DEMOCRAZY.ID - Gus Miftah kini jadi sorotan perihal masa lalu. Dalam kicauan putri Amien Rais, Hanum Salsabiela Rais, di akun X, terkuak soal tabiat asli Gus Miftah di masa lalu.
"Di era segala macam divideo in, kejadian Taim menghina penjual es teh tidak akan menghasilkan penyesalan murni," kata Hanum.
"Sosok seperti Taim hanya menyesal kenapa sih harus 'terekam'? Next, mgkn tdk diperbolehkan lagi ada kamera merekam di acara olok2 berkedok pengajian ini, dan sesal? No, itu sudah watak, pasti akan mengulanginya lagi ketika tidak ada sorot."
Seorang netter lantas menanyakan kebenaran kabar jika Gus Miftah pernah dibantu Amien Rais. Hanum lantas beberkan fakta yang sesungguhnya.
"Benarkah mba, ta'im ini dulu dibantu oleh Bapaknya mba, Pak Amien Rais?" kata seorang netter.
"Bukan Pak Amien Rais, namun dulu memang dekat dengan Mas Hanafi Rais. Dulu cita-cita Mas Hanafi agar Muhammadiyah dan NU collab dalam membina masyarakat. Tapi, tidak ada yang bisa menerka manusia berubah kan Mas hehehe," seru Hanum.
Di era segala macam divideo in, kejadian Taim menghina penjual esteh tidak akan menghasilkan penyesalan murni. Sosok spt Taim hanya menyesal kenapa sih harus ‘terekam’ ? Next, mgkn tdk diperbolehkan lagi ada kamera merekam di acara olok2 berkedok pengajian ini, dan sesal? No, itu…
— drg. Hanum Salsabiela (@hanumrais) December 4, 2024
Bicara Pak Taim, jadi teringat salah satu produser acara tradisional Jawa “PJ” di sebuah televisi lokal nasional di Jogja yg mengeluh ke saya (karena saya salah satu exec produsernya beberapa thn lalu): “Mba Hanum, tolong lah episode nya jangan menghadirkan beliau (Pak Taim)…
— drg. Hanum Salsabiela (@hanumrais) December 6, 2024
Selain Hanum, salah satu kerabat Gus Miftah juga ikut membongkar dugaan kebohongan sang ulama.
Dulunya, Gus Miftah pernah disebut-sebut sebagai keturunan Kyai Ageng Hasan Besari dari Ponorogo. Namun, kerabat Gus Miftah, Nur Syahid, menyangkal hal tersebut.
"Seumpama Gus Miftah ke sini, saya berani bilang, 'kamu bukan silsilah Tegalsari'. Saya berani karena itu bohong, wong dia asli Bantengan, Mojorejo, Jetis," tegas Nur Syahid.
"Jadi Gus Miftah itu bukan keturunan Tegalsari (Kiai Hasan Besari) tapi asli Bantengan, bapaknya, Turut, masih sering ke sini. Yang masih ada istrinya pakdhenya (budhenya, sama ponakannya yang di rumah keprabon (rumah warisan orangtua)."
Raden Kunto Pramono, generasi ke-8 dari Kiai Hasan Besari, juga tak yakin atas pengakuan Gus Miftah itu.
Hal itu karena dia telah mengecek di buku nasab tidak ditemukan nama Miftah dalam urutan garis keturunan atau silsilah.
"Gus Miftah dalam silsilah tidak ada. Saya mengharapkan kalau memang dari Kiai Ageng Muhammad Ilyas, dari istri berapa, nanti akan ketemu. Saya cek. Kok nggak ada. Masih merasa ada keraguan," terang Kunto.
"Aslinya dari beliaunya sendiri (Miftah) itu dari Dukuh Bantengan, Desa Mojorejo, Kecamatan Jetis. Saya cek, saya ingin tahu juga seperti apa kebenarannya. Kalau memang dari Kyai Ageng Ilyas, dari istri keberapa."
Ini, asal muasal si Miftah dipanggil gus.
— emoticon biru (@FiinaDu) December 6, 2024
Ga ada tuh bukti runtutan silsilah dari keturunan orang shalih atau turunan gus.
Dia dapat nama itu dari Gus Dur. pic.twitter.com/ygcGBZL7Dh
Sumber: WowKeren