AGAMA ISLAMI POLITIK

Siapa KH Hasan Besari? Tokoh Agama Ponorogo Disebut-Sebut Leluhur Gus Miftah

DEMOCRAZY.ID
Desember 06, 2024
0 Komentar
Beranda
AGAMA
ISLAMI
POLITIK
Siapa KH Hasan Besari? Tokoh Agama Ponorogo Disebut-Sebut Leluhur Gus Miftah



DEMOCRAZY.ID - Nama KH Hasan Besari kini menjadi perhatian publik setelah disebut sebagai leluhur dari Gus Miftah. 


Banyak yang penasaran dengan profil KH Hasan Besari Ponorogo usai Gus Miftah viral di media sosial.


Perhatian terhadap silsilah Gus Miftah mencuat setelah sebuah video viral memperlihatkan dirinya mengolok-olok seorang penjual es teh bernama Sunhaji. Hal ini membuat latar belakangnya sebagai seorang gus ramai dibicarakan oleh netizen.


Gus Miftah merupakan keturunan dari Syaikh Hasan Besari atau Kiai Ageng Hasan Besari, seorang ulama besar dari Ponorogo. Disebutkan bahwa Gus Miftah adalah keturunan ke-9.


Kiai Hasan Besari sendiri dikenal sebagai pendiri Pondok Pesantren Tegalsari di Ponorogo, Jawa Timur. Berikut informasi selengkapnya.


Profil KH Hasan Besari Ponorogo


KH Hasan Besari lahir pada tahun 1729 dengan nama lengkap Kanjeng Kiai Bagus Hasan Besari. 


Ia merupakan putra kedua dari Kiai Muhammad Ilyas bin Kiai Ageng Muhammad Besari dengan istri pertamanya.


Hal menarik lainnya tentang KH Hasan Besari adalah hubungannya dengan Kiai Ageng Muhammad Besari, yang merupakan kakeknya. 


Nama Kiai Ageng Muhammad Besari sangat dikenal sebagai sosok mahaguru para raja Jawa sekaligus pendiri Pondok Pesantren Gebang Tinatar atau Tegalsari.


KH Hasan Besari tumbuh dalam lingkungan pesantren yang sarat dengan nilai-nilai keislaman. Pola asuh ini membentuk kepribadiannya sebagai seorang alim, penyabar, pandai, dan ahli tirakat.


Ia juga dikenal sebagai pemimpin yang bijaksana dan berpengaruh, tidak hanya di Tegalsari, tetapi juga di masyarakat Ponorogo dan wilayah Kasunanan Surakarta.


KH Hasan Besari menikah dengan Bra Murtosyah, putri Pakubuwono IV, setelah sempat ditahan oleh pihak Kasunanan Surakarta karena menerapkan hukum Islam di Tegalsari. Pernikahan ini mempererat hubungan antara Pesantren Tegalsari dan Kasunanan Surakarta.


Dari pernikahan tersebut, KH Hasan Besari dikaruniai enam anak, termasuk Raden Cokronegoro, yang menjadi Bupati Ponorogo dan ayah dari HOS Tjokroaminoto.


Kiprah sebagai Pimpinan Pesantren Tegalsari


KH Hasan Besari mengambil alih kepemimpinan Pesantren Tegalsari pada tahun 1797, menggantikan Kiai Hasan Yahya yang dinilai kurang berhasil dalam mengembangkan pesantren.


Di bawah kepemimpinan KH Hasan Besari, Pesantren Tegalsari mencapai puncak kejayaannya dengan jumlah santri mencapai sekitar 16.000 orang. 


Pesantren ini mengajarkan ilmu salaf berdasarkan mazhab Syafi'i dan menjadi pusat pendidikan Islam paling terkenal di Jawa pada masa itu.


Sebagai seorang ulama, KH Hasan Besari mendalami berbagai disiplin ilmu, seperti fiqih, tafsir, hadis, hingga sastra. 


Ia dikenal sebagai guru dari tokoh-tokoh besar, termasuk Raden Ngabehi Ronggowarsito, pujangga Jawa yang masyhur.


Pendidikan sufisme juga menjadi bagian penting dalam pembelajaran di pesantren ini, meliputi praktik salat sunnah, zikir, tirakat, dan puasa.


KH Hasan Besari memimpin Pesantren Tegalsari selama 70 tahun hingga wafat pada tahun 1867 dalam usia 138 tahun. 


Ia dimakamkan di kompleks makam keluarga Tegalsari, yang hingga kini menjadi tempat ziarah.


KH Hasan Besari tidak hanya menjadi simbol kejayaan pendidikan Islam di Jawa, tetapi juga seorang pemimpin yang membawa perubahan besar bagi masyarakat di masanya. 


Pesantren Tegalsari yang ia dirikan tetap menjadi tonggak sejarah yang menginspirasi perkembangan pesantren di Indonesia.


Demikianlah informasi terkait profil KH Hasan Besari Ponorogo yang disebut-sebut sebagai leluhur Gus Miftah.


@cah.gothak #CapCut ♬ suara asli - Cah Gothak


Sumber: Suara

Penulis blog