DEMOCRAZY.ID - Nasib pilu siswa SD berprestasi dikeluarkan dari sekolah karena sifat tamak kepala sekolah. Hal itu terjadi karena orang tua siswa SD berinisial JS (10) itu menolak hadiah lomba dipotong kepala sekolah sebesar 50 persen. Siswa SD yang sering meraih juara itu mendapatkan perlakuan tersebut sejak pergantian kepala sekolah yang baru. Peristiwa itu pun viral di media sosial hingga menarik simpati warganet. Diketahui siswa SD itu berasal di Tanjungpinang, Provinsi Kepri Orang tua curhat di media sosial setelah anaknya dikeluarkan pihak sekolah. Dimana hal itu bermula karena orangtua JS protes hadiah lomba sang anak dipotong sebesar 50 persen. Tak terima diprotes, pihak sekolah malah mengeluarkan siswa tersebut. Padahal untuk mengikuti lomba tingkat Provinsi di Batam itu, ia tak difasilitasi pihak sekolah. JS berangkat bersama kedua orang tuanya tanpa difasilitasi oleh pihak sekolah maupun Dinas Pendidikan setempat. Adapun, JS mendapat hadiah juara satu lomba pidato berbahas...
DEMOCRAZY.ID - Nasib pilu siswa SD berprestasi dikeluarkan dari sekolah karena sifat tamak kepala sekolah. Hal itu terjadi karena orang tua siswa SD berinisial JS (10) itu menolak hadiah lomba dipotong kepala sekolah sebesar 50 persen. Siswa SD yang sering meraih juara itu mendapatkan perlakuan tersebut sejak pergantian kepala sekolah yang baru. Peristiwa itu pun viral di media sosial hingga menarik simpati warganet. Diketahui siswa SD itu berasal di Tanjungpinang, Provinsi Kepri Orang tua curhat di media sosial setelah anaknya dikeluarkan pihak sekolah. Dimana hal itu bermula karena orangtua JS protes hadiah lomba sang anak dipotong sebesar 50 persen. Tak terima diprotes, pihak sekolah malah mengeluarkan siswa tersebut. Padahal untuk mengikuti lomba tingkat Provinsi di Batam itu, ia tak difasilitasi pihak sekolah. JS berangkat bersama kedua orang tuanya tanpa difasilitasi oleh pihak sekolah maupun Dinas Pendidikan setempat. Adapun, JS mendapat hadiah juara satu lomba pidato berbahas...