Pihak AGUAN keberatan dengan JUDUL dan ISI berita Majalah TEMPO, namun TEMPO bersikukuh ISI BERITA sudah sesuai BUKTI REKAMAN.
👇👇
Setelah wawancara ini terbit, Divisi Legal Agung Sedayu Group mengirimkan hak jawab menyatakan keberatan dengan kata "perintah" dan kalimat "Kami mesti menjaga wajah presiden".
Divisi Legal menyatakan Sugianto Kusuma (Aguan) tidak pernah mengatakan kalimat tersebut.
Divisi Legal Agung Sedayu Group meminta judul wawancara diubah menjadi "Investasi IKN Memacu Pertumbuhan Ekonomi dan Pemerataan Pembangunan" dan jawaban Aguan diganti menjadi "tidak ada perintah atau pun permintaan, tetapi investasi IKN dilakukan setelah melihat ke lokasi dan ternyata memiliki prospek jangka panjang".
TEMPO telah memeriksa ulang rekaman wawancara dan memastikan pernyataan Sugianto Kusuma (Aguan). Redaksi tidak mengubah judul dan isi artikel tersebut.
Tempo "Keras Kepala" pic.twitter.com/dNvF1dzwFB
— King Purwa (@BosPurwa) December 11, 2024
Blak-Blakan! Aguan Bocorkan 'Kebohongan Jokowi': Tak Ada Yang Tertarik Investasi di IKN, Kami Harus Selamatkan Wajah Presiden
Pendiri Agung Sedayu Group, Sugianto Kusuma alias Aguan membeberkan alasan investasi di mega proyek Ibu Kota Nusantara (IKN).
Aguan, melalui Agung Sedayu, memimpin konsorsium nusantara, berinvestasi di IKN hingga Rp20 triliun.
“Perintah. Kami mesti menjaga wajah presiden [Jokowi]. Kami mesti menghadapi investor luar negeri. Kami diminta mengerjakan dalam sembilan bulan dan proyeknya mesti jadi. Kami babak-belur,” ujar Aguan dalam wawancaranya dengan Majalah Tempo, seperti dilansir (08/12).
Pria yang sering disebut sebagai Bos Kelompok Pengusaha 9 Naga ini menjelaskan, meskipun memiliki risiko bisnis tinggi, tetapi dalam jangka panjang investasi di IKN akan menguntungkan.
“Kami melihat jangka panjang dan pasti menguntungkan. Melihatnya dalam kacamata future. Memindahkan aparatur sipil negara itu tidak gampang. Menumbuhkan ekosistem itu tak mudah,” ujarnya.
Aguan meyakini, proyek pembangunan IKN sudah jelas.
“Dalam empat tahun sudah diselesaikan ini-itunya. Kalau keputusan pemindahan ibu kota sudah diteken, lalu duta besar masuk dan aparatur sipil negara pindah, ekonomi akan langsung jalan,” katanya.
Kelahiran Palembang, 9 Januari 1951 itu mengatakan, IKN diciptakan bukan untuk menunjukkan kehebatan dan menjadikannya sebagai pusat keramaian. Melainkan agar pemeritahan berjalan efektif.
“Kota itu diciptakan agar pemerintah bekerja lebih efektif. Demonstrasi tak mungkin terus-terusan di sana. Kalau banyak unjuk rasa di sini, kapan pemerintah bekerja? Lalu lintas jalanan di Jakarta sudah macet. Banyak teman saya tanya, “Aguan, masih adakah tanah di sana? Gue mau beli,” kata Aguan menceritakan.
Aguan menilai, Presiden Prabowo Subianto tidak separuh niat melanjutkan pembangunan proyek IKN.
Meski demikian, Aguan menilai, ada beberapa program prioritas lain yang harus dikerjakan Prabowo.
“Bukan setengah-setengah [bangun IKN]. Ada program prioritas yang hendak diselesaikan. Bujet pun sudah dibagi. Membangun infrastruktur di sana dulu mahal sekali, tapi sekarang sudah jadi dan tinggal finishing,” katanya.
Aguan mencontohkan program prioritas presiden Prabowo seperti, mengatasi kesenjangan perumahan dan program makan bergizi gratis.
“Itu namanya prioritas,” Aguan menjelaskan.
Menurut Aguan, tampilnya dirinya ke publik dalam urusan proyek IKN, merupakan permintaan.
“Saya sengaja ditampilkan, Sungguh, saya enggak mau begitu. Sebab, makin tinggi pohon, angin akan makin kencang menerpa,” ujarnya.
Tujuan kemunculan Aguan dalam proyek IKN, agar bisa menarik para investor luar negeri masuk ke IKN.
“Saya diminta tampil agar ada kepercayaan dari luar negeri. Ini buat show. Dalam berbisnis, kalau kamu sendiri enggak beli, siapa orang dari luar yang mau beli? Kami membawa rombongan. Bisnis memang harus begitu,” pungkasnya.
Seperti diketahui, proyek IKN sepi investor, khususnya dari luar negeri.
Bahkan ada yang sudah masuk, seperti Softbank, belakangan balik kanan dari penanaman modal di proyek IKN.
Pada medio 2024 kemarin, Konsorsium Nusantara yang dipimpin Agung Sedayu Grup, secara resmi menyatakan akan menguncurkan investasi Rp20 triliun. Bahkan Aguan dan beberapa pengusaha datang langsung ke IKN.
Adapun perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam Konsorsium Nusantara selain Agung Sedayu, seperti Salim Group, Sinarmas, Pulauintan, Adaro Group, Barito Pacific, Mulia Group, Astra Group, Kawan Lama Group dan Alfamart group.
“Ada 12 perwakilan, dari Astra tadi sudah lihat, dari Sinar Mas Pak Franky (Oesman Widjaja), dari Mulia Pak Eka Tjandra, dari Ace Hardware (Kawan Lama) Pak Kuncoro Wibowo, dari Alfamart Pak Djoko (Susanto), dari Adaro Boy Thohir, dari Pulau Intan Pak Ara (Maruar Sirait), ini untuk konsorsium pembangunan,” ungkap Aguan saat groundbreaking Astra Biz Center dan Nusantara Botanical Garden di IKN, Kalimantan Timur.