DEMOCRAZY.ID - Gus Miftah dikenal sebagai seorang pendakwah. Namanya menjadi populer karena berhasil membimbing Deddy Corbuzier menjadi mualaf.
Sehari-harinya, pria bernama asli Miftah Maulana Habiburrahman itu adalah pengasuh pondok pesantren Ora Aji di Yogyakarta.
Tidak seperti pendakwah pada umumnya, Gus Miftah menyampaikan ceramah di tempat-tempat tidak lazim seperti di klub malam dan di lokalisasi.
Dilihat dari silsilah keluarganya, Gus Miftah mengklaim adalah keturunan kesembilan dari Kiai Muhammad Besari dari Ponorogo, Jawa Timur.
"Ayah saya Muhammad Murodi punya bapak Kiai Muhammad Usman, punya bapak Kiai Muhammad Boniran, punya bapak Kiai Jalal Iman, punya bapak Kiai Karyonawi, punya ibu Nyai Madaru, punya bapak Kiai Ilyas, punya bapak Kiai Muhammad Besari. Dihitung berarti saya nomor 9 dari Mbah Muhammad Besari," ujar Gus Miftah.
Menurut Gus Miftah, Muhammad Besari punya bapak namanya Kiai Anom Besari makamnya di Caruban.
Kiai Anom punya bapak namanya Abdullah Mursad, makamnya di Kediri. Abdullah Mursad punya bapak namanya Pangeran Demang II.
"Pangeran Demang II punya bapak namanya Pangeran Demang I, punya bapak namanya Susuhunan Wirasmoro, punya bapak namanya Panembahan Praworo, punya bapak namanya Sultan Trenggono, punya bapak namanya Raden Fatah, punya bapak namanya Prabu Brawijaya. Kalau diurutkan, Miftah keturunan 18 dari Prabu Brawijaya," kata dia lagi.
Klaim Gus Miftah ini dibenarkan oleh Mbah Tjuk, salah satu keturunan dari Kiai Muhammad Besari.
Menurut dia, ayah Gus Miftah bernama Kiai Muroddi adalah asli dari Bentengan Mojorejo, Tegalsari. Ibunya dari Sukorejo.
Mbah Tjuk mengatakan pernah ngobrol dengan guru Gus Miftah yaitu Mubarok di Lampung dan Muroddi, yang bernama kecil Turut.
Ia mengatakan, silsilah Gus Miftah menurut Kiai Mubarok dan Pak Murodi dari Mbah Ilyas. Tapi Mbah Ilyas kalau di catatan silsilah tidak ada.
"Tapi saya meneliti silsilah memang banyak yang tercecer. Menurut Pak Mubarok dan Kiai Murodi, yang mbahnya dari Tegalsari itu putra dari Mbah Ilyas, istri dari Mbah Madaru. Mbah Madaru itu kalau saya melihat dari cerita babad Ponorogo, masih keturunan Patih Senoaji. Dari keluarga Gus Miftah karena sudah penelusuran dari keluarga, Gus Miftah turunan kedelapan dari sini," tutur Mbah Tjuk dikutip dari Youtube Purbo Sasongko.
Silsilah Gus Miftah ini sempat dipersoalkan sejumlah pihak. Gus Najih, putra dari Mbah Maimun Zubair, mengatakan, Gus Miftah bukanlah anak seorang kiai sehingga tidak pantas menyandang gelar Gus.
"Banyak orang bukan anak kiai tapi dinamakan Gus, biar tenar, biar cepat tenar," kata Gus Najih dalam salah satu video di channel Youtube GSM (Generasi Santri Milenial).
Sumber: Suara