Juli 2023, Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ahmad Syaikhu, diketahui menghadiri jamuan makan siang yang diadakan di rumah tersebut.


Pertemuan itu juga dihadiri oleh Ketua DPW PKS Sulawesi Selatan, Muhammad Amri Arsyid, usai sesi Dialog Kebangsaan yang berlangsung di Makassar.


Dalam acara tersebut, Annar bertindak sebagai tuan rumah sekaligus tokoh sentral dalam diskusi yang melibatkan berbagai elemen masyarakat.


Hubungan Annar dengan PKS tampaknya cukup erat. Ia mengungkapkan bahwa dirinya pernah menjabat sebagai Dewan Pakar PKS Sulsel dan memiliki kontribusi besar dalam membangun jaringan partai di wilayah tersebut.


Pernyataan Annar terkait loyalitasnya kepada PKS juga tercatat dalam laman resmi PKS Sulsel, menegaskan keterlibatannya yang mendalam dengan partai tersebut. 


Terlebih menilai bahwa PKS merupakan partai yang terbuka dan modern.


“Saya dulu membangun PKS, dan saya merasa kembali untuk membangun PKS,” ucap Annar.



Belakangan, pengakuan Annar itu dibantah PKS Sulsel yang menyebut Annar bukanlah kader PKS. Nama Annar juga tak terdaftar di sistem.


Kini, citra Annar tercoreng setelah polisi melakukan penggeledahan rumah milik ASS di Jl Sunu.


Hal itu terungkap kala Kapolda Sulsel Irjen Pol Yudhiawan Wibisono bersama Kapolres Gowa AKBP Reonald Simanjuntak dan Bank Indonesia mengadakan konferensi pers terkait kasus uang palsu UIN Alauddin, di Mapolres Gowa Jl Syamsuddin Tunru, Kecamatan Somba Opu, Gowa, Kamis (19/12/2024) lalu.


Dalam kesempatan itu, Yudhiawan Wibisono menjelaskan sebelum mesin pencetak uang palsu di Kampus UIN ditemukan, polisi lebih dahulu mendatangi rumah di Jl Sunu 3, Kota Makassar.


"Kalau kita lihat dari TKP buat cetak uang palsu, jadi di rumah saudara ASS Jl Sunu, Kota Makassar. Kemudian juga ada di Jl Yasin Limpo (UINAM), Gowa," kata Irjen Pol Yudhiawan.


Mulanya produksi uang palsu tersebut berlangsung di rumah ASS, di Jl Sunu 3, Kota Makassar.


"Awal pertama ditemukan di Jl Sunu Makassar, karena sudah mulai membutuhkan jumlah yang lebih besar maka mereka membutuhkan alat yang lebih besar. Jadi, tadinya menggunakan alat kecil," sebutnya.


Alat yang ditemukan dalam Perpustakaan UIN Alauddin, kata Yudhi, dibeli seharga Rp 600 juta.


Mesin cetak uang palsu yang diperkirakan berbobot dua ton itu, didatangkan langsung dari China lewat Surabaya.


"Alat besar itu senilai Rp600 juta di beli di Surabaya namun di pesan dari China, alat itu dimasukkan salah satu tersangka inisial AI ke dalam salah satu kampus di Gowa," bebernya.


Polisi telah menetapkan 17 tersangka sindikat uang palsu di UIN.


Yudhiawan Wibisono mengatakan dalam kasus itu, ada tiga sosok yang mempunyai peran sentral. 


"Jadi mereka dibelakang 17 orang ini, perannya berbeda," kata Yudhiawan Wibisono.


"Tapi peran sentranya ada dari saudara AI, kemudian juga saudara S, ada juga saudara ASS, ada juga yang DPO," jelas Yudhi.


Ia pun berjanji akan segera menangkap tiga DPO yang belum terciduk tersebut.


"DPO ini akan kita tangkap juga dan akan tuntas nanti kita periksa," tegasnya.


Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari Annar Sampetoding terkait kasus uang palsu.


Sejak pekan lalu, ponsel milik Annar Salahuddin Sampetoding tidak aktif lagi.


Oleh teman-temannya, Annar Salahuddin Sampetoding dikenal aktif berkomunikasi melalui ponsel.


Sejak namanya menjadi pembicaraan publik luas, Annar Salahuddin Sampetoding pun bak ditelan bumi.


Oleh polisi, Annar Salahuddin Sampetoding sosok familiar di Kota Makassar, bahkan se-Sulawesi Selatan.


Sejak akhir pekan lalu, Tribun-Timur.com sudah mengonfirmasi tiga nomor kontak Annar Salahuddin Sampetoding, namun gagal.


Konfirmasi terakhir Tribun-Timur.com Makassar soal kasus uang palsu, hingga Senin (23/12/2024) pukul 16.00 Wita juga tak kunjung dibalas.


Sumber: Tribun

Penulis blog