CATATAN POLITIK

Rencana Pembangunan Patung Jokowi di IKN: 'Glorifikasi Individu - Inisiatif Siapa?'

DEMOCRAZY.ID
Desember 29, 2024
0 Komentar
Beranda
CATATAN
POLITIK
Rencana Pembangunan Patung Jokowi di IKN: 'Glorifikasi Individu - Inisiatif Siapa?'


Rencana Pembangunan Patung Jokowi di IKN: 'Glorifikasi Individu - Inisiatif Siapa?'


Rencana pembangunan patung Presiden Jokowi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara menuai polemik dan pertanyaan tajam dari berbagai kalangan. 


Di tengah kondisi ekonomi yang sulit dan pembangunan IKN yang belum rampung, wacana ini dianggap sebagai bentuk glorifikasi pribadi yang mengabaikan kebutuhan mendesak rakyat. 


Siapa penggagas ide ini, untuk tujuan apa, dan dari mana sumber dananya menjadi isu yang terus dipertanyakan, memicu seruan aksi protes nasional untuk menolak keputusan kontroversial ini.


Inisiatif Siapa?


Pembangunan patung Presiden Jokowi di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara kabarnya menjadi salah satu inisiatif kontroversial yang muncul belakangan ini. Namun, pertanyaan yang mendasar adalah: siapa sebenarnya penggagas ide ini? 


Apakah pemerintah, kalangan loyalis, atau sekadar pencari muka di lingkaran kekuasaan? Jika benar, apa motif mereka? 


Patung sering kali digunakan sebagai simbol penghormatan kepada sosok yang berjasa besar bagi negara. 


Tetapi, apakah wacana pembangunan patung Jokowi telah melalui diskusi publik yang memadai?


Inisiatif semacam ini seharusnya mempertimbangkan kebutuhan mendesak rakyat, bukan sekadar memenuhi ambisi atau glorifikasi individu. 


Banyak pihak menduga bahwa ide ini datang dari kelompok yang ingin menjaga warisan Jokowi, meskipun kontribusinya masih diperdebatkan.


Untuk Apa?


Pertanyaan penting lainnya adalah, apa tujuan dari pembangunan patung tersebut? Jika alasannya adalah sebagai simbol pengingat jasa Jokowi, maka masyarakat berhak bertanya: jasa apa yang pantas diabadikan dalam bentuk patung raksasa? 


Apakah itu keberhasilan proyek infrastruktur, pembangunan IKN, atau justru kebijakan kontroversial yang telah menciptakan polemik di tengah masyarakat?


IKN sendiri masih jauh dari selesai. Infrastruktur dasar seperti jalan, listrik, dan air bersih belum sepenuhnya tersedia. 


Alih-alih memprioritaskan pembangunan fasilitas vital, pemerintah justru memfokuskan perhatian pada proyek yang tampaknya lebih bersifat simbolis daripada substantif.


Jasanya Apa Jokowi?


Sejarah menunjukkan bahwa penghormatan besar dalam bentuk monumen diberikan kepada pemimpin yang memiliki kontribusi luar biasa. Dalam kasus Jokowi, catatan prestasinya penuh dengan kontradiksi. 


Memang, ia telah mendorong pembangunan infrastruktur besar-besaran seperti jalan tol dan pelabuhan. 


Namun, apakah pembangunan itu telah membawa dampak signifikan pada kesejahteraan rakyat secara merata?


Di sisi lain, banyak kritik yang mencuat tentang pengabaian sektor pendidikan, kesehatan, dan keadilan sosial. 


Beberapa pihak bahkan menilai bahwa era Jokowi lebih banyak diwarnai oleh dominasi oligarki, utang negara yang membengkak, serta ketimpangan sosial yang semakin tajam. Apakah ini warisan yang layak dikenang melalui sebuah patung?


Uangnya dari Mana?


Pembangunan IKN saja sudah membebani anggaran negara dengan angka yang fantastis. Kini, wacana pembangunan patung ini kembali menimbulkan pertanyaan tentang transparansi dan prioritas alokasi anggaran. 


Apakah dana ini berasal dari APBN? Jika iya, bagaimana pemerintah menjelaskan pengalokasian uang rakyat untuk proyek seperti ini di tengah kondisi ekonomi yang sulit?


Di saat masyarakat masih berjuang melawan kenaikan harga pangan dan pengangguran, penggunaan dana untuk hal-hal seremonial seperti patung tentu akan memicu kemarahan publik. 


Rakyat berhak mengetahui detail pendanaan proyek ini dan memastikan bahwa uang mereka tidak disalahgunakan untuk kepentingan politik segelintir pihak.


Segera Lakukan Perlawanan


Rencana pembangunan patung Jokowi di IKN harus menjadi panggilan untuk aksi kolektif rakyat. Perlawanan terhadap kebijakan yang tidak berpihak pada kepentingan publik harus dilakukan melalui jalur-jalur demokratis. 


Protes nasional bisa menjadi cara untuk menunjukkan ketidakpuasan rakyat terhadap keputusan yang dianggap tidak adil dan tidak bijaksana.


Aksi protes bukan hanya untuk menolak pembangunan patung, tetapi juga sebagai bentuk kritik terhadap pola kepemimpinan yang tidak sensitif terhadap kebutuhan rakyat. 


Rakyat perlu menuntut pemerintah untuk lebih transparan, akuntabel, dan berorientasi pada kesejahteraan umum.


Kesimpulan


Pembangunan patung Jokowi di IKN, jika benar diwacanakan, hanya akan menjadi simbol dari prioritas yang salah. 


Pemerintah seharusnya fokus pada penyelesaian masalah-masalah mendasar yang dihadapi masyarakat, bukan pada proyek-proyek yang sekadar memperkuat citra. 


Saatnya rakyat bersatu dan menyuarakan keberatan mereka untuk memastikan bahwa kebijakan publik tidak disandera oleh kepentingan segelintir pihak. Protes adalah hak demokrasi, dan dalam situasi seperti ini, itu menjadi kebutuhan mendesak.


Sumber: FusilatNews

Penulis blog