DEMOCRAZY.ID - Politisi Partai Gerindra, Maruarar Sirait kerap disapa Ara tidak ingin negara kalah dengan para koruptor.
Tak tanggung-tanggung Ara siap mendanai miliaran rupiah untuk penangkapan terhadap koruptor yang saat ini masih dalam kejaran Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK.
Tak lain adalah Harun Masiku yang buron nyaris 5 tahun. Menurut Ara, uang tersebut dari kantong pribadinya.
"Harun Masiku itu siapa sih, bertahun-tahun kok nggak bisa ditangkap, saya akan kasi bonus bagi yang bisa menangkap Harun Masiku Rp 8 miliar, uang pribadi saya, supaya semangat," kata Ara dalam videonya sebagaimana diperoleh pada Selasa (26/11/2024) malam, ditukil pada Minggu (1/12/2024).
Begitu banyak upaya KPK untuk menangkap mantan politikus PDIP itu, namun hingga saat ini belum membuahkan hasil.
Harun Masiku merupakan mantan caleg PDIP yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) setelah ditetapkan sebagai tersangka dugaan suap terhadap komisioner KPU pada awal 2020 lalu.
Ara menegaskan, di Negara yang besar ini tidak ada yang kebal hukum.
"Supaya di Negara ini tidak ada yang kebal hukum dan saya gunakan (duit pribadi) berkat dari Tuhan itu untuk memberantas korupsi yang ada di Indonesia," tegas Ara.
Diketahui, sejumlah saksi telah dipanggil penyidik KPK untuk mendalami informasi keberadaan Harun Masiku dan pihak yang membantu pelariannya.
Termasuk Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto turut diulik penyidik lembaga anti rasuah itu.
Menyoal keberadaan Harun Masiku itu, Ara mengajak Hasto agar bersama-sama mencarinya.
"Yuk mas Hasto, kita cari Harun Masiku sama-sama ya, supaya jelas terang benderang. Kenapa sih Harun Masiku bisa menghilang, siapa yang menghilangkan? Kasus apa di belakang dia? Apa yang dia urus sama dia?," tanya Ara.
"Ya mas Hasto, politik itu suci, membela yang benar, membantu yang lemah dan membongkar kasus-kasus besar yang selama ini tertutup," imbuh Ara yang juga mantan politisi PDIP.
Dalam kesempatan lain, Ara menduga bahwa ada orang besar di balik kasus Harun Masiku tersebut.
Menurutnya, Masiku tak mungkin hilang begitu saja saat KPK terus mencari keberadaannya.
"Saya yakin itu ada masalah-masalah besar yang dia simpan, dan dia melibatkan orang-orang besar, saya tidak tahu, ya. Tapi enggak mungkin tiba-tiba dia bisa hilang begitu dicari kemana-mana," bebernya.
"Nah mungkin ini sudah waktunya rakyat terlibat. Pasang mata, telinga baik-baik, ya, dari berkat yang Tuhan kasih kepada saya, saya tidak mau negara ini kalah dari koruptor yang namanya Harun Masiku. Negara ini harus menang, ya. Kasih informasinya kepada siapa, Rp 8 miliar ya dari uang pribadi saya," pungkasnya.
"Kan sudah disampaikan oleh KPK itu oke, betul, kan? Dan saya mendapatkan WA, SMS dari teman-teman DPR juga saya lihat positif, kok, dari KPK positif, kok," kunci Maruarar Sirait.
Sementara itu, mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan sebelumnya mempertanyakan alasan KPK belum kunjung menangkap Harun.
Padahal, eks komisioner KPU itu sudah diadili, dan kini mendapatkan kebebasan bersyarat.
“Saya juga mempertanyakan kenapa KPK tidak segera menangkap Harun Masiku. KPK kan bisa menangkap saya, kenapa Harun Masiku tidak bisa ditangkap?” kata Wahyu di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Kamis, 28 Desember 2023.
KPK diketahui menggeledah rumah Wahyu untuk mendalami kasus Harun beberapa waktu lalu. Eks komisioner KPU itu mengklaim tidak ada bukti yang ditemukan penyidik.
Wahyu hanya menjalani masa pemenjaraan selama tiga tahun jika mengacu dari waktu penangkapan yang dilakukan KPK pada Januari 2020. Padahal, hukuman kurungan dia berdasarkan putusan kasasi yakni tujuh tahun penjara.
Sumber: MonitorIndonesia