DEMOCRAZY.ID - Pemilu kita menghabiskan biaya Rp 71,3 triliun, dapetnya malah tukang susu keliling...
Nasib, nasib....
👇👇
Pemilu kita menghabiskan biaya Rp 71,3 trilyun, dapetnya malah tukang susu keliling...
— doelpaten (@doelpaten) December 10, 2024
Nasib, nasib.... pic.twitter.com/ixTCWlXzBe
IRONI! Gibran Sibuk Bagi-Bagi Susu dan Buku, Peran Wapres Dinilai 'Downgrade'
DEMOCRAZY.ID - Keterlambatan Wakil Presiden Gibran Rakabuming ke acara Sidang Raya ke-18 Persatuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) di Universitas Kristen Indonesia, Sulawesi Selatan, pada Rabu (13/11/2024) menjadi sorotan warganet di dunia maya.
Pasalnya, pemberitaan yang beredar menyebutkan jika ia harus menyapa masyarakat dan membagikan susu, buku, hingga peralatan sekolah.
Sayangnya, sikap Gibran Rakabuming mendapat kritik keras dari warganet di media sosial, khususnya platform X.
Beberapa warganet menilai jika peran Gibran Rakabuming sebagai Wakil Presiden (Wapres) adalah sebuah penurunan.
Hal ini dicuitkan oleh salah satu warganet dengan akun X @Sac******* yang mengutip salah satu pemberitaan di media online mengenai keterlambatan Gibran saat menghadiri acara PGI karena harus berbagi susu dan buku.
"Downgrade banget ya peranan Wapres yang awalnya adalah untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan presiden sekarang malah jadi tukang susu," cuit pemilik akun tersebut pada 15 November 2024.
Dalam cuitan lainnya, warganet menilai jika tindakan tersebut hanya bagian dari gimmick.
Pasalnya, pembagian susu dan buku bisa saja dilakukan Gibran Rakabuming setelah acara selesai.
"Telat datang acara buat gimmick yang sebetulnya bisa dilakukan setelah selesai acara. Kalau suatu saat kalian jadi orang sepenting apa pun, jangan sampai punya attitude ampa* kayak gini ya," tulis akun @wid*******
Downgrade banget ya peranan wapres yg awalnya adalah utk mengisi kekosongan yg ditinggalkan presiden skrg malah jadi tukang susu ðŸ˜ðŸ˜ https://t.co/4d0io47H1r
— Malikisme 🇺🇦🇵🇸🇦🇲 (@SacredUse) November 15, 2024
Wkwkwk.... Kaum low quality emang mudah di bodohi...
— NiNG garis tengah (@FayaAtika) November 12, 2024
Percayalah.. Lapor Mas Wapres cuma konten biar dibilang brilian oleh pemujanya..
Ditanya wartawan aja gagap kok mau nyelesain masalah... pic.twitter.com/aWQjEJ1kKV
Unggahan yang awalnya dibagikan oleh akun X @ARSIPAJA tersebut disukai sebanyak lebih dari 14.000 kali oleh sesama pengguna X. Tak sedikit warganet yang mengkritik sikap Gibran Rakabuming.
"Seolah-olah kalau tidak bagi-bagi susu dan buku di jalanan, negara ini akan runtuh," cuit @ben********
"Tugas bagi-bagi gini bisa lu serahin ke staff. Inilah hasil doktrin kerja-kerja ala Mulyono. Orang yang udah levelnya kerja tingkat strategis dan manajerial kudu jadi konvensional dan teknis turun langsung biar 'keliatan' kerja. Padahal kalau cuma 'keliatan' kerja, kebo, sapi, kuda juga kerja," komentar @per*********
"Demi apa Gibran begitu? Di posisi Anda itu harusnya udah nggak level bagi-bagi buku dan susu. Buat kebijakan yang pro rakyat, dengan sendirinya elektabilitas Anda bakalan naik. Tapi yah, kami mau berharap apa?" tambah @shi******
"Bagi-bagi buku, tapi nggak suka baca buku," sahut @hok*********
— Jejak digital. (@ARSIPAJA) November 15, 2024
Karena ada acara yg lebih penting dan si wapres telat, jadi dirujak warganet hingga dinilai downgrade.
— Septian Raharjo (@Gus_Raharjo) November 16, 2024
Nah kalo saya lihat jg, drpd sibuk trs keliling bagi2 susu yg sebenernya bisa dilakukan perwakilan di daerah, dia bisa ikut nimbrung tanggapi hal fenomenal yg lagi marak gini.… pic.twitter.com/r7Up6Bcn2h
Minta Maaf Telat Datang ke Acara PGI, Gibran: Saya Harus Turun Mobil Bagi-bagi Susu dan Buku
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menyampaikan permohonan maaf karena datang terlambat ke Acara Sidang Raya ke-18 Persatuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) di Universitas Kristen Indonesia (UKI), Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan, Rabu (13/11/2024).
Gibran mengatakan, ia telat karena mesti menyapa warga yang menyambutnya saat tiba di Bandara Sultan Hasanuddin International Airport.
“Bapak, Ibu, yang saya hormati, mohon maaf ini tadi saya sedikit terlambat karena keluar dari airport sampai sini tadi lewat Kantor Sinode juga, kiri, kanan, jalan itu banyak warga yang ingin menyapa dadah-dadah,” kata Gibran, Rabu, dikutip dari YouTube Wakil Presiden Republik Indonesia.
Gibran mengatakan, dalam perjalanan menuju tempat acara, ia juga harus turun dari mobi beberapa kali untuk membagikan susu, buku, dan peralatan sekolah.
“Mohon maaf, tidak sopan kalau saya langsung lewat begitu saja, jadi tadi di beberapa titik saya mohon maaf terpaksa turun dari mobil dulu untuk membagikan susu buku dan beberapa alat-alat sekolah,” ujar dia.
Mantan wali kota Solo ini juga menyampaikan permohonan maaf kepada para pendeta lantaran datang setelah acara pembukaan Sidang Raya ke-18 PGI.
“Jadi saya mohon maaf sekali Pak Pendeta, Bapak, Ibu, semuanya saya mohon maaf sekali saya datang terlambat dan saya juga mohon maaf ini saya harusnya datangnya pas pembukaan,” ucap Gibran.
Gibran lalu berterima kasih karena sudah diundang dalam acara PGI.
Ia bilang, undangan ini telah diberikan ketika dirinya masih berstatus calon wakil presiden.
“Jujur saja saya diundang Pak Pendeta tahun lalu, tapi statusnya masih jadi cawapres, jadi diundangnya dari tahun lalu,” kata Gibran.
“Dari tahun lalu juga saya juga sudah menyanggupi juga untuk datang ke acara PGI ini. Jadi terima kasih, bapak, ibu semua,” ujar dia.
Suka Blusukan dan Bagi-Bagi Sembako, Said Didu Samakan Politik Gibran dan Jokowi: Skenario Oligarki!
DEMOCRAZY.ID - Aksi Wakil Presiden Indonesia, Gibran Rakabuming yang lakukan blusukan dan bagi-bagi sembako menjadi sorotan Said Didu.
Melalui laman X miliknya, dirinya menyamakan gaya politik Gibran Rakabuming dan sang ayah, Jokowi.
Dalam salah satu video yang diunggah @UmarHasibuan__ ke X, nampak Gibran Rakabuming yang melakukan aksi blusukan ke beberapa wilayah di Jakarta.
Hal ini membuat netizen tersebut menyamakan aksi Gibran dengan Jokowi semasa menjabat sebagai Presiden Indonesia.
"Gaya kerjanya sama saja dengan bapaknya, pilpres masih lama Gibran," tulis akun tersebut.
Cuitan akun ini kemudian ditanggapi oleh Said Didu melalui akun pribadinya @msaid_didu.
Dirinya lalu menyamakan gaya politik Gibran Rakabuming dengan sang ayah yang ia sebut sama.
Menurut Said Didu, masyarakat Indonesia masih membiarkan terjadinya skenario oligarki dengan membiarkan dinasti Jokowi berkuasa hingga saat ini.
"Terus bangsa ini membiarkan skenario oligarki kuasai negeri ini lewat dinasti Jokowi?" tulis Said Didu.
Terus bangsa ini membiarkan skenario oligarki kuasai negeri ini lewat dinasti Jokowi ? https://t.co/qaNuZ1BLvB
— Muhammad Said Didu (@msaid_didu) November 30, 2024
Cuitan Said Didu ini kemudian menjadi viral di laman X hingga kemudian mendapat berbagai tanggapan dari netizen.
Beberapa di antaranya membenarkan hal tersebut dan menyebut jika Gibran dan Jokowi memang memiliki gaya politik yang sama.
"Semakin menjijikan" balas netizen.
"Kerjaan wapres membagikan susu fafa" komentar akun lainnya.
"Kemampuannya cuma kaya gitu, kalau cuma datang bagi-bagi mah anak saya yang SD SMP bisa. Heran banget sama pejabat-pejabat di atas sana kok ya manut" ungkap netizen.
"Orang lain wapres kerjaannya mikir gimana ini negara bisa maju bantu presiden, ini malah jalan-jalan terus hadeh" tulis akun lainnya.
Sumber: Suara