Stick & Carrot, Strategi Politik Adu Domba & Pecah Belah Aguan di Proyek PIK-2?
Oleh: Ahmad Khozinudin, S.H.
Advokat
Koordinator Tim Advokasi Melawan Oligarki Rakus Perampas Tanah Rakyat (TA-MOR-PTR)
Pertarungan antara Haq dan Batil bersifat abadi, hingga hari kiamat. Baik di dunia hingga di akhirat, manusia akan dikumpulkan dengan golongannya.
Mereka yang ahli maksiat, tak akan berkumpul dengan ahli taat. Baik di dunia, juga kelak di akhirat.
Pepatah lama mengatakan ‘Birds of a feather flock together’. “Burung yang sama bulunya, berkumpul di dahan yang sama”.
Burung Pipit hinggap didahan bersama burung Pipit. Burung Merpati bersama merpati. Burung gagak bersama gagak. Dan seterusnya.
Dalam kasus perampasan tanah rakyat berdalih PSN PIK-2 juga sama. Para pembela oligarki, rata-rata dari golongan yang sama: penyembah uang, berdarah dingin tak punya empati kepada rakyat, dan muka badak. Tak ada malunya berbuat zalim dan membela kezaliman.
Para pembela oligarki itu ada dari golongan politisi, militer, Polri, Purnawiran, akademisi, Buzer, hingga orang lapangan yang bergerak dan bersuara membela PIK-2 atas dorongan perutnya.
Mereka tanpa malu, menyodorkan wajahnya dihadapan kamera, agar dikenal seluruh anak bangsa sebagai elemen pengkhianat Negara.
Sementara mereka yang membela rakyat, berangkat dari dorongan nurani, atas dasar kesadaran tak ridlo ada penindasan, semangat menolong rakyat yang terzalimi, dan dorongan hanya mengharapkan pamrih kepada Allah SWT. Tentu saja, banyak kalangan dan latar belakang dari golongan pembela rakyat ini.
Pertarungan perkara gugatan perbuatan melawan hukum terhadap Aguan yang terdaftar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, dimensinya meluas.
Para pembela oligarki bergerilya, baik di dunia maya maupun dunia nyata, berusaha mencari dukungan untuk membela kezaliman proyek PIK-2.
Ada yang diancam, ada yang di iming-iming.
Beberapa hari lalu, sejumlah simpul dari jaringan advokat menghubungi penulis. Menawarkan untuk menjembatani pertemuan dengan AGUAN.
Adapula, seseorang yang tak dikenal, mengirimkan WA dengan mengenalkan diri seolah seorang aktifis, yang juga sedang melawan kezaliman dan menjadi korban kezaliman, berusaha memediasi penulis agar dapat dipertemukan dengan oligarki.
Tetapi, begitu penulis tolak secara halus, tiba-tiba caci maki dimuntahkan kepada penulis. Menuduh penulis tak membela rakyat, karena enggan menyelesaikan perkara.
Di akar rumput, pengakuan Warga Banten tentang penderitaan mereka akibat proyek PIK-2, yang menimbulkan kebisingan, kerusakan jalan, kecelakaan hingga korban cacat dan meninggal dunia, yang disampaikan pada Musyawarah Rakyat Banten di Pontang, juga mendapat teror.
Dia diminta, mengklasifikasi pernyataan, seolah pengakuan atas berbagai kezaliman proyek PIK-2 dibawah tekanan.
Karena itu, kepada seluruh Tim Lawyer, Para Penggugat Prinsipal, juga segenap Warga Banten korban kezaliman proyek PIK-2, Warga Banten pada umumnya dan seluruh rakyat Indonesia, perlu penulis sampaikan hal-hal sebagai berikut:
Pertama, kezaliman proyek PIK-2 telah menimbulkan dampak luas, penderitaan dan kesengsaraan rakyat.
Penulis tidak memiliki hak dan kewenangan untuk melakukan pertemuan secara tertutup dengan Oligarki PIK-2 atau perwakilan mereka, karena kasus ini adalah kasus publik, milik publik, bukan milik penulis.
Apapun respon dari PIK-2, semuanya akan penulis arahkan melalui forum Pengadilan, dalam sidang yang terbuka untuk umum.
Termasuk jika ada mediasi, semua harus dibawah otoritas Pengadilan, bukan mediasi tertutup yang rawan dengan fitnah dan framing negatif.
Kedua, dipastikan tidak akan pernah ada kompromi pada setiap inchi kezaliman. Seluruh dimensi negosiasi dalam mediasi di Pengadilan nantinya, substansinya berdiri tegak diatas kaidah dasar: setiap kesalahan harus mendapatkan sanksi dan hukuman, setiap proyek yang menindas rakyat harus dihentikan, dan setiap kerugian harus mendapatkan ganti rugi.
Ketiga, seluruh rakyat Banten wajib bersatu, tak boleh ada rasa takut meskipun seberat biji zarah.
Seluruh kebenaran harus diungkapkan, dan sampaikan pesan pada orang-orang zalim dan para pembelanya, mereka pasti kalah karena Al Haq pasti dibela dan ditolong oleh Allah SWT.
Jangan ragu mengungkapkan berbagai kezaliman proyek PIK-2, baik dalam bentuk tulisan, video, meme, dan sarana komunikasi publik lainnya.
Arsip semua video dan foto, untuk kebutuhan pembuktian di pengadilan. Suarakan semua narasi perjuangan, bukti kezaliman Aguan di Sosial Media, untuk mengimbangi dan meruntuhkan narasi lawan.
Keempat, bersatu padu lah dalam ikatan tali Allah SWT. Karena apapun yang diikat dengan tali Allah pasti kokoh. Sementara yang bersandar selain dari ikatan Allah SWT pasti kalah dan binasa.
Kelima, tingkatkan ketaatan kepada Allah SWT. Bertakwalah! Karena sesungguhnya, senjata paling ampuh bagi kaum beriman adalah Taqwa.
Demikian, semoga tulisan ini berfaedah. Semoga, Allah SWT memenangkan perjuangan kita semua. Allahu Akbar! ***